25 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 5096

Desakan Kasek SMAN 6 Binjai Dicopot, Ika Prihatin: Alumni Memperkeruh dan Provokasi

teddy/SUMUT POS DESAK: Petugas kepolisian menghadang sejumlah alumni SMAN 6 Binjai melakukan unjukrasa untuk mendesak Kasek SMAN 6 Binjai berinsial IP dicopot dari jabatannya, Senin (15/7).
Teddy/SUMUT POS
DESAK: Petugas kepolisian menghadang sejumlah alumni SMAN 6 Binjai melakukan unjukrasa untuk mendesak Kasek SMAN 6 Binjai berinsial IP dicopot dari jabatannya, Senin (15/7).

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Kalangan DPRD Sumut mengaku telah mengeluarkan rekomendasi kepada Gubsu untuk mencopot jabatan Ika Prihatin selaku Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Binjai. Ketua Komisi A DPRD Sumut, Muhri Fauzi membenarkan telah mengeluarkan surat rekomendasi yang dibubuhi tandatangannya.

Diceritakan Muhri Fauzi, awal mulanya aspirasi datang hingga menerbitkan surat rekomendasi tersebut. “Pada Maret, ibu guru dan alumni (SMAN 6 Binjai), datang menghadap saya. Mereka menceritakan semua. Karena itu, saya buat rekomendasi sama Kepala Dinas Pendidikan untuk menghentikan jabatan kepala sekolah,” beber Muhri, Selasa (16/7).

Dia menegaskan, surat rekomendasi dari kalangan legislatif Sumut ini sah. Bukan surat kaleng. “Surat dari Ketua Komisi A agar Pemprovsu melalui Disdik untuk melakukan evaluasi (terhadap Kasek SMAN 6 Binjai),” tegas dia.

Meski demikian, menurut dia, surat rekomendasi yang dikeluarkan hingga kini belum mendapat respon dari Disdik Sumut maupun UPT Disdik Binjai-Langkat, yang akhirnya berujung aksi demo sejumlah alumni SMAN 6 Binjai.

“Gubsu jangan mengabaikan surat itu. Sebab surat keluar menyahuti aspirasi yang datang kepada kita. Gubsu harus perhatikan keadaan ini,” ujarnya. Menanggapi hal ini, Kasek SMAN 6 Binjai, Ika Prihatin yang mulanya sulit dikonfirmasi menampik tudingan para alumni.

Menurutnya, persoalan ini sudah direspon oleh UPT Disdik Binjai-Langkat. Dia menepis semua tudingan yang ditujukan kepadanya. Bahkan, dia menuding alumni memperkeruh dengan melakukan provokasi. “Alumni juga kemampuan integritasnya tidak ada. Merokok mereka di dalam ruangan. Apakah pendidikan yang baik itu. Sore hari, terlihat merokok. Terpantau karena simulasi UNBK,” tandasnya.

Sebelumnya, Kasek SMAN 6 Binjai Ika Prihatin diduga bertindak semena-mena terhadap para guru. Ika diduga melakukan intervensi kepada para guru.

Selain intervensi, Ika juga melakukan hal yang sama kepada pelajar terkait keorganisasian di SMAN 6 Binjai. Karenanya, alumni SMAN 6 Binjai yang masih sayang kepada sekolahnya dulu meluapkan aspirasinya dengan damai. Intervensi yang dilakukan Ika salah satunya dalam pengaturan jam mengajar yang dicabut. Sikap Ika kurang binjak. “Syarat memperoleh sertifikat harus 24 jam dalam seminggu. Jadi sulit guru-guru mendapat sertipikasi,” kata dia. Bahkan, ada juga guru lain yang tidak diizinkan mengikuti seminar nasional. “Padahal diundang dari Ditjen di Kementerian Pendidikan,” tambah dia.

Selain itu, kata dia, Ika juga ogah menandatangani surat pengajuan kenaikan golongan secara berkala yang diajukan guru. Menurut dia, ini merupakan hasil investigasi yang dilakukan para alumni dengan melakukan wawancara sejumlah guru-guru selama 3 bulan.

Atas temuan itu, mereka mengadukan hal tersebut kepada DPRD Sumut. Kalau Ika masih tetap Kasek, ini bertentangan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2018. Karena dihalangi, massa berpindah meluapkan aspirasnya ke UPT Disdik Sumut untuk Binjai-Langkat di Stabat.

“Kami unjuk rasa di Kantor UPT Disdik agar (UPT) menjalankan rekomendasi dari DPRD Sumut. Selain membebastugasksan Kasek, Pembantu Kepala Sekolah juga harus diganti agar terciptanya sistem manejemen sekolah baru yang lebih dinamis dan kondusif,” ujarnya. (ted)

Pelatihan, Penyuluhan dan Pengembangan Kopi di Berastagi, Wagubsu: Jeruk Tinggal Kenangan di Karo

SOLIDEO/SUMUT POS BERSAMA: Wagubsu H Musa Rajeksah diabadikan bersama Ceremony Kelulusan Program Pengembangan Ekspor kopi ITFC, di Hotel Grand Mutiara Berastagi, Selasa (16/7) siang.
SOLIDEO/SUMUT POS
BERSAMA: Wagubsu H Musa Rajeksah diabadikan bersama Ceremony Kelulusan Program Pengembangan Ekspor kopi ITFC, di Hotel Grand Mutiara Berastagi, Selasa (16/7) siang.

KARO, SUMUTPOS.CO – Wagubsu H Musa Rajeksah mengapresiasi kebijakan Graduation Ceremony Coffee Export Development Program dari Trade Finance Copiration (ITFC), melakukan kegiatan pelatihan, penyuluhan dan pengembangan kopi di Sumatera Utara, terutama Tanah Karo.

Kegiatan ini dinilai tepat karena saat ini kopi menjadi komoditi andalan di Bumi Turang. “Pengembangan kopi sangat tepat, sebab Tanah Karo sangat subur. Saat ini tinggal bagaimana petani mengelola dan memanfaatkannya,” kata Wagubsu saat menghadiri Ceremony Kelulusan Program Pengembangan Ekspor kopi ITFC, Selasa (16/7) siang di Hotel Grand Mutiara Berastagi.

Ditambahkan Musa, para petani dan pengekspor kopi sudah sepatutnya bersyukur karena Tanah Karo jadi primadona ITFC sebagai tempat pelatihan dan penyuluhan pengembangan kopi. “Seingat saya selama ini Karo bukanlah penghasil kopi, tapi jeruk. Namun berjalannya waktu jeruk tinggal kenangan, sekarang saatnya para petani kopi. Jadikanlah pelatihan ini betul-betul momentum diapliksikan dalam bercocok tanam dengan menggunakan ilmu yang diajarkan nantinya, jangan hanya berpedoman ke pengetahuan alam saja,” pintanya.

Musa berharap acara ini dilakukan secara berkelanjutan. “Apabila petani kita sukses mengikuti program ITFC ini, dapat kita lihat seperti negara Thailand, mereka biasa ke ladang menggunakan kendaraan doubel cabin, sedangkan para petani kita naik sepeda motor saja sulit,” jelasnya.

Hal senada dikemukakan bupati Karo Terkelin Brahmana saat menyampaikan sambutannya. Pada prinsipnya Pemda Karo sangat mendukung penuh program dan pelatihan budidaya ekspor kopi ITFC untuk meningkatkan keterampilan penggiat para petani kopi di Karo.

Menurut Terkelin, saat ini tanaman kopi di Karo sudah mulai berkembang. Tahun 2018 saja luasnya sudah mencapai 9.178,44 Hektare dengan luas panen 6.875 ha, produksi 13.279.74 ton produktifitas 1.931,60 kg per tahun.

Ada beberapa faktor di Karo petani kopi belum signifikan melakukan budidaya kopi, karena belum tercapai produktifitas kopi di atas 2.500 kg/ha per tahun. Tanaman kopi tidak bertahan lama atau berproduktif, belum melakukan budidaya yang benar dan masih rendahnya rendemen gabah kopi yang dihasilkan.

Untuk itu dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para penggiat petani kopi akan merubah cara berpikir sesuatunya dalam pengembangan kopi. Sehingga petani tidak lagi dikuasai oleh pengusaha maupun orang tertentu yang menguntungkan segelintir orang saja.

Sementara itu, CEO Of ITFC Eng. Hani Salem Sonbol memaparkan, ITFC merupakan anggota dari Kslamic Development Bank (IsDB) Group dan memiliki tujuan untuk memajukan perdagangan diantara negara-negara anggota OKI. Sehingga pada akhirnya dapat berkontribusi pada tujuan secara menyeluruh dalam meningkatkan kondisi sosial ekonomi masyarakat.

ITFC memfokuskan kegiatannya pada pembiayaan dan juga pengembangan, salah satu di implemintasikan melalui program pengembangan ekspor kopi, serangkaian kegiatan pelatihan yang diberikan kepada 300 petani kopi khususnya di Sumatera Utara, guna meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi kopi.

Selesai acara , Hani Slem Sonbol memberikan piagam penghargaan kepada penggiat petani kopi sebanyak 10 orang dari Karo dan Dairi. Kemudian acara dilanjutkan dengan penandatangan perjanjian oleh ITFC dengan tiga eksportir kopi dan koperasi kopi Indonesia yakni Boemi Coffee, Arvis Sanada Sanni dan Ujang Jaya Internasional dengan menyerahkan dana dengan nilai total USD 6 juta.

Acara ini juga dihadiri Kasdi Subagyoni selaku Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI, Aditya Perdana selaku utusan khusus Presiden untuk timur tengah.(deo/han)

USM Indonesia Tuan Rumah The 2nd Besipa Conference

ISTIMEWA
BESIPA: Penyerahan cendera mata kepada para pembicara dan moderator yang diserahkan oleh Wakil Rektor II USM Indonesia Idawati Purba SE MSi )3 kiri) dan penyerahan hadiah kepada para best paper.

BUSINESS and Economic Asia Pacific(Besipa) menggelar seminar nasional The 2nd Besipa Conference bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Sari Mutiara (USM) Indonesia di Medan, pekan lalu. The 1st Besipa Conference diadakan di Universitas Gajayana Malang pada tahun 2018.

Seminar bertema Business and Economic in Industry 4.0 Era ini diadakan tiga hari di Hall Ign Washington Purba Kampus USM Indonesia ini untuk menginternalisasikan revolusi di era industri 4.0 dalam bisnis dan ekonomi. Akademisi mampu menjadi role model pendidik dan peneliti di era digitalisasi dan membangun jejaring yang dapat membentuk lingkungan yang mendorong tumbuhnya inovasi dan kreativitas.

Seminar nasional menghadirkan pembicara Prof Dr Dyah Sawitri MM (Universitas Gajayana Malang), Prof Dr Rahmawati MSi Ak CA (Universitas Sebelas Maret Surakarta) dan Dr Rini Indahwati SE Ak MSi CA (Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Pendidik Sumut).

Sedangkan peserta seminar berasal dari UniversitasGorontalo, Universitas Hasanuddin Makasar, STIE Indonesia Banjarmasin, Universitas Gajayana Malang, Universitas Brawijaya Malang, Universitas Muria Kudus, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Universitas Islam Batik Surakarta, Universitas Slamet Riyadi Surakarta, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas PGRI Yogyakarta dan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang.

Peserta dari Pulau Sumatera berasal dari STIE Purna Graha Pekanbaru, Universitas Negeri Medan, Universitas Methodist Indonesia, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Universitas Harapan, Universitas Prima, Universitas Quality, STIE Sultan Agung dan USM Indonesia. Semua kampus ini juga melaksanakan penandatanganan MoU dengan Besipa.

Selain dari kalangan akademisi, peserta seminar ada juga yang berasal dari kalangan praktisi dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkunham) Banten beserta dengan sejumlah mahasiswa.

Acara dibuka dan ditutup Suwarno SE MAk Ak CA CIBA, selaku ketua Besipa. Acara diwanai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya besama Mutiara Choir USM Indonesia), doa bersama dan penampilan tari Melayu oleh UKM Tari USM Indonesia.

Suwarno bersyukur atas terselenggaranya acara denganbaik dan berharap agar The 3rd Besipa Conference yang akan dilaksanakan di Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 2020 juga akan terlaksana dengan baik. Ia berterima kasih kepada USM-Indonesia selaku panitia penyelenggara Besipa tahun 2019 yang juga melaksanakan city tour untuk menikmati suasana Medan dan Danau Toba.

Prof Dr Dyah Sawitri MM dalam paparannya membahas strategi diversifikasi produk makanan ringan khas Trenggalek guna meningkatkan daya saing di era SDGs dengan menggunakan bisnis model canvas. Ia mengatakan bahwa tantangan UMKM produsen makanan khas Trenggalek terkait dengan permodalan, bahan baku, perbaikan kualitas, bentuk, rasa, kemasan makanan, pemasaran, sumber daya amanusia dan akses informasi

Kemudian, lanjut dia, menyangkut masalah kemampuan menyusun strategi dan model bisnis yang akan berpengaruh terhadap orientasi pasar dan daya saing di tingkat global. Beliau menawarkan model bisnis canvas yang sesuai dengan kebutuhan UMKM di Trenggalek.

Prof Dr Rahmawati MSi AkCA selaku pembicara memaparkan mengenai dampak revolusi industri 4.0 dalam pendidikan akuntansi. Menurut dia, industri akan terus berkembang sehingga membutuhkan inovasi yang berasal dari kualitas manusia yang tentu sangat tergantung pada lembaga pendidikannya.

Dijelaskannya, era revolusi akan memberikan dampak terdapatnya revitalisasi dalam sistem pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran mandiri yaitu pembelajaran yang tidak berpusat pada dosen lagi karena dosen hanya sebagai fasilitator dan menerapkan konsep outcome based education.

Sedangkan Dr RiniIndahwati SEAk MSi CA membahas tentang peranan Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Pendidik dalam meningkatkan kualitas pendidikan akuntansi di era revolusi industri 4.0. “Pada saat ini terdapat beberapa jenis model bisnis dan pekerjaan yang sudah terkena dampak dari arus era digitalisasi. Oleh karena itu, lulusan akuntansi harus memiliki keunggulan kompetitif yaitu cognitive abilities, system skills, complex problem solving, content skills dan process skills,” kata Rini.

Selain kegiatan seminar, juga dilaksanakan presentasi paper dari submit paper pemakalah. Dari hasil penilaian dari para reviewer maka ditetapkan tiga best paper yang diraih oleh Dr Hj Deswita Herlina SE MM dan Dr Hj Iis Ismawati, SE MSi dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Best Paper 1), Prof Dr Rahmawati MSi Ak CA dkk dari Universitas Sebelas Maret dan Universitas PGRI Yogyakarta (Best Paper 2) dan Andriani Kusumawati SSos MSi DBA dari Universitas Brawijaya (Best Paper 3).

Ketua Panitia Rosanna Purba SE MSi menjelaskan bahwa seminar merupakan kerja sama Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial USM Indonesia dengan Besipa. Disebutkan dia, peserta datang dari Gorontalo, Makasar, Banjarmasin, Malang, Kudus, Surakarta,Yogyakarta dan Serang. (dmp)

PGN Masuk 5 Besar Perusahaan dengan Kinerja Penghormatan HAM Terbaik

Direktur SDM dan Umum Desima E. Siahaan saat menerima penghargaan dari Foundation for International Human Rights Reporting Standards (FIHRRST) di Jakarta.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) kembali menorehkan prestasi yang gemilang. Kali ini, PGN berhasil masuk dalam daftar lima besar perusahaan penerima penghargaan dengan kinerja hak asasi manusia (HAM) terbaik dari Foundation for International Human Rights Reporting Standards (FIHRRST). 

“Masuknya PGN dalam studi pemeringkatan di sektor Hak Asasi Manusia (HAM) ini menjadikan PGN sebagai satu-satunya Badan Usaha Milik Negara yang masuk ke posisi lima besar,” kata Sekretaris Perusahaan, Rachmat Hutama, dalam keterangan resmi, Selasa (16/7). 

Sebagai upaya untuk menilai tingkat pemahaman perusahaan-perusahaan di Indonesia atas tanggung jawab mereka dalam penghormatan HAM dan tingkat pelaksanaan tanggung jawab tersebut, FIHRRST telah menyelesaikan studi penilaian penghormatan HAM di 100 perusahaan publik. 

Dalam Laporan Hasil Studi Pemeringkatan Penghormatan Hak Asasi Manusia di 100 Perusahaan Publik di Indonesia yang diluncurkan FIHRRST hari ini, PGN berhasil menempati posisi 5 besar perusahaan yang secara konsisten menjalankan prinsip-prinsip penghormatan HAM dalam menjalankan bisnisnya. 

Hadir mewakili PGN untuk menerima penghargaan tersebut, Direktur SDM dan Umum Desima E. Siahaan. 

Studi ini menilai pelaksanaan penghormatan HAM oleh perusahaan publik melalui penyusunan kebijakan, prosedur, sistem manajemen penghormatan HAM di masing-masing perusahaan dan kinerja ketaatan atas HAM terkait kegiatan perusahaan.

Kriteria pengujian, penghormatan HAM pada studi ini, dikembangkan melalui diskusi dengan organisasi masyarakat sipil, pemerintah, dan pemangku kepentingan lain yang terkait. 

Studi ini sendiri diikuti oleh 615 perusahaan publik yang tercatat dalam Indes 100 Kompas di Bursa Efek Indonesia selama periode Februari hingga Juli 2018. Dari total 615 perusahaan tersebut, terpilih 100 perusahaan publik yang memiliki aspek likuiditas dan kapitalisasi pasar yang besar. 

“Dari 100 perusahaan itu, dipilih 10 besar perusahaan di mana PGN masuk menjadi salah satu perusahaan publik yang mendapat award atas implementasi prinsip-prinsip penghormatan HAM dalam menjalankan bisnisnya. Kami bangga dan akan terus berkomitmen dalam penegakan HAM dalam setiap operasi perusahaan,” imbuh Desima. 

Seperti diketahui, Studi dari FIHRRST ini merujuk pada Prinsip-Prinsip Panduan untuk Bisnis dan Hak Asasi Manusia (United Nations Guiding Principles on Business dan Human Rights/UNGP) yang disahkan oleh PBB sejak 6 Juni 2011. UNGP menjadi standar yang diakui secara internasional tentang bisnis dan HAM bagi negara dan perusahaan. 

Berdasarkan UNGP, negara berkewajiban untuk melindungi dari pelanggaran HAm yang dilakukan oleh pihak ketiga, termasuk perusahaan. UNGP mensyaratkan negara untuk mengambil langkah-langkah melalui kebijakan, regulasi, dan sistem peradilan yang efektif.

Di sisi lain, perusahaan memiliki tanggung jawab untuk mencegah atau menangani dampak HAM yang merugikan yang berkaitan dengan kegiatan, produk, jasa, atau hubungan bisnis mereka. (rel/ram)

Keindahan Taiwan dari Atas: Fasilitas Lengkap di Taipe 101

Foto: PRAN HASIBUAN/SUMUT POS
ABADIKAN: Keindahan Taiwan diabadikan dari lantai 91 Gedung Taipe 101, Taiwan, melalui kamera. Banyak sensasi yang dapat dirasakan para pengunjung selama berada di atas ketinggian gedung tersebut.

SUMUTPOS.CO – Berkunjung ke Taiwan, tidak akan lengkap rasanya bila tidak menginjakkan kaki di Taipe. Ya, ibukota Taiwan ini sudah menjadi kota modern yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern. Misalnya saja, gedung Taipe 101, apapun yang Kamu cari ada di gedung tertinggi di Taiwan ini.
Seperti Monas yang terletak di Jakarta, atau Menara Kembar di Kualalumpur, maka di ibukota Taiwan ada Taipe 101 yang menjadi ikon. Dengan kata lain, rasanya tidak sah bila belum berkunjung ataupun befoto dengan latar belakang gedung yang memiliki ketinggian 508 meter ini.
Dari puncak tertinggi gedung ini, tepatnya di lantai 91, pengunjung bisa menikmati keindahan negara Taiwan. Bagaimana kemajuan dari negara ini, hingga mampu bersaing diantara negara-negara yang terletak di Asia Timur.
Selain melihat berbagai gedung pencakar langit, di gedung ini kita juga melihat berbagai sumber daya alam yang ada, mulai dari infrastruktur, sungainya, pegunungannya bahkan lautan yang luas akan memberikan sensasi tersendiri.
Di lantai ini, pengunjung bisa menikmati pemandangan luar (outdoor) dengan kekuatan angin pada titik ketinggian ini. Atau juga dapat merenung dalam kenikmatan visual yang dikelilingi awan, kabut dan pemandangan luas. Pengunjung pun dapat melihat titik tertinggi gedung dengan ketinggian 508 meter dari jarak terdekat. Pada saat bersamaan, ruangan teater pada lantai 101, akan menayangkan video proses pembangunan gedung serta video kembang api tahun baru.
Banyak sensasi yang bisa dirasakan pengunjung terutama para wisatawan saat menghabiskan waktu dalam menara tersebut. Pertama, pengunjung bisa merasakan sensasi lift dengan kecepatan tinggi yakni 1.010 meter per menit. Lift tersebut juga dikhususkan menuju dek observasi di lantai 89, pada ketinggian 382 meter yang memiliki panorama 360 derajat. Di lantai ini, disediakan berbagai layanan antara lain; wifi gratis, pemandu genggam audio visual dengan menggunakan QR Code, penjualan souvenir unik Taipe 101, kotak pos tertinggi di dunia, bar eskrim dan minuman, teropong dengan tingkat pembesaran tinggi dan lainnya.
Tak hanya itu, pengunjung juga dapat melihat peredam angin terbesar dan terberat di dunia yang notabene satu-satunya peredam di dunia yang terbuka sehingga dapat disaksikan oleh para pengunjung. Selain sudah dilengkapi peredam angin terbaik di dunia, keunikan lain dari gedung Taipe 101 dengan total ketinggian 508 meter ini, ialah bangunannya sudah memperoleh sertifikasi dari Council on Tall Buildings and Urban Habitat pada 2004 silam. Struktur bangunan tinggi ini juga sudah anti gempa. Di mana sanggup bertahan dalam gempa besar dengan siklus 2.500 tahun. Yang tak kalah penting pula, gedung tersebut telah memiliki sistem pemadam kebakaran versi genius yang dipasangkan setiap lantai (mulai dari lantai 34 ke atas). Dimana setiap delapan lantai, didirikan ruangan evakuasi outdoor kebakaran dalam bangunan untuk menjaga agar tidak ada celah keamanan bagi pengunjung.

Foto: Pran Hasibuan/Sumut Pos
LOMPAT: Para jurnalis yang tergabung dalam Taiwan Familiarization Tour Indonesia Media & KOL, pose melompat dengan latar belakang Gedung Taipe 101, Taiwan. Taipe 101 menjadi salah satu ikonik dan destinasi wajib yang mesti dikunjungi wisatawan, jika datang ke Taiwan.


Di samping menikmati panorama Taiwan dari sisi atas gedung, para pengunjung juga bisa berbelanja di dalamnya. Pada lantai B1-6 misalnya, disediakan pusat perbelanjaan. Juga bila pengunjung ingin mencicipi aneka makanan dan minuman khas negara tersebut, sembari menikmati keindahan seisi Taiwan, ada restoran yang terletak di lantai 85-86. Terdapat banyak perkantoran dalam gedung tersebut. Seperti mulai dari lantai 1-34, dan lantai atas yakni mulai dari tingkat 61-84. Tercatat, dalam gedung tersebut, memiliki jumlah instansi terbanyak dengan total 90 perusahaan penyewa.
Untuk bisa menikmati keindahan Taiwan dari lantai 91, para pengunjung cukup merogoh kocek Rp300 ribu saja. Di atas ketinggian tersebut, pengunjung dengan bebas mengeksplorasi berbagai sudut Taiwan melalui kamera handphone dan lainnya untuk mengabadikan momen dirinya. Manajemen Taipe 101 juga menyedikan layanan foto berlatarbekalang gedung tersebut, dimana itu dilakukan sebelum pengunjung menaiki lift khusus berkecepatan tinggi. Adapun harga sepasang foto yang dipatok, senilai Rp150 ribu dan dapat diambil ketika pengunjung ingin kembali turun dari lantai 91.
Gedung pencakar langit Taipe 101, terletak di jantung Kota Taipe, Taiwan. Dengan keberadaannya yang strategis itu, menjadikan Taipe 101 sebagai ikon dan simbol kebanggaan rakyat Taiwan. Sebagai informasi, Pemerintah Taiwan memang ingin sekali menunjukkan identitas negaranya melalui gedung pencakar langit tertinggi di dunia. Karenanya, pendirian gedung Taipe 101 dilakukan Pemerintah Taiwan melalui pembiayaan APBN negaranya. Taipe 101 juga merupakan bangunan tertinggi yang ada di Taiwan, dan masuk dalam 10 besar bangunan tertinggi pencakar langit di dunia.
Terbukti memang, selain menjadi kebanggaan rakyat Taipe, Taipe 101 sangat ramai dikunjungi para wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Jika Anda berniat memasukkan Taiwan dalam agenda wisata bersama keluarga, sangat sayang tidak menyempatkan diri menikmati sensasi yang ada di Taipe 101. Oleh sebab itu, di setiap agenda wisata dari pemandu wisata Taiwan, mereka selalu memasukkan daftar Taipe 101 untuk bisa dinikmati para wisatawan. Hal ini turut dirasakan langsung Sumut Pos bersama sejumlah media lain di Indonesia, dalam tajuk Taiwan Familiarization Tour for Indonesian Media & KOL, mulai dari 2 Juli-8 Juli 2019. Saatnya berkunjung ke Taiwan. Taiwan The Heart of Asia. (prn/ram)

Sedih, Kakek Buta Berjuang Sendirian di Gubuk Reot, Butuh Bantuan

Simon Manurung, warga Desa Jangga Dolok, Kecamatan Lumban Julu, Kabupaten Toba Samosir butuh uluran tangan.

TOBASA, SUMUTPOS.CO – Sedih menyaksikan kehidupan sehari-hari yang dijalani kakek tua ini. Dia hidup sebatang kara di dalam gubuk reot  dan hanya mengandalkan insting dan feeling untuk menggerakkan tubuha dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Sebab kedua matanya sudah tidak berfungsi.

Namanya Simon Manurung (69), warga Desa Jangga Dolok, Kecamatan Lumban Julu, Kabupaten Toba Samosir ini, agar dapat melanjutkan kelangsungan hidupnya, pria tua buta ini hanya menunggu belas kasihan daripada para tetangganya ataupun dari saudaranya yang juga ada tinggal di dekat rumahnya. 

Saat kru New Tapanuli (SumutPos.co grup) menyambangi ke rumah Pak Tua ini pada Minggu (14/7), dia ditemani saudaranya Sudirman Manurung, di mana pada saat itu Simon Manurung sedang memasak di dapurnya yang sudah reot, berlantaikan papan renggang serta tiangnya seperti mau tumbang dan atap sudah berlobang-lobang. 

Saat diajak berbicara, Simon Manurung tidak bisa melayani dengan baik karena alat pendengarannya pun nyaris tidak berfungsi lagi. Mengenai cerita kehidupan Simon Manurung, dibantu saudaranya Sudirman Manurung mau memaparkan kepada kru media ini mengenai kisah kehidupan Simon.

Menurut Sudirman Manurung, bahwa Simon Manurung sudah mengalami kebutaan sejak dia masih kecil. Saat itu Simon mengalami penyakit campak. 

“Penyakit campaklah yang membuat dia buta hingga saat ini. Dan hanya mengandalkan feeling saja dia melakukan aktivitas sehari-hari,” paparnya.

Dia menambahkan, Simon Manurung juga pernah menikah dengan seorang wanita Boru Napitupulu dan mempunyai seorang anak. Akan tetapi, entah karena apa, pria tua buta ini ditinggal pergi oleh istri dan anaknya begitu saja.

“Sekitar lima tahunan lalu Pak Simon Manurung ditinggal pergi. Sampai saat ini belum pernah dijenguk oleh istrinya. Anaknya pernah datang ke sini setelah itu tidak lagi,” sebut Sudirman.

Masih menurut Sudirman, mulai saat itulah Pak Simon hidup sebatang kara dan hanya mengharapkan belas kasihan dari para tetangganya. 

Sedangkan bantuan dari pemerintah tidak pernah sekalipun ia dapat. Baik Raskin, PKH atau bantuan jenis lainnya. 

“Padahal kita sudah berulang kali kita ajukan kepada Pemerintah Desa. Tidak juga ada respon. Mudah-mudahan melalui media ini, Pak Simon bisa segera dapat dibantu. Kan kasihan,” harapnya.

Terpisah, bahwa sebelumnya saat dikonfirmasi mengenai hal ini beberapa hari yang lalu kepada Kepala Desa Jangga Dolok Rahmat Manurung melalui saluran teleponnya, menyampaikan bahwa Desa sudah sering memberikan bantuan kepada Pak Simon. berupa beras dan lainnya.

“Sudah sering kita berikan bantuan beras secara simbolis kepada Pak Simon. Dan mengenai bantuan dari Kemensos yaitu KPM PKH Pak Simon tidak bisa masuk. Dikarenakan data kependudukannya tidak lengkap. Nantilah kita bantu untuk mengurusnya,” ucap Kepdes melalui saluran teleponnya. (os/nt/sp)

Kapal Wisata Manjakan Penumpang dengan Seni Budaya Batak

Penumpang Kapal Wisata Samosir manortor bersama para penari diiringi musik tradisional Batak dalam pelayaran keliling Danau Toba.

SAMOSIR, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kabupaten Samosir terus berbenah dan memberikan pelayanan maksimal untuk memuaskan wisatawan yang berkunjung ke Pulau Samosir “Negeri Indah Kepingan Surga”.

Kapal Wisata Samosir diantaranya. Disain ornamen Batak di setiap sudut, Patung Sigale-gale, dan tarian Tortor serta musik tradisional memberikan hawa positif kepada penumpang.

Mereka bisa menikmati kegembiraan manortor di kapal sembari menyaksikan panorama alam. Makanya wajar, sejak diluncurkan pada Desember 2017, Kapal Wisata Samosir semakin diminati para wisatawan dari berbagai daerah dan negara.

Sabtu 13 Juli 2019, Kapal Wisata Samosir berlayar keliling Pulau Samosir membawa rombongan Bank Sumut selama 4,5 jam mulai pukul 09.30 WIB.

Menjelang sore, pukul 17.30 WIB, rombongan Volcano Floating Party yang berasal dari Eropa menikmati suasana malam Danau Toba selama empat jam.

Keindahan alam yang memukau, situs sejarah, festival seni dan budaya, dan beragam objek wisata merupakan daya tarik bagi wisatawan memilih Pulau Samosir sebagai destinasi wisata. Kini para wisatawan punya cara baru menikmati keindahan Pulau Samosir, yaitu melalui Kapal Wisata Samosir. (ant/int)

Bupati Tapteng: ASN Terlibat Narkoba, Saya Berhentikan

Bupati Bakhtiar Ahmad Sibarani saat apel pagi gabungan.

TAPTENG, SUMUTPOS.CO – Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Bakhtiar Ahmad Sibarani memberhentikan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terlibat penyalahgunaan narkoba berinisial RCH.

Hal itu disampaikan bupati saat bertindak sebagai pembina apel pagi gabungan ASN Pemkab Tapteng di Lapangan Apel Kantor Bupati, Senin (15/7), yang juga ditegaskan dalam Keputusan Bupati Tapteng Nomor 1247/BKD/2019 tentang Pemberhentian Dengan Hormat Tidak Atas Permintaan Sendiri Sebagai Pegawai Negeri Sipil.

Dalam amanatnya, Bakhtiar juga mengingatkan seluruh ASN Pemkab Tapteng untuk menghindari narkoba.

“Selamat pagi dan selamat beraktifitas saudara sekalian. Pada kesempatan ini, saya ingatkan kembali bahwa siapapun ASN Pemkab Tapanuli Tengah jangan coba-coba terlibat narkoba. Hindari narkoba karena merusak diri anda sendiri, keluarga dan bahkan lingkungan. Kita tidak pandang bulu, tidak tebang pilih dalam memberantas narkoba,” ujar Bakhtiar.

Bakhtiar juga menuturkan, sebagai bentuk keseriusannya dalam menolak keras narkoba, dalam waktu dekat akan dilaksanan tes urine, dan jika ada ASN yang ketahuan narkoba maka segera diberhentikan.

“Untuk itu, jika saudara ada yang terindikasi pemakai narkoba segera melapor untuk direhabilitasi. Jika saudara ketahuan saat tes urine atau ditangkap oleh aparat keamanan maka tidak ada rehabilitasi, kita langsung proses, yang bersangkutan diberhentikan,” tegasnya.

Dijelaskannya, langkah tegas itu perlu diambil karena peredaran dan pemakaian narkoba sudah menjadi bahaya nasional yang merusak banyak sendi kehidupan. Untuk itulah Pemkab Tapteng konsisten memerangi narkoba.

Di akhir amanatnya, Bakhtiar mengingatkan seluruh ASN agar meningkatkan disiplin dalam bekerja. Dan bagi ASN yang tidak menghadiri apel pagi gabungan ataupun tidak hadir masuk kerja maka akan diberi sanksi pemotongan TPP hingga TPP tidak dibayarkan.

Selain itu, dia juga mengingatkan ASN agar tidak merokok di seluruh lingkungan perkantoran Pemkab Tapteng. Dan terakhir, ia menginstruksikan Satpol PP agar memonitor dan merazia tempat-tempat maksiat di Tapteng karena hal itu tidak diizinkan beroperasi di seluruh wilayah Tapteng.

Turut hadir pada apel pagi gabungan itu, Wakil Bupati Tapteng Darwin Sitompul, Sekretaris Daerah, staf ahli bupati, asisten, pimpinan OPD dan ASN Pemkab Tapteng.

SEBELUMNYA pada beberapa kesempatan, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo sudah berulangkali mengingatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk tidak terlibat narkoba. Apalagi pemerintah sangat serius memerangi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba yang dampaknya telah merusak seluruh lini kehidupan masyarakat.

Mendagri menegaskan bangsa Indonesia saat ini terus berupaya mengatasi dampak negatif peredaran gelap narkoba. Salah satunya dengan mengoptimalkan peran para kepala daerah, baik gubernur maupun bupati/walikota termasuk peran aktif seluruh komponen masyarakat dalam pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

Dikatakan Tjahjo, pencegahan merupakan langkah yang efektif untuk membangun kesadaran setiap individu untuk tidak memulai menyalahgunakan narkoba dan ikut dalam jaringan peredaran gelap narkoba.

“Sehingga sangat tepat apabila dikatakan mencegah itu lebih baik dari pada mengobati. Perlu upaya pencegahan yang dilakukan secara masif, berkesinambungan dan bersinergi dari kepala daerah dan lembaga terkait,” kata Tjahjo Kumolo.

Bagi aparatur sipil negara (ASN) yang terlibat penyalahgunaan narkoba, Tjahjo menegaskan tidak ada ampun dan akan langsung dipecat. Selaku abdi negara dan abdi masyarakat, ASN harus menjadi contoh dan teladan, bukan sebaliknya. “ASN yang terlibat narkoba pasti akan dipecat,” tegas Tjahjo Kumolo. (dh/nt/int/sp)

2 PNS di Simalungun Jadi Tersangka Kasus Pornografi

BH, pemeran pria dan pemeran wanita, LS, di dalam video porno saat digiring petugas ke Mapolres Simalungun, Senin (15/7/19). (Foto/istimewa)

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Pemeran di dalam video porno yang sempat heboh di Nagori Gajing, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun akhirnya ditetapkan sebagai tersangka dan langsung ditahan oleh Polres Simalungun.

Hal tersebut ditegaskan oleh Kapolres Simalungun AKBP Marudut Liberty Panjaitan SIK MH, saat menggelar konferensi pers terkait kasus tersebut, Senin (15/7) sekira pukul 09.00 WIB di Lapangan Asrama Polisi Polres Simalungun, Kelurahan Siopat Suhu, Kecamatan Siantar Timur, Kota Pematangsiantar.

“Kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi-saksi dan mengamankan barang bukti dan sudah melakukan rekonstruksi di lokasi kejadian. Di mana tersangka BH (pria) dan LS (wanita) memperagakan dari awal sampai akhir dalam pembuatan video berkonten pornografi sesuai dengan pakaian yang digunakan ada sebanyak 13 adegan,” kata Kapolres Simalungun di hadapan para awak media didampingi Kanit Idik I Satreskrim Iptu Hengki Siahaan SH dan Kanit Idik II Iptu Panji Nugraha STK.

Dijelaskannya, kasus tersebut berawal saat viralnya informasi terkait video mesum yang sebelumnya diberitakan oleh media massa dan televisi. Di dalam rekaman video yang berdurasi 3 menit lebih itu tampak adanya 2 orang berlainan jenis bukan pasangan suami istri melakukan adegan “mesum”.

Keduanya diinformasikan merupakan oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di Kecamatan Gunung Malela dan Sekretaris Desa (Nagori).

Rekaman video diduga direkam pada Kamis (13/6/2019) lalu di rumah salah satu tersangka LS yang berada di Huta I, Nagori Pematang Gajing, Kecamatan Gunung Malela.

Dijelaskan Marudut, video tersebut direkam atas suruhan perintah tersangka BH (43) warga Huta II Nagori Bangun, Kecamatan Gunung Malela kepada tersangka LS (41) warga Huta I Nagori Pematang Gajing, Kecamatan Gunung Malela, dengan menggunakan handphone milik LS.

Kemudian LS menyetujuinya dan merekam adegan keduanya. Selanjutnya hasil rekaman tersebut dikirim ke handphone milik tersangka BH.

Dalam kasus ini, tersangka BH dipersangkakan melanggar Pasal 35 Undang-undang RI No 44 tahun 2008 tentang Pornografi dengan ancaman hukuman selama 12 tahun dan/ atau denda sebanyak Rp6 miliar.

Sedangkan kepada tersangka LS dipersangkakan Pasal 34 Undang-undang RI No 44 tahun 2008 tentang Pornografi dengan ancaman hukuman selama 10 tahun dan/atau denda Rp5 miliar. Dan, terhadap kedua tersangka telah dilakukan penahanan di RTP Polres Simalungun.

Menurut Kapolres kedua ASN ini masing-masing telah berkeluarga. Dan kedua pasangan ini juga disebut sudah sering berhubungan.

“Barang bukti yang kita amankan, HP, flashdisk, bantal, selimut. Jadi kasus ini masih kita kembangkan. Tapi untuk saat ini masih mereka berdua yang dijadikan tersangka,” ujarnya lagi. (adi/des/ms)

Dua Sepedamotor dan Uang Rp13 Juta Hangus Terbakar

Rumah Ali Wardan Hasibuan di Desa Batang Bulu Baru Kecamatan Barumun Selatan, hangus terbakar dilalap api, Minggu (14/7/19).

PALAS, SUMUTPOS.CO – Satu unit rumah milik Ali Wardan Hasibuan (40), warga Desa Batang Bulu Baru Kecamatan Barumun Selatan Kabupaten Palas) hangus terbakar, Minggu (14/7/19) sore sekitar pukul 16.30 WIB.

Semua isi rumah hangus, termasuk barang berharga seperti dua unit sepeda motor; RX King dan Astrea Grand serta uang Rp13 juta juga surat-surat berharga lainnya ikut terbakar. Sumber api diduga berasal dari kamar.

Informasi dihimpun dari warga di lokasi kejadian, peristiwa kebakaran itu awalnya diketahui oleh tetangga korban. Sedang pemilik rumah Ali Wardan saat kejadian sedang berada di sungai bandar Gondang untuk mandi.

Tetangga yang melihat api langsung berhamburan dan berusaha memadamkan api yang menjalar cepat ke ruangan depan. Warga juga langsung menelepon pihak Damkar Kabupaten Palas yang langsung direspon dengan cepat untuk pengiriman 2 armada pemadam kebakaran ke desa Batang Bulu Baru.

“Api telah dapat dijinakkan atas partisipasi warga serta bantuan Damkar Pemkab Palas, tidak sampai menjalar ke rumah lainnya,” terang Kepala Desa Batang Bulu Lama Ali Amsa Hasibuan.

Saat ini, kejadian sore nahas itu telah ditangani pihak berwenang. Tampak pemilik rumah masih trauma dengan kejadian tersebut. Meski tidak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. (tan/mtb/sp)