26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

150.737 Guru Belum Disertifikasi

MEDAN- Sertifikasi penting dilakukan guna mensejahterakan guru serta mendukung kinerja guru ke depannya. Namun di Sumatera Utara (Sumut) sebanyak 150.737 guru belum mendapat sertifikasi.
Itu diungkap Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Sumut, Bambang  Winardji. “Berdasarkan  data hingga 11 Juli 2011 sebanyak 150.737 guru di Sumut belum disertifikasi,” beber Bambang kepada wartawan di Medan Selasa (1/11).
Jumlah tersebut menurut Winardji, sulit dikejar sampai akhir tahun, mengingat jumlah guru yang terus bertambah. “Untuk itu, saya berharap pada tahun depan kuota untuk di Sumut ditambah,” pintanya.
Jumlah tersebut kata Bambang belum termasuk jumlah guru yang belum lulus dan belum pernah mengikuti sertifikasi.

Pada tahun 2006 terdata jumlah guru yang belum disertifikasi sebanyak 624 orang, 8.457 orang pada 2007, 10.789 orang pada 2009, 6.819 orang pada 2010, dan 2.374 orang pada 2011.  Sementara jumlah guru yang sudah disertifikasi sampai 11 Juli 2011 sebanyak 207.610 orang.

Selain itu, dia juga menyinggung mengenai rencana Kemendikbud untuk memperketat pelaksanaan sertifikasi pada 2012. Yang mana setiap guru yang akan mengikuti proses sertifikasi pada 2012 selain harus sesuai data-base yang masuk ke pusat, juga harus menjalani tes tertulis untuk bisa menjadi peserta dengan menggunakan nomor unik pendidik tenaga kependidikan (NUPTK). “Perubahan pada pelaksanaan sertifikasi 2012 mendatang sebagai upaya memenuhi guru lebih profesional sesuai dengan kompetensinya. Selama ini pelaksanaan sertifikasi melalui portofolio dan pendidikan latihan profesi guru, maka pada 2012 mendatang Kemendikbud akan memberlakukan seleksi lebih ketat dengan mengadakan tes tertulis,” ungkapnya.

Belakangan ini lanjut Bambang, pelaksanaan sertifikasi guru memang sudah diperketat dengan melakukan seleksi data sesuai dengan syarat termasuk portofolio dan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG). Sehingga tidak heran masih ada guru yang gagal mengikuti sertifikasi pada tahun ini.

Sementara itu Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Kemendiknas Prof Syawal Gultom,  mengatakan jika seleksi secara administrasi dilakukan dengan mengikuti Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) online yang telah dibuat Kemendikbud.
Sedangkan tes tertulis nantinya dilaksanakan di setiap kabupaten/kota dengan soal-soal yang memenuhi standar nasional. “Kita ingin guru-guru yang lulus sertifikasi itu harus melewati batas kelulusan tertentu. Jadi saat ikut PLPG nanti tetap ada tes. Sehingga kita memiliki kepastian tentang guru yang lulus sertifikasi benar-benar guru yang sudah menguasai empat kompetensi sebagai guru profesional,” harapnya. (uma)

MEDAN- Sertifikasi penting dilakukan guna mensejahterakan guru serta mendukung kinerja guru ke depannya. Namun di Sumatera Utara (Sumut) sebanyak 150.737 guru belum mendapat sertifikasi.
Itu diungkap Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Sumut, Bambang  Winardji. “Berdasarkan  data hingga 11 Juli 2011 sebanyak 150.737 guru di Sumut belum disertifikasi,” beber Bambang kepada wartawan di Medan Selasa (1/11).
Jumlah tersebut menurut Winardji, sulit dikejar sampai akhir tahun, mengingat jumlah guru yang terus bertambah. “Untuk itu, saya berharap pada tahun depan kuota untuk di Sumut ditambah,” pintanya.
Jumlah tersebut kata Bambang belum termasuk jumlah guru yang belum lulus dan belum pernah mengikuti sertifikasi.

Pada tahun 2006 terdata jumlah guru yang belum disertifikasi sebanyak 624 orang, 8.457 orang pada 2007, 10.789 orang pada 2009, 6.819 orang pada 2010, dan 2.374 orang pada 2011.  Sementara jumlah guru yang sudah disertifikasi sampai 11 Juli 2011 sebanyak 207.610 orang.

Selain itu, dia juga menyinggung mengenai rencana Kemendikbud untuk memperketat pelaksanaan sertifikasi pada 2012. Yang mana setiap guru yang akan mengikuti proses sertifikasi pada 2012 selain harus sesuai data-base yang masuk ke pusat, juga harus menjalani tes tertulis untuk bisa menjadi peserta dengan menggunakan nomor unik pendidik tenaga kependidikan (NUPTK). “Perubahan pada pelaksanaan sertifikasi 2012 mendatang sebagai upaya memenuhi guru lebih profesional sesuai dengan kompetensinya. Selama ini pelaksanaan sertifikasi melalui portofolio dan pendidikan latihan profesi guru, maka pada 2012 mendatang Kemendikbud akan memberlakukan seleksi lebih ketat dengan mengadakan tes tertulis,” ungkapnya.

Belakangan ini lanjut Bambang, pelaksanaan sertifikasi guru memang sudah diperketat dengan melakukan seleksi data sesuai dengan syarat termasuk portofolio dan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG). Sehingga tidak heran masih ada guru yang gagal mengikuti sertifikasi pada tahun ini.

Sementara itu Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Kemendiknas Prof Syawal Gultom,  mengatakan jika seleksi secara administrasi dilakukan dengan mengikuti Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) online yang telah dibuat Kemendikbud.
Sedangkan tes tertulis nantinya dilaksanakan di setiap kabupaten/kota dengan soal-soal yang memenuhi standar nasional. “Kita ingin guru-guru yang lulus sertifikasi itu harus melewati batas kelulusan tertentu. Jadi saat ikut PLPG nanti tetap ada tes. Sehingga kita memiliki kepastian tentang guru yang lulus sertifikasi benar-benar guru yang sudah menguasai empat kompetensi sebagai guru profesional,” harapnya. (uma)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/