29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Istimewa dengan Panel Surya

Institut Sains dan Teknologi TD Pardede (ISTP)

Medan-Berdiri sejak 1961, Institut Sains dan Teknologi TD Pardede (ISTP), tak mau tertitnggal dalam upaya mencerdaskan bangsa. Sekian usaha pengembangan telah dilakukan oleh institusi yang sebelum 1987 bernama Akademi Tekstil Pardede tersebut. Satu diantaranya adalah memiliki fasilitas yang lengkap.

“Mendiang TD Pardede ingin mendirikan ITB di Medan, lalu idenya muncul untuk mendirikan ISTP ini,” buka Rektor ISTP, Ir Rudolf Sitorus MLA, Kamis (28/4) siang lalu di rektorat.

Fasilitas unik, menarik dan menjadi satu-satunya di Medan yang dimiliki ISTP adalah panel surya. “ISTP mempunyai panel surya. Tenaga listrik yang dihasilkan panel surya ini sudah kita pergunakan di ruangan Tata Usaha dan Biro Administrasi. Tidak hanya itu, di Medan, perguruan tinggi yang mempunyai panel surya baru ISTP,” tambah Rudolf yang didampingi Wakil Rektor III, Ir PHP Siabarani Msi.

Dijelaskan alumni ITB ini, panel surya merupakan pemberian dari negara Jerman. “Panel surya yang kita miliki ada 16 uit, satu unit Rp4 juta. Arus yang dihasilkan panel surya ini 800 s.d 900 watt,” jelasnya.
Pihak ISTP juga selalu mengundang pihak tertentu untuk berbagi ilmu. Misalnya, mengundang pelajar SLTP sederajat dan SMU sederajat termasuk STM. “Kita juga membuat Kelas Kreatif Desain yang tercipta berdasarkan ide-ide kecil namun kreatif,” ucapnya.

Soal akademis, ISTP kini memiliki 7 program studi S1 dan 2 program studi D3. ISTP memiliki program untuk mencetak tenaga siap pakai. “Setiap program studi dilengkapi dengan laboratorium standar fisika, matematika dan kimia. 9 program studi itu diantaranya S1 Informatika, S1 Teknik Elektro, S1 Teknik Perencanaan Wilayah Kota & Kota, S1 Teknik Pertambangan, S1 Teknik Geologi, D3 Desain Interior dan D3 Manajemen Informatika,” katanya.
Rudolf Sitorus mengatakan, di Medan sendiri baru ITM dan ISTP yang mempunyai program studi Teknik Geologi. “ISTP ini mempunyai program studi yang bisa diandalkan yaitu Teknik Geologi. Tidak hanya itu, jurusan ini hanya ada dua perguruan tinggia swasta yang memilikinya,” ujarnya.

Untuk menjadikan tenaga siap pakai, pihak ISTP sadar tak sekadar memberikan teori di kelas.

Selain praktik, ISTP juga memberikan studi banding bagi mahasiswanya seperti ke Puket Thailand dan Malaysia untuk mata kuliah Apresiasi Arsitektur. “Studi banding ini didampingi 2 dosen dan merupakan mata kuliah tiap tahunnya. Ketika melakukan studi banding ke luar negeri, kita juga melakukan penelitian dan melakukan desain rumah. Tidak hanya itu, studi banding ini bertujuan pembelajaran yang lebih mendalam,” tuturnya.

Dijelaskan ayah 4 anak ini, mahasiswa ISTP juga pernah melakukan penelitian di Samosir terhadap rumah ibadah dengan gaya bangunan rumah adat. “Ya, mahasiswa mempunyai ide menggabungkan desain modern dan klasik. Dari situ bisa dilihat bahwa mahasiswa kita yang belum wisuda sudah bisa pakai,” ungkapnya. (jon)

Institut Sains dan Teknologi TD Pardede (ISTP)

Medan-Berdiri sejak 1961, Institut Sains dan Teknologi TD Pardede (ISTP), tak mau tertitnggal dalam upaya mencerdaskan bangsa. Sekian usaha pengembangan telah dilakukan oleh institusi yang sebelum 1987 bernama Akademi Tekstil Pardede tersebut. Satu diantaranya adalah memiliki fasilitas yang lengkap.

“Mendiang TD Pardede ingin mendirikan ITB di Medan, lalu idenya muncul untuk mendirikan ISTP ini,” buka Rektor ISTP, Ir Rudolf Sitorus MLA, Kamis (28/4) siang lalu di rektorat.

Fasilitas unik, menarik dan menjadi satu-satunya di Medan yang dimiliki ISTP adalah panel surya. “ISTP mempunyai panel surya. Tenaga listrik yang dihasilkan panel surya ini sudah kita pergunakan di ruangan Tata Usaha dan Biro Administrasi. Tidak hanya itu, di Medan, perguruan tinggi yang mempunyai panel surya baru ISTP,” tambah Rudolf yang didampingi Wakil Rektor III, Ir PHP Siabarani Msi.

Dijelaskan alumni ITB ini, panel surya merupakan pemberian dari negara Jerman. “Panel surya yang kita miliki ada 16 uit, satu unit Rp4 juta. Arus yang dihasilkan panel surya ini 800 s.d 900 watt,” jelasnya.
Pihak ISTP juga selalu mengundang pihak tertentu untuk berbagi ilmu. Misalnya, mengundang pelajar SLTP sederajat dan SMU sederajat termasuk STM. “Kita juga membuat Kelas Kreatif Desain yang tercipta berdasarkan ide-ide kecil namun kreatif,” ucapnya.

Soal akademis, ISTP kini memiliki 7 program studi S1 dan 2 program studi D3. ISTP memiliki program untuk mencetak tenaga siap pakai. “Setiap program studi dilengkapi dengan laboratorium standar fisika, matematika dan kimia. 9 program studi itu diantaranya S1 Informatika, S1 Teknik Elektro, S1 Teknik Perencanaan Wilayah Kota & Kota, S1 Teknik Pertambangan, S1 Teknik Geologi, D3 Desain Interior dan D3 Manajemen Informatika,” katanya.
Rudolf Sitorus mengatakan, di Medan sendiri baru ITM dan ISTP yang mempunyai program studi Teknik Geologi. “ISTP ini mempunyai program studi yang bisa diandalkan yaitu Teknik Geologi. Tidak hanya itu, jurusan ini hanya ada dua perguruan tinggia swasta yang memilikinya,” ujarnya.

Untuk menjadikan tenaga siap pakai, pihak ISTP sadar tak sekadar memberikan teori di kelas.

Selain praktik, ISTP juga memberikan studi banding bagi mahasiswanya seperti ke Puket Thailand dan Malaysia untuk mata kuliah Apresiasi Arsitektur. “Studi banding ini didampingi 2 dosen dan merupakan mata kuliah tiap tahunnya. Ketika melakukan studi banding ke luar negeri, kita juga melakukan penelitian dan melakukan desain rumah. Tidak hanya itu, studi banding ini bertujuan pembelajaran yang lebih mendalam,” tuturnya.

Dijelaskan ayah 4 anak ini, mahasiswa ISTP juga pernah melakukan penelitian di Samosir terhadap rumah ibadah dengan gaya bangunan rumah adat. “Ya, mahasiswa mempunyai ide menggabungkan desain modern dan klasik. Dari situ bisa dilihat bahwa mahasiswa kita yang belum wisuda sudah bisa pakai,” ungkapnya. (jon)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/