33.6 C
Medan
Tuesday, June 25, 2024

Agustus, USU Mulai Perkuliahan Hybrid, Gabungan Tatap Muka & Daring

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Universitas Sumatera Utara (USU) tengah mempersiapkan diri untuk mengaktifkan kembali perkuliahan secara hybrid, yakni menggabungkan antara perkuliahan tatap muka dengan perkuliahan daring. Perkuliahan secara hybrid direncanakan mulai dilaksanakan bulan Agustus-September 2021 mendatang.

Rektor USU terpilih, Dr Muryanto Amin.
Rektor USU , Dr Muryanto Amin.

“Kapasitas kelas (untuk kuliah tatap muka) yang kita miliki untuk melakukan kegiatan ini sebanyak 50 persen dari jumlah mahasiswa keseluruhan,” ungkap Rektor USU, Dr Muryanto Amin, kepada wartawan usai meninjau langsung pelaksanaan Vaksinasi Massal Covid-19 Tahap II Bagi Para Dosen dan Tenaga Kependidikan (tendik)/Pegawai USU, di Gedung Pancasila USU, Selasa (4/5).

Untuk mendukung protokol kesehatan, Muryanto mengatakan, pihaknya akan membangun infrastruktur yang dibutuhkan. Seperti ruangan kelas yang sesuai, area dan fasilitas mencuci tangan, serta menyediakan masker, hand sanitizer, dan lain-lainn

“Semua fasilitas akan didata kembali dan dibuat rambu-rambu untuk larangan berkumpul,” tutur Muryanto.

Selain itu, Muryanto mengimbau para dosen untuk melaporkan masalah kesehatannya secara periodik. USU sudah menunjuk tim satgas Covid-19 yang akan bertindak untuk mengawasi pelaksanaan tatap muka secara hybrid. Menurut rektor, sistem hybrid itu nantinya akan digunakan untuk kebutuhan kampus merdeka.

“Sistem hybrid ini merupakan salah satu kekuatan dalam implementasi kampus merdeka, yang peraturan rektornya sedang disusun. Ini akan memudahkan para mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan perkuliahan kampus merdeka, sehingga bisa memilih untuk mengambil kuliah daring di universitas lain misalnya,” jelasnya.

Muryanto menjelaskan, pandemi Covid-19 ini memberikan banyak peluang dan manfaat bagi para dosen dan mahasiswa untuk mempelajari berbagai platform digital yang mendukung perkuliahan. 

“Mereka jadi dipaksa untuk belajar sehingga dapat menggunakannya. Padahal sebelum pandemi, disuruh-suruh untuk mempelajari platform digital susahnya minta ampun. Sekarang karena kebutuhan, mau tidak mau jadi harus belajar,” sebut Muryanto.

Ia juga menyatakan, pandemi ini membawa berkah bagi tiap orang untuk belajar memelihara kesehatannya. Saat ini, orang-orang mulai terbiasa untuk mencuci tangan dan menggunakan hand sanitizer.

“Meskipun begitu, pandemi ini juga membawa dampak psikologis bagi manusia karena jarang bertatap muka. Tidak bertemu orang, tidak bersosialisasi dan tidak bisa menuangkan ide-idenya secara langsung kepada orang lain itu juga akan membawa gangguan emosional. Ini kelemahannya,” jelas Muryanto.

Ia berjanji akan melakukan penyesuaian-penyesuaian untuk perkuliahan sepanjang pandemi yang diperkirakan akan berlangsung hingga 2025. ý”Dari kelebihan dan kelemahan tersebut, kita bisa ambil jalan tengahnya, tetap hybrid 50:50. Serta menyiapkan dan memberdayakan ruang konsultasi psikologi untuk memberikan layanan bagi dosen dan mahasiswa,” jelasnya.

Untuk diketahui, ýVaksinasi Massal Covid-19 Tahap II Bagi Para Dosen dan Tenaga Kependidikan (tendik)/Pegawai USU selama dua hari, yakni tanggal 4-5 Mei 2021 Vaksinasi ini merupakan periode lanjutan dari vaksinasi tahap I yang dilakukan pada tanggal 23 Maret 2021.

Muryanto menyatakan, terhitung dari pelaksanaan vaksin tahap pertama, para dosen dan tenaga pendidik (tendik) di lingkungan Universitas Sumatera Utara yang sudah divaksin sebanyak 3 ribuan peserta.

Pada peninjauan tersebut, rektor menyempatkan diri berbincang dengan beberapa peserta vaksinasi dan menyaksikan jalannya penyuntikan vaksin.

“Kebutuhan vaksinasi bagi para dosen, tendik, bahkan mahasiswa USU, secara periodik akan dievaluasi. Baik dari keberadaan para dosen dan mahasiswa yang belum divaksin, serta ketersediaan vaksin yang dimiliki oleh RS USU,” pungkasnya. (gus)

Foto: Istimewa

Rektor USU, Dr Muryanto Amin.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Universitas Sumatera Utara (USU) tengah mempersiapkan diri untuk mengaktifkan kembali perkuliahan secara hybrid, yakni menggabungkan antara perkuliahan tatap muka dengan perkuliahan daring. Perkuliahan secara hybrid direncanakan mulai dilaksanakan bulan Agustus-September 2021 mendatang.

Rektor USU terpilih, Dr Muryanto Amin.
Rektor USU , Dr Muryanto Amin.

“Kapasitas kelas (untuk kuliah tatap muka) yang kita miliki untuk melakukan kegiatan ini sebanyak 50 persen dari jumlah mahasiswa keseluruhan,” ungkap Rektor USU, Dr Muryanto Amin, kepada wartawan usai meninjau langsung pelaksanaan Vaksinasi Massal Covid-19 Tahap II Bagi Para Dosen dan Tenaga Kependidikan (tendik)/Pegawai USU, di Gedung Pancasila USU, Selasa (4/5).

Untuk mendukung protokol kesehatan, Muryanto mengatakan, pihaknya akan membangun infrastruktur yang dibutuhkan. Seperti ruangan kelas yang sesuai, area dan fasilitas mencuci tangan, serta menyediakan masker, hand sanitizer, dan lain-lainn

“Semua fasilitas akan didata kembali dan dibuat rambu-rambu untuk larangan berkumpul,” tutur Muryanto.

Selain itu, Muryanto mengimbau para dosen untuk melaporkan masalah kesehatannya secara periodik. USU sudah menunjuk tim satgas Covid-19 yang akan bertindak untuk mengawasi pelaksanaan tatap muka secara hybrid. Menurut rektor, sistem hybrid itu nantinya akan digunakan untuk kebutuhan kampus merdeka.

“Sistem hybrid ini merupakan salah satu kekuatan dalam implementasi kampus merdeka, yang peraturan rektornya sedang disusun. Ini akan memudahkan para mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan perkuliahan kampus merdeka, sehingga bisa memilih untuk mengambil kuliah daring di universitas lain misalnya,” jelasnya.

Muryanto menjelaskan, pandemi Covid-19 ini memberikan banyak peluang dan manfaat bagi para dosen dan mahasiswa untuk mempelajari berbagai platform digital yang mendukung perkuliahan. 

“Mereka jadi dipaksa untuk belajar sehingga dapat menggunakannya. Padahal sebelum pandemi, disuruh-suruh untuk mempelajari platform digital susahnya minta ampun. Sekarang karena kebutuhan, mau tidak mau jadi harus belajar,” sebut Muryanto.

Ia juga menyatakan, pandemi ini membawa berkah bagi tiap orang untuk belajar memelihara kesehatannya. Saat ini, orang-orang mulai terbiasa untuk mencuci tangan dan menggunakan hand sanitizer.

“Meskipun begitu, pandemi ini juga membawa dampak psikologis bagi manusia karena jarang bertatap muka. Tidak bertemu orang, tidak bersosialisasi dan tidak bisa menuangkan ide-idenya secara langsung kepada orang lain itu juga akan membawa gangguan emosional. Ini kelemahannya,” jelas Muryanto.

Ia berjanji akan melakukan penyesuaian-penyesuaian untuk perkuliahan sepanjang pandemi yang diperkirakan akan berlangsung hingga 2025. ý”Dari kelebihan dan kelemahan tersebut, kita bisa ambil jalan tengahnya, tetap hybrid 50:50. Serta menyiapkan dan memberdayakan ruang konsultasi psikologi untuk memberikan layanan bagi dosen dan mahasiswa,” jelasnya.

Untuk diketahui, ýVaksinasi Massal Covid-19 Tahap II Bagi Para Dosen dan Tenaga Kependidikan (tendik)/Pegawai USU selama dua hari, yakni tanggal 4-5 Mei 2021 Vaksinasi ini merupakan periode lanjutan dari vaksinasi tahap I yang dilakukan pada tanggal 23 Maret 2021.

Muryanto menyatakan, terhitung dari pelaksanaan vaksin tahap pertama, para dosen dan tenaga pendidik (tendik) di lingkungan Universitas Sumatera Utara yang sudah divaksin sebanyak 3 ribuan peserta.

Pada peninjauan tersebut, rektor menyempatkan diri berbincang dengan beberapa peserta vaksinasi dan menyaksikan jalannya penyuntikan vaksin.

“Kebutuhan vaksinasi bagi para dosen, tendik, bahkan mahasiswa USU, secara periodik akan dievaluasi. Baik dari keberadaan para dosen dan mahasiswa yang belum divaksin, serta ketersediaan vaksin yang dimiliki oleh RS USU,” pungkasnya. (gus)

Foto: Istimewa

Rektor USU, Dr Muryanto Amin.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/