JAKARTA,SUMUTPOS.CO – Pentingnya memperjuangkan pendidikan inklusi dalam sistem pendidikan di Indonesia. Khususnya, terkait dengan anak-anak penyandang disabilitas menjadi agenda pertemuan Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) Moeldoko dengan Country Director Hellen Keller Indonesia (HKI) Michael Lynch.
Pertemuan yang berlangsung di Kantor Staf Kepresidenan itu berlangsung hangat dan penuh keakraban. “Maaf membuat Anda menunggu agak lama,” ucap Kastaf mengawali pembicaraan yang kemudian ditimpali Michael Lynch dengan memaklumi kesibukan Moeldoko sebagai Kastaf.
Michael kemudian membuka pembicaraan dengan menceritakan sekilias tentang HKI. “Kami sudah berdiri di Indonesia sejak tahun 1970-an untuk membantu program-proram pemerintah di bidang kesehatan dan pendidikan, baik terkait anak-anak tunanetra maupun permasalahan eye health pada umumnya,” tutur Michael.
HKI merupakan organisasi berskala internasional dan didirikan oleh seorang tunanetra Amerika bernama Helen Keller yang lahir tahun 1880 dan berhasil keluar dari keterbatasannya hingga berhasil menyelesaikan pendidikan di Harvard University. Keberhasilan Helen Keller tak bisa dilepaskan dari peran guru pendampingnya sejak kecil yaitu Anne Sullivan Macy.
“Perjuangan untuk keluar dari keterbatasan itulah yang menjadi spirit utama HKI sekaligus menjadi visi dan misi kami untuk membantu memperjuangkan tercapainya pendidikan inklusi di Indonesia,” jelas Nunu Nurdyana Inclusive Senior Program Officer HKI.
Selain Nunu, Micheal datang bersama Dian Hadihardjono (Nutrition Program Manager), Retno Palupi dan Sapta Ginting.
Moeldoko sangat mengapresiasi kedatangan HKI karena selama ini KSP juga memiliki komitmen untuk memperjuangkan terwujudnya pendidikan inklusif dan bahkan sudah memiliki seorang tenaga ahli dari kalangan penyandang disibilitas, Sunarman yang ikut mendampinginya dalam pertemuan Kamis siang (4-10-2018) itu.
“Kami siap mendukung dan berkolaborasi untuk mewujudkan program-program pendidikan inklusi dan memperjuangkan kesetaraan bagi hak-hak penyandang disabiltas pada umumnya, baik hak untuk mendapatkan pendidikan maupun hak untuk mendapatkan kesempatan bekerja yang sudah ada undang-undangnya,” ujar Moeldoko menanggapi salah satu usulan HKI untuk meneruskan program penghargaan inklusi yang pernah mereka selenggarakan.
Program penghargaan sangat bermanfaat untuk menginspirasi dan memotivasi masyarakat dalam memperjuangkan pendidikan inklusi sekaligus membantu menjembatani kesenjangan antara kelompok disabilitas dan non disabilitas dalam berbagai bidang kehidupan.
Michael Lynch juga menjelaskan bahwa program-program kesehatan seperti pencegahan stunting yang pernah dikampanyekan Kastaf adalah sangat penting.
“Program nutrisi merupakan upaya membentuk generasi muda yang lebih baik karena di masa depan merekalah yang akan menjadi generasi pemimpin,” tegas Micheal.
Di akhir pertemuan, Micheal memberikan topi dan beberapa buku tentang program-program HKI yang sudah berhasil terlaksana.
Kastaf pun spontan memakai topi yang diberikan yang kemudian diikuti Michael meskipun topi itu tidak muat di kepalanya. (bbs/azw)