31.7 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Lima Tahun Tingkatkan Mutu PAUD

Pada tahun 2045 mendatang, Indonesia akan dipimpin anak-anak yang saat ini duduk di bangku Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Oleh karenanya, pemerintah khususnya Dirjen PAUD Kemendiknas memprioritaskan peningkatan mutu PAUD dalam kurun waktu lima tahun ke depan.

Dirjen PAUD Kemendiknas diwakili Direktur Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal (PTK-PAUD NI) Nugaan Yulia Wardhini Siregar mengatakan, pada 2045 nanti, Indonesia akan dipimpin oleh generasi yang sekarang sedang dalam pendidikan usia dini.

“Tentunya, PAUD ini harus ditangani secara serius. Di Kemendiknas saja ada dua Direktorat yang menangani PAUD ini, pertama Direktorat Pembinaan yang menangani tentang program, kurikulum, dan yang kedua Direktorat Pendidikan Dan Tenaga Kependidikan yang menangani PTK PAUD,” ungkapnya.

Secara Nasional lanjutnya, jumlah anak usia dini 0-6 tahun di Indonesia mencapai 30 juta orang. Dengan target 18 juta anak, menggunakan rasio satu guru banding 20 siswa, maka kebutuhan guru secara nasional harus mencapai 900 ribu orang.

“Sementara saat ini jumlah guru PAUD baru mencapai 320 ribu orang. 250 ribu orang diantaranya merupakan guru TK formal dan selebihnya guru non formal. Jadi, masih ada kebutuhan guru dua per tiga lagi yang harus dipenuhi,” jelas Nugaan.

Itu pun, sambungnya, dari jumlah guru yang ada tersebut, yang memiliki kompetensi  S1 hanya 30 persen dan yang sudah bersertifikasi baru 15 persen. “Makanya peningkatan kompetensi guru PAUD inilah yang sedang kita percepat,” kata Nugaan lagi.

Untuk meningkatkan kompetensi guru PAUD ini, pihaknya menganggarkan insentif khusus untuk guru PAUD dan peningkatan kompetensi dari anggaran Dirjen PAUD yang berkisar Rp600 miliar. “Sebanyak Rp500 miliar lebih disalurkan untuk intensif dan upaya peningkatan kompetensi guru PAUD. Namun itu juga belum mencukupi, makanya kita berharap ada pihak-pihak yang juga peduli untuk meningkatkan kompetensi guru PAUD ini,” harapnya.
Nugaan juga mengungkapkan, hingga saat ini gaji guru PAUD masih sangat memprihatinkan. Karena masih ada guru PAUD yang bergaji Rp100 ribu per bulan. “Gaji ini tidaklah pantas untuk meningkatkan mutu pendidikan, khususnya untuk PAUD. Demikian juga dengan kuantitas guru PAUD yang masih minim,” tuturnya. (saz)

Pada tahun 2045 mendatang, Indonesia akan dipimpin anak-anak yang saat ini duduk di bangku Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Oleh karenanya, pemerintah khususnya Dirjen PAUD Kemendiknas memprioritaskan peningkatan mutu PAUD dalam kurun waktu lima tahun ke depan.

Dirjen PAUD Kemendiknas diwakili Direktur Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal (PTK-PAUD NI) Nugaan Yulia Wardhini Siregar mengatakan, pada 2045 nanti, Indonesia akan dipimpin oleh generasi yang sekarang sedang dalam pendidikan usia dini.

“Tentunya, PAUD ini harus ditangani secara serius. Di Kemendiknas saja ada dua Direktorat yang menangani PAUD ini, pertama Direktorat Pembinaan yang menangani tentang program, kurikulum, dan yang kedua Direktorat Pendidikan Dan Tenaga Kependidikan yang menangani PTK PAUD,” ungkapnya.

Secara Nasional lanjutnya, jumlah anak usia dini 0-6 tahun di Indonesia mencapai 30 juta orang. Dengan target 18 juta anak, menggunakan rasio satu guru banding 20 siswa, maka kebutuhan guru secara nasional harus mencapai 900 ribu orang.

“Sementara saat ini jumlah guru PAUD baru mencapai 320 ribu orang. 250 ribu orang diantaranya merupakan guru TK formal dan selebihnya guru non formal. Jadi, masih ada kebutuhan guru dua per tiga lagi yang harus dipenuhi,” jelas Nugaan.

Itu pun, sambungnya, dari jumlah guru yang ada tersebut, yang memiliki kompetensi  S1 hanya 30 persen dan yang sudah bersertifikasi baru 15 persen. “Makanya peningkatan kompetensi guru PAUD inilah yang sedang kita percepat,” kata Nugaan lagi.

Untuk meningkatkan kompetensi guru PAUD ini, pihaknya menganggarkan insentif khusus untuk guru PAUD dan peningkatan kompetensi dari anggaran Dirjen PAUD yang berkisar Rp600 miliar. “Sebanyak Rp500 miliar lebih disalurkan untuk intensif dan upaya peningkatan kompetensi guru PAUD. Namun itu juga belum mencukupi, makanya kita berharap ada pihak-pihak yang juga peduli untuk meningkatkan kompetensi guru PAUD ini,” harapnya.
Nugaan juga mengungkapkan, hingga saat ini gaji guru PAUD masih sangat memprihatinkan. Karena masih ada guru PAUD yang bergaji Rp100 ribu per bulan. “Gaji ini tidaklah pantas untuk meningkatkan mutu pendidikan, khususnya untuk PAUD. Demikian juga dengan kuantitas guru PAUD yang masih minim,” tuturnya. (saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/