UNIVERSITAS Sari Mutiara (USM) Indonesia melaksanakan kegiatan program detasering 2023 di Ign Washington Purba Hall pada 13-17 November. Ari Asnani MSc PhD menjadi detaser pada kegiatan tersebut.
Hadir pada acara ini Ketua Yayasan Sari Mutiara Dr Parlindungan Purba MM, Wakil Rektor I USM Indonesia Ns Janno Sinaga MKep Sp KMB, Wakil Rektor III Ns Johansen Hutajulu AP MKep PhD, Ketua LPPM Adiasyah MSi, Ketua LPMI Ns Laura M Siregar MKep, dekan, ketua program studi dan dosen USM Indonesia.
Dr Parlindungan Purba MM meminta seluruh dosen USM Indonesia aktif dalam setiap program pemerintah. “Acara ini penting bagi peningkatan kualitas SDM,” katanya.
Ketua Yayasan Sari Mutiara berharap Ari Asnani MSc, PhD membantu dosen USM-Indonesia untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas dosen. ”Setelah program detasering, bisa berdampak baik bagi masyarakat,” kata tokoh pendidikan yang pernah tiga periode menjadi senator di DPD RI tersebut.
Dalam kesempatan ini Ari Asnani MSc PhD, dosen Universitas Jenderal Soedirman Jawa Tengah memberikan kenang-kenangan berupa buku kepada USM Indonesia.
Rektor USM Indonesia Dr Ivan Elisabeth Purba MKes mengemukakan bahwa detasering merupakan program pemerintah pada perguruan tinggi berupa bantuan tenaga ahli untuk pengabdian masyarakat.
Rektor juga mengutarakan bahwa pengabdian masyarakat oleh USM Indonesia diharapkan dapat menjawab persoalan di masyarakat. ”Kita berharap ini dapat mewujudkan USM Indonesia sebagai perguruan tinggi unggul dan berdaya saing,” katanya.
Siska Evi Martina dari LPPM USM Indonesia menambahkan kegiatan yang diikuti 45 dosen diharapkan dapat meningkatkan jumlah dan kualitas pengabdian masyarakat di USM Indonesia sebagai salah satu dari tiga tridarma perguruan tinggi.
Ia berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kapasitas penyusunan proposal pengabdian masyarakat yang berpotensi mendapatkan hibah. ”Kegiatan didahului 20 kali pertemuan secara daring sejak Agustus 2023. Detasering ini sudah diadakan selama tiga tahun,” katanya. (dmp)