27.8 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Presiden Buka Muktamar XXIII IPM di Medan: Kangen Saya Terobati

PRESIDEN RI H Joko Widodo didampingi Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir MSi, Ketua Umum PP IPM Nashir Efendi dan Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Prof Dr Agussani MAP memukul alat musik tradisional Batak Toba, Taganing.

Ini sebagai tanda dibukanya Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Gedung Serbaguna Jalan Willem Iskandar Medan, Sabtu (19/8).

Turut hadir Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Gubsu H Edy Rahmayadi, Wali Kota Medan M Bobby Nasution, bupati/wali kota se-Sumut, unsur pimpinan pusat, wilayah dan daerah Muhammadiyah, Aisyiah, UMSU, Pemuda Muhammadiyah, Ortom serta dua ribu pelajar tergabung dalam IPM se-Indonesia dan pelajar dari sekolah Muhammadiyah.

Presiden mengatakan bangga dan mencintai kader IPM dari Sabang sampai Merauke. Presiden ingat memori bertemu dengan IPM pertama kali di Sidoarjo pada 2008 saat muktamar ke-21 IPM. ”Saya bertemu langsung dengan Ikatan Pelajar Muhammadiyah di Sidoarjo pada 2008. Jadi, kalau berapa, empat atau lima tahun ini baru bertemu, Alhamdulillah bisa mengobati kagen saya kepada IPM,” ungkap presiden.

H Joko Widodo menyebutkan bahwa undangan dari IPM akan muktamar disampaikan Nashir Efendi yang datang ke istana. Karena ada muktamar IPM, lanjut presiden, maka berangkat keberangkatan ke Afrika diundur jadi Minggu. ”Berangkatnya bukan dari Jakarta, tapi berangkatnya dari Medan,” kata presiden.

Presiden berpesan kepada pelajar Muhammadiyah agar mempelajari, menguasai dan mengembangkan teknologi digital karena zaman sekarang adalah zamannya anak muda yang serba digital. Membuat generasi muda lebih unggul karena tumbuh di era digital.

H Joko Widodo meminta untuk manfaatkan teknologi untuk kesejahteraan umat sehingga menjadi generasi tangguh yang bukan hanya menguasai Iptek tetapi juga punya budi pekerti luhur, memiliki moral yang baik serta memperjuangkan kebenaran dan kemanusiaan. ”Tidak ada gunanya nilai sekolah 10, kalau moralnya 0 dan budi pekertinya tidak baik,” katanya.

Presiden menegaskan bahwa pelajar Muhammadiyah dapat menjadi teladan dan pelajar muslim yang berkemajuan yang penguasaan Ipteknya hebat sekaligus memiliki moral, budi pekerti dan mental yang hebat. ”Buat saya itulah sosok pelajar Muhammadiyah idaman,” katanya.

Ketua Umum PP IPM Nashir Efendi mengatakan bahwa IPM telah membuat program perubahan untuk menyahuti era distrupsi teknologi. Untuk itu kehadiran presiden dalam membuka muktamar di Medan menjadi energi positif bagi pelajar Muhammadiyah di Indonesia.

Terkait Pemilu 2024, Nashir mengatakan IPM secara tegas menyatakan ingin menjadi subjek dan tidak boleh menjadi objek dalam politik. IPM menolak pihak yang hanya ingin memanfaatkan suara pelajar Muhammadiyah.

Ia menegaskan bahwa IPM ingin ikut andil menentukan perjalanan bangsa. Sebab basis massa IPM ada pada segmen generasi Z sebanyak 47,5 persen dari penduduk Indonesia. Artinya, 1 dari 4 pemilih adalah gen z.

Untuk itu, lanjutnya, IPM melalui muktamar terus membuat program perubahan dalam rangka menyongsong era disrupsi sebagaimana tagline muktamar: menyambut era baru IPM. ”IPM ingin suara kaum muda didengar dan ikut menentukan perjalanan bangsa ke depan,” ujarnya.

Sementara itu Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir menyampaikan empat pesan kepada IPM. Diantaranya pelajar Muhammadiyah harus menjadi pelajar yang religius dan menjadi insan berkeadaban luhur, berbudi pekerti utama serta selalu dekat kepada Allah sehingga melahirkan kesalehan diri dan kesalehan sosial.

Selanjutnya, ia meminta IPM agar menjadi pelajar yang cerdas, berilmu dan berkeahlihan untuk menyongsong era baru seperti yang digelorakan. Selain itu, jadilah insan yang selalu menjaga harmoni dan toleransi serta berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi dan ikut meneladani tokoh bangsa terutama yang lahir dari rahim Muhammadiyah.

Pada acara muktamar, presiden memberikan sepeda kepada Ario Prasetyo, peserta Muktamar asal Depok dari IPM Pangkalpinang karena berhasil menjawab pertanyaan yang disampaikan presiden.

Usai pembukaan, Ketua Panitia Lokal Prof Dr Akrim MPd mengatakan rangkaian acara puncak Muktamar IPM mulai 18-20 Agustus 2023 berjalan sukses atas dukungan dari panitia lokal UMSU yang berkolaborasi dengan PP dan PW IPM Sumut. (dmp)

PRESIDEN RI H Joko Widodo didampingi Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir MSi, Ketua Umum PP IPM Nashir Efendi dan Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Prof Dr Agussani MAP memukul alat musik tradisional Batak Toba, Taganing.

Ini sebagai tanda dibukanya Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Gedung Serbaguna Jalan Willem Iskandar Medan, Sabtu (19/8).

Turut hadir Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Gubsu H Edy Rahmayadi, Wali Kota Medan M Bobby Nasution, bupati/wali kota se-Sumut, unsur pimpinan pusat, wilayah dan daerah Muhammadiyah, Aisyiah, UMSU, Pemuda Muhammadiyah, Ortom serta dua ribu pelajar tergabung dalam IPM se-Indonesia dan pelajar dari sekolah Muhammadiyah.

Presiden mengatakan bangga dan mencintai kader IPM dari Sabang sampai Merauke. Presiden ingat memori bertemu dengan IPM pertama kali di Sidoarjo pada 2008 saat muktamar ke-21 IPM. ”Saya bertemu langsung dengan Ikatan Pelajar Muhammadiyah di Sidoarjo pada 2008. Jadi, kalau berapa, empat atau lima tahun ini baru bertemu, Alhamdulillah bisa mengobati kagen saya kepada IPM,” ungkap presiden.

H Joko Widodo menyebutkan bahwa undangan dari IPM akan muktamar disampaikan Nashir Efendi yang datang ke istana. Karena ada muktamar IPM, lanjut presiden, maka berangkat keberangkatan ke Afrika diundur jadi Minggu. ”Berangkatnya bukan dari Jakarta, tapi berangkatnya dari Medan,” kata presiden.

Presiden berpesan kepada pelajar Muhammadiyah agar mempelajari, menguasai dan mengembangkan teknologi digital karena zaman sekarang adalah zamannya anak muda yang serba digital. Membuat generasi muda lebih unggul karena tumbuh di era digital.

H Joko Widodo meminta untuk manfaatkan teknologi untuk kesejahteraan umat sehingga menjadi generasi tangguh yang bukan hanya menguasai Iptek tetapi juga punya budi pekerti luhur, memiliki moral yang baik serta memperjuangkan kebenaran dan kemanusiaan. ”Tidak ada gunanya nilai sekolah 10, kalau moralnya 0 dan budi pekertinya tidak baik,” katanya.

Presiden menegaskan bahwa pelajar Muhammadiyah dapat menjadi teladan dan pelajar muslim yang berkemajuan yang penguasaan Ipteknya hebat sekaligus memiliki moral, budi pekerti dan mental yang hebat. ”Buat saya itulah sosok pelajar Muhammadiyah idaman,” katanya.

Ketua Umum PP IPM Nashir Efendi mengatakan bahwa IPM telah membuat program perubahan untuk menyahuti era distrupsi teknologi. Untuk itu kehadiran presiden dalam membuka muktamar di Medan menjadi energi positif bagi pelajar Muhammadiyah di Indonesia.

Terkait Pemilu 2024, Nashir mengatakan IPM secara tegas menyatakan ingin menjadi subjek dan tidak boleh menjadi objek dalam politik. IPM menolak pihak yang hanya ingin memanfaatkan suara pelajar Muhammadiyah.

Ia menegaskan bahwa IPM ingin ikut andil menentukan perjalanan bangsa. Sebab basis massa IPM ada pada segmen generasi Z sebanyak 47,5 persen dari penduduk Indonesia. Artinya, 1 dari 4 pemilih adalah gen z.

Untuk itu, lanjutnya, IPM melalui muktamar terus membuat program perubahan dalam rangka menyongsong era disrupsi sebagaimana tagline muktamar: menyambut era baru IPM. ”IPM ingin suara kaum muda didengar dan ikut menentukan perjalanan bangsa ke depan,” ujarnya.

Sementara itu Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir menyampaikan empat pesan kepada IPM. Diantaranya pelajar Muhammadiyah harus menjadi pelajar yang religius dan menjadi insan berkeadaban luhur, berbudi pekerti utama serta selalu dekat kepada Allah sehingga melahirkan kesalehan diri dan kesalehan sosial.

Selanjutnya, ia meminta IPM agar menjadi pelajar yang cerdas, berilmu dan berkeahlihan untuk menyongsong era baru seperti yang digelorakan. Selain itu, jadilah insan yang selalu menjaga harmoni dan toleransi serta berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi dan ikut meneladani tokoh bangsa terutama yang lahir dari rahim Muhammadiyah.

Pada acara muktamar, presiden memberikan sepeda kepada Ario Prasetyo, peserta Muktamar asal Depok dari IPM Pangkalpinang karena berhasil menjawab pertanyaan yang disampaikan presiden.

Usai pembukaan, Ketua Panitia Lokal Prof Dr Akrim MPd mengatakan rangkaian acara puncak Muktamar IPM mulai 18-20 Agustus 2023 berjalan sukses atas dukungan dari panitia lokal UMSU yang berkolaborasi dengan PP dan PW IPM Sumut. (dmp)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/