27.8 C
Medan
Monday, May 20, 2024

1.300 Mahasiswa Bisa Nikmati Beasiswa Universitas Pertamina

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Masalah perekonomian kerap menjadi kendala para siswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Berdasarkan data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), tercatat ada 157.000 siswa SD hingga SMA putus sekolah pada tahun pelajaran 2019/ 2020. Dari total 10,2 juta siswa siswi SMA dan SMK di tahun ajaran 2019/2020, terdapat 59.300 anak yang tak melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.

PRAKTIK: Mahasiswa Universitas Pertamina saat melaksanakan praktik di laboratorium.

Melihat permasalahan ini, Universitas Pertamina menyediakan berbagai program beasiswa untuk membantu siswa berprestasi, namun terkendala ekonomi agar bisa melanjutkan pendidikannya.

Seorang alumni Program Studi Kimia Universitas Pertamina, Sugianto membagikan kisahnya. Bagaimana dia hampir tak bisa mewujudkan mimpinya untuk kuliah, karena kekurangan biaya.

“Ayah saya bekerja sebagai petani lada dan ibu tak bekerja. Berkuliah di kota besar seperti Jakarta, seperti mimpi untuk saya,” ungkap Sugi, seperti dilansir laman resmi Universitas Pertamina, baru-baru ini.

Sugi juga mengatakan, saat menonton televisi, dia melihat iklan tentang Universitas Pertamina dan kesempatan untuk mendapatkan beasiswa. Sugi langsung menuju ke warnet dan melakukan pendaftaran.

Berkat prestasinya yang gemilang selama duduk di bangku SMA, Sugi lolos seleksi beasiswa dan mendapat kesempatan berkuliah di Universitas Pertamina dengan pembebasan biaya masuk dan biaya SPP selama delapan semester.

Dia juga memperoleh penggantian biaya transport dan uang saku sebesar Rp1,2 juta per bulan. Selama mengenyam pendidikan di Universitas Pertamina, Sugi mengikuti riset pengembangan baterai lithium, yang digagas Universitas Pertamina, bersama Fungsi Research dan Technology Innovation (RTI) Pertamina.

Dia juga mencicipi kesempatan magang di Pusat Penelitian Fisika, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), sebagai research assistant. Berkat kegigihannya, Sugi diterima melanjutkan pendidikan master di National Taiwan University of Science and Technology (NTUST), Taiwan, dengan skema beasiswa penuh.

“Saya ingin, kisah saya ini menjadi inspirasi dan motivasi bagi putra-putri daerah lainnya. Khususnya yang memiliki kendala biaya untuk melanjutkan kuliah seperti saya, agar tidak menyerah pada keadaan dan diam berpangku tangan. Manfaatkan peluang yang ada di depan mata,” beber Sugi.

Sekitar seperempat mahasiswa di Universitas Pertamina, menikmati beasiswa seperti Sugi. Dari total 5.400-an mahasiswa, sekitar 1.300-an mahasiswa mendapat keringanan biaya kuliah dengan berbagai skema dan mekanisme.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Pertamina, Budi W Soetjipto mengungkapkan, program beasiswa di Universitas Pertamina, bertujuan untuk mendorong prestasi mahasiswa.

Satu di antaranya melalui Beasiswa Milenial Juara, diperuntukkan bagi para siswa SMA/SMK yang memiliki prestasi akademik dan non akademik.

“Ada juga Beasiswa Ekonomi, bagi mahasiswa berprestasi yang mengalami kesulitan ekonomi ketika berkuliah. Untuk semester ganjil Tahun Akademik 2021/2022, anggaran yang digelontorkan bagi program beasiswa mencapai Rp14 miliar,” katanya.

Selama berkuliah, lanjut Budi, mahasiswa didorong aktif berpartisipasi dalam proyek penelitian dan magang bersama korporasi. Para mahasiswa juga diajar oleh dosen-dosen praktisi industri. Sehingga mereka lebih memahami dunia riil dan siap berkompetisi. (kps/saz)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Masalah perekonomian kerap menjadi kendala para siswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Berdasarkan data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), tercatat ada 157.000 siswa SD hingga SMA putus sekolah pada tahun pelajaran 2019/ 2020. Dari total 10,2 juta siswa siswi SMA dan SMK di tahun ajaran 2019/2020, terdapat 59.300 anak yang tak melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.

PRAKTIK: Mahasiswa Universitas Pertamina saat melaksanakan praktik di laboratorium.

Melihat permasalahan ini, Universitas Pertamina menyediakan berbagai program beasiswa untuk membantu siswa berprestasi, namun terkendala ekonomi agar bisa melanjutkan pendidikannya.

Seorang alumni Program Studi Kimia Universitas Pertamina, Sugianto membagikan kisahnya. Bagaimana dia hampir tak bisa mewujudkan mimpinya untuk kuliah, karena kekurangan biaya.

“Ayah saya bekerja sebagai petani lada dan ibu tak bekerja. Berkuliah di kota besar seperti Jakarta, seperti mimpi untuk saya,” ungkap Sugi, seperti dilansir laman resmi Universitas Pertamina, baru-baru ini.

Sugi juga mengatakan, saat menonton televisi, dia melihat iklan tentang Universitas Pertamina dan kesempatan untuk mendapatkan beasiswa. Sugi langsung menuju ke warnet dan melakukan pendaftaran.

Berkat prestasinya yang gemilang selama duduk di bangku SMA, Sugi lolos seleksi beasiswa dan mendapat kesempatan berkuliah di Universitas Pertamina dengan pembebasan biaya masuk dan biaya SPP selama delapan semester.

Dia juga memperoleh penggantian biaya transport dan uang saku sebesar Rp1,2 juta per bulan. Selama mengenyam pendidikan di Universitas Pertamina, Sugi mengikuti riset pengembangan baterai lithium, yang digagas Universitas Pertamina, bersama Fungsi Research dan Technology Innovation (RTI) Pertamina.

Dia juga mencicipi kesempatan magang di Pusat Penelitian Fisika, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), sebagai research assistant. Berkat kegigihannya, Sugi diterima melanjutkan pendidikan master di National Taiwan University of Science and Technology (NTUST), Taiwan, dengan skema beasiswa penuh.

“Saya ingin, kisah saya ini menjadi inspirasi dan motivasi bagi putra-putri daerah lainnya. Khususnya yang memiliki kendala biaya untuk melanjutkan kuliah seperti saya, agar tidak menyerah pada keadaan dan diam berpangku tangan. Manfaatkan peluang yang ada di depan mata,” beber Sugi.

Sekitar seperempat mahasiswa di Universitas Pertamina, menikmati beasiswa seperti Sugi. Dari total 5.400-an mahasiswa, sekitar 1.300-an mahasiswa mendapat keringanan biaya kuliah dengan berbagai skema dan mekanisme.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Pertamina, Budi W Soetjipto mengungkapkan, program beasiswa di Universitas Pertamina, bertujuan untuk mendorong prestasi mahasiswa.

Satu di antaranya melalui Beasiswa Milenial Juara, diperuntukkan bagi para siswa SMA/SMK yang memiliki prestasi akademik dan non akademik.

“Ada juga Beasiswa Ekonomi, bagi mahasiswa berprestasi yang mengalami kesulitan ekonomi ketika berkuliah. Untuk semester ganjil Tahun Akademik 2021/2022, anggaran yang digelontorkan bagi program beasiswa mencapai Rp14 miliar,” katanya.

Selama berkuliah, lanjut Budi, mahasiswa didorong aktif berpartisipasi dalam proyek penelitian dan magang bersama korporasi. Para mahasiswa juga diajar oleh dosen-dosen praktisi industri. Sehingga mereka lebih memahami dunia riil dan siap berkompetisi. (kps/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/