32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Teliti Obat Diabetes, Dianugerahi Peneliti Belia Sumut

Fialdy Joshua, Siswa Berprestasi di Medan

Berawal dari sebuah kepedulian terhadap kepentingan orang banyak, membuat Fialdy Joshua dinobatkan sebagai peneliti belia Sumut 2011.

Prestasinya tersebut didapat siswa kelas VIII SMP Chandra Kusumua ini, setelah dirinya mampu memenangkan lomba penelitaian belia Sumut 2011 dalam katagori Life Science yang berjudul The Effect of Chitosan Found in Tachypleus Gigas of Diabetic Patient.

Dalam kesempatan itu, Fialdy Joshua menganggap, jika obat luka bagi orang yang menderita penyakit diabetes merupakan obat yang cukup mahal.

Sehingga dengan penelitan yang telah dilakukan dan disumbangkannya, selain mampu menghasilkan prestasi membanggakan, diharapkan juga bisa bermnfaat untuk dikembangkan dalam dunia medis.

“Seperti yang kita tau, bagi orang yang terkena diabetes bila tak cepat diobati maka akan menimbulkan luka yang semakin lama semakin besar, dan dengan penelitian ini diharapkan mampu memberikan solusi dan dapat membantu mereka para penderita penyakit diabetes. Saya juga berharap hasil penelitian ini bisa berguna untuk banyak orang terutama untuk masyarakat miskin,” ungkapnya dengan penuh keyakinan.

Selain menasbihkan diri sebagai peneliti belia Sumut 2012, putra sulung dari pasangan Egi Pattiradjawane dan Drg Annita, juga pernah mewakili Indonesia dalam mengikuti lomba  tingkat International Conference of Young Scientists (ICYS) di Moskow, Rusia, pada 2010 lalu.

Berangkat bersama temannya Michael Sunarto, kedua siswa asal Chandra Kusuma ini, mampu membanggakan nama besar sekolah dengan meraih katagori The Best Riset Presentation.

Menjadi duta pelajar Indonesia dalam setiap ajang  perlombaan, bagi Fialdy Josua, merupakan sebuah kebanggaan, dan diharapkan mampu diraihnya kembali dalam kesempatan lomba yang lainnya.

Meskipun harus menggunakan Bahasa Inggris dalam mempresentasikan hasil penelitiannnya, hal itu bukanlah penghalang bagi siswa yang masih duduk di kelas VIII ini.

Pasalnya, pria kelahiran 1 Juli 1998 ini, telah menguasai bahasa Inggris sejak SMP.

“Di sekolah, kami selalu mempelajari bahasa Inggris, sehingga dalam menulis tesis maupun mempresentasikan hasil peneliataian, saya sudah tidak canggung lagi menggunakan bahasa Inggris,” ujarnya.

Menjadi duta pelajar Indonesia dalam setiap ajang  perlombaan, bagi Fialdy Josua merupakan sebuah kebanggaan, dan diharapkan mampu diraihnya kembali dalam kesempatan lomba yang lainnya.

Dibalik kesuksesannya, Fialdy mengaku, semuanya tak terlepas dari dukungan seluruh pihak.
“Saya sangat berterima kasih kepada kedua orangtua yang telah membesarkan saya. Terima kasih buat guru pembimbing, teman-teman di sekolah Chandra Kusuma dan juga Prof Dr Harry Agusnar dari USU yang membimbing dan membantu saya dalam penelitian,” ucapnya diakhir pertemuan.

Dalam kesempatan yang sama sang ayah, Egi Pattiradjawane mengaku, bangga memiliki anak seperti Fialdy.
“Yang pastinya saya sangat bersyukur kepada Tuhan, karena saya memiliki anak seperti Fialdy. Saya juga berdoa dan berharap agar dia bisa terus berprestasi dalam bidang pendidikan dan juga dapat berjuang untuk membanggakan Indonesia lagi,” harapnya. (uma)

Fialdy Joshua, Siswa Berprestasi di Medan

Berawal dari sebuah kepedulian terhadap kepentingan orang banyak, membuat Fialdy Joshua dinobatkan sebagai peneliti belia Sumut 2011.

Prestasinya tersebut didapat siswa kelas VIII SMP Chandra Kusumua ini, setelah dirinya mampu memenangkan lomba penelitaian belia Sumut 2011 dalam katagori Life Science yang berjudul The Effect of Chitosan Found in Tachypleus Gigas of Diabetic Patient.

Dalam kesempatan itu, Fialdy Joshua menganggap, jika obat luka bagi orang yang menderita penyakit diabetes merupakan obat yang cukup mahal.

Sehingga dengan penelitan yang telah dilakukan dan disumbangkannya, selain mampu menghasilkan prestasi membanggakan, diharapkan juga bisa bermnfaat untuk dikembangkan dalam dunia medis.

“Seperti yang kita tau, bagi orang yang terkena diabetes bila tak cepat diobati maka akan menimbulkan luka yang semakin lama semakin besar, dan dengan penelitian ini diharapkan mampu memberikan solusi dan dapat membantu mereka para penderita penyakit diabetes. Saya juga berharap hasil penelitian ini bisa berguna untuk banyak orang terutama untuk masyarakat miskin,” ungkapnya dengan penuh keyakinan.

Selain menasbihkan diri sebagai peneliti belia Sumut 2012, putra sulung dari pasangan Egi Pattiradjawane dan Drg Annita, juga pernah mewakili Indonesia dalam mengikuti lomba  tingkat International Conference of Young Scientists (ICYS) di Moskow, Rusia, pada 2010 lalu.

Berangkat bersama temannya Michael Sunarto, kedua siswa asal Chandra Kusuma ini, mampu membanggakan nama besar sekolah dengan meraih katagori The Best Riset Presentation.

Menjadi duta pelajar Indonesia dalam setiap ajang  perlombaan, bagi Fialdy Josua, merupakan sebuah kebanggaan, dan diharapkan mampu diraihnya kembali dalam kesempatan lomba yang lainnya.

Meskipun harus menggunakan Bahasa Inggris dalam mempresentasikan hasil penelitiannnya, hal itu bukanlah penghalang bagi siswa yang masih duduk di kelas VIII ini.

Pasalnya, pria kelahiran 1 Juli 1998 ini, telah menguasai bahasa Inggris sejak SMP.

“Di sekolah, kami selalu mempelajari bahasa Inggris, sehingga dalam menulis tesis maupun mempresentasikan hasil peneliataian, saya sudah tidak canggung lagi menggunakan bahasa Inggris,” ujarnya.

Menjadi duta pelajar Indonesia dalam setiap ajang  perlombaan, bagi Fialdy Josua merupakan sebuah kebanggaan, dan diharapkan mampu diraihnya kembali dalam kesempatan lomba yang lainnya.

Dibalik kesuksesannya, Fialdy mengaku, semuanya tak terlepas dari dukungan seluruh pihak.
“Saya sangat berterima kasih kepada kedua orangtua yang telah membesarkan saya. Terima kasih buat guru pembimbing, teman-teman di sekolah Chandra Kusuma dan juga Prof Dr Harry Agusnar dari USU yang membimbing dan membantu saya dalam penelitian,” ucapnya diakhir pertemuan.

Dalam kesempatan yang sama sang ayah, Egi Pattiradjawane mengaku, bangga memiliki anak seperti Fialdy.
“Yang pastinya saya sangat bersyukur kepada Tuhan, karena saya memiliki anak seperti Fialdy. Saya juga berdoa dan berharap agar dia bisa terus berprestasi dalam bidang pendidikan dan juga dapat berjuang untuk membanggakan Indonesia lagi,” harapnya. (uma)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/