MEDAN- Sekitar 7.000-an murid Taman Kanak-kanak Raudhatul Athfal (TK-RA) se Kota Medan melaksanakan manasik haji di Asrama Haji Medan, Rabu(26/10). Ketua Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) sekaligus ketua Panitia Penyelanggara, Dra Ernawati Lubis mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan dalam upaya menumbuhkan ukhuwah Islamiah sesama murid dan lembaga TK sebagai penyelenggara pendidikan.
Selain itu menurut Erna, kegiatan manasik haji itu juga bertujuan untuk memupuk akhlakul karimah generasi usia dini. “Dengan kegiatan ini nantinya para murid TK diharapkan mempunyai keinginan dan minat yang besar untuk melaksanakan ibadah haji. Seperti menabung dan belajar serta mendalami ilmu-ilmu terkait ibadah haji. Sehingga timbul keinginan para murid untuk berhaji,” ujarnya.
Acara kerjasama IGRA dan Asrama Haji Embarkasi Medan ini kata Erna, akan berlangsung selama dua hari yakni 26-27 Oktober. Dengan melibatkan sekitar 200 TK Raudhatul Athfal se Kota Medan, kegiatan manasik haji tersebut diikuti sekitar 7.000-an murid TK yang terbagi dalam 200 kloter.
“Kegiatan ini merupakan tahun kesembilan dalam pelaksanaannya, dan telah menjadi program kerja sekolah yang berlangsung setiap tahun,” sebut Erna yang mengaku baru setahun menjabat sebagai ketua IGRA .
Animo peserta menurut Erna cukup besar, terbukti, jumlah peserta pada pelaksanaan manasik haji tahun 2011 ini lebih besar dibanding tahun sebelumnya yang hanya diikuti sekitar 6.000-an murid TK.
Menurut Erna, untuk pelaksanaan manasik haji tersebut, IGRA menyiapkan sedikitnya 44 orang panitia, 20 orang mutawib (pembimbing haji) dan 15 orang anggota pramuka serta bekerjasama dengan pihak kepolisian.
“Seluruh panitia yang ada ini kita siapkan dibeberapa posko seperti posko kesehatan dan posko keamanan untuk mengantisipasi murid dan guru yang sakit maupun membantu orang tua yang kehilangan anak karena ramainya peserta yang terlibat dalam kegiatan,” ungkapnya. Mengenai biaya yang harus disiapkan para murid, Ernawati menjelaskan, masing-masing murid dikenakan biaya Rp10 ribu. Anggaran itu kata Erna, digunakan untuk operasional dan biaya penyewaan tempat.
Pantauan wartawan koran ini, ribuan murid TK dibimbing secara bergantian oleh para pembimbing dengan mengikuti seluruh kegiatan yang tertera dalam rukun haji. Berawal dari Padang Arafah untuk melaksanakan wukuf, para murid selanjutnya diajak untuk melempar jumrah, mengelilingi kabah, berlari kecil ke Safa dan Marwah serta bertahalul ataupun mencukur rambut layaknya haji sebenarnya.
Sementara itu, dalam kegiatan manasik haji yang berlangsung sejak pukul 07.00 WIB tersebut, sekitar lima murid dan seorang guru harus mendapatkan perawatan di posko kesehatan akibat kelelahan.(uma)