29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

350 Ribu Rumah Subsidi Siap Disalurkan

JAKARTA- Kementerian Perumahan Rakyat menargetkan penyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi pada 2013 sebanyak 350 ribu unit rumah atau naik 437,5 persen dari target tahun lalu dengan anggaran Rp2,7 triliun.
Asisten Deputi Perencanaan Pembiayaan Perumahan Kemenpera Iwan Nurwanto, Kamis (29/11), mengatakan, pihaknya optimis target tersebut dapat dipenuhi menyusul kenaikan upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta pada 2013 nanti yang akan menaikkan daya beli masyarakat.

“Kenaikan UMP itu menjadi salah satu faktor saja, tetapi menurut kami hal tersebut cukup penting. Faktor lain yakni pemaksimalan waktu yang digunakan. Jika tahun ini kami baru mulai efektif pada Agustus dan penyerapan hingga Desember bisa 80.000 unit rumah. Tahun depan bisa efektif pada Januari, maka realisasi bisa dua kali lipat,” ujarnya.

Selain itu, sambungnya, ditambah dengan realisasi kerjasama Perum Perumnas dengan 50 pemerintah daerah yang  mulai dibangun tahun depan. “Kebijakan perumahan rakyat juga saat ini cukup kondusif  bagi pengembang dan masyarakat, sehingga pasokan dan permintaan pasti juga akan baik,” imbuhnya.

Untuk itu, lanjutnya, Kemenpera berharap adanya partisipasi aktif dari sejumlah perbankan untuk menyalurkan dana fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) dan pengembang untuk meningkatkan jumlah pasokan rumah untuk masyarakat.

Dia merinci, dari 350 ribu unit rumah tersebut terbagi menjadi 348.500 unit KPR rumah sejahtera tapak dan 1.500 unit KPR rumah sejahtera susun.

Adapun realisasi KPR bersubsidi atau KPR FLPP berdasarkan data dari Badan Layanan Umum Pusat Pembiayaan Perumahan (BLU) Pusat Pembiayaan Perumahan (PPP) yang telah disalurkan Kemenpera bersama sejumlah bank penyalur dari 2010 hingga 2012 mencapai angka 152.885 unit rumah dengan nilai Rp5,24 triliun.

Sedangkan hinga pertengahan November 2012, BLU PPP Kemenpera telah menyalurkan KPR bersubsidi sebanyak 35.340 unit rumah senilai Rp1,03 triliun. (jpnn/bbs)

JAKARTA- Kementerian Perumahan Rakyat menargetkan penyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi pada 2013 sebanyak 350 ribu unit rumah atau naik 437,5 persen dari target tahun lalu dengan anggaran Rp2,7 triliun.
Asisten Deputi Perencanaan Pembiayaan Perumahan Kemenpera Iwan Nurwanto, Kamis (29/11), mengatakan, pihaknya optimis target tersebut dapat dipenuhi menyusul kenaikan upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta pada 2013 nanti yang akan menaikkan daya beli masyarakat.

“Kenaikan UMP itu menjadi salah satu faktor saja, tetapi menurut kami hal tersebut cukup penting. Faktor lain yakni pemaksimalan waktu yang digunakan. Jika tahun ini kami baru mulai efektif pada Agustus dan penyerapan hingga Desember bisa 80.000 unit rumah. Tahun depan bisa efektif pada Januari, maka realisasi bisa dua kali lipat,” ujarnya.

Selain itu, sambungnya, ditambah dengan realisasi kerjasama Perum Perumnas dengan 50 pemerintah daerah yang  mulai dibangun tahun depan. “Kebijakan perumahan rakyat juga saat ini cukup kondusif  bagi pengembang dan masyarakat, sehingga pasokan dan permintaan pasti juga akan baik,” imbuhnya.

Untuk itu, lanjutnya, Kemenpera berharap adanya partisipasi aktif dari sejumlah perbankan untuk menyalurkan dana fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) dan pengembang untuk meningkatkan jumlah pasokan rumah untuk masyarakat.

Dia merinci, dari 350 ribu unit rumah tersebut terbagi menjadi 348.500 unit KPR rumah sejahtera tapak dan 1.500 unit KPR rumah sejahtera susun.

Adapun realisasi KPR bersubsidi atau KPR FLPP berdasarkan data dari Badan Layanan Umum Pusat Pembiayaan Perumahan (BLU) Pusat Pembiayaan Perumahan (PPP) yang telah disalurkan Kemenpera bersama sejumlah bank penyalur dari 2010 hingga 2012 mencapai angka 152.885 unit rumah dengan nilai Rp5,24 triliun.

Sedangkan hinga pertengahan November 2012, BLU PPP Kemenpera telah menyalurkan KPR bersubsidi sebanyak 35.340 unit rumah senilai Rp1,03 triliun. (jpnn/bbs)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/