30 C
Medan
Monday, May 27, 2024

Jangan Takut Buat Taman Sendiri

Sama seperti orang berdandan dan berpakaian serta menggunakan aksesori untuk mendukung penampilan, demikian pula pada taman. Taman rumah, yang biasa ada di bagian depan rumah, dapat membuat wajah rumah berbeda bila didesain dengan baik.

Karakter penghuni rumah bisa saja tergambar melalui taman, khususnya taman yang dibuat sendiri oleh penghuninya. Ya, mendandani sendiri taman rumah sering menjadi pilihan banyak penghuni rumah. Bujet terbatas, ukuran taman yang tidak besar, dan kepuasan tersendiri, adalah beberapa alasannya.

Taman
Taman

Budget Terbatas

Budget terbatas adalah alasan yang paling sering diutarakan. Seperti rumah yang membutuhkan jasa arsitek, demikian pula taman membutuhkan arsitek lansekap. Ada tambahan biaya atas jasa yang diberikan, yakni sekitar 10-15 persen dari total harga taman yang dibuat. Beberapa arsitek lansekap masih menerima proyek berbujet kecil, selama masih ada tanaman dan batu yang murah.

Budget yang kecil membuat banyak dari penghuni rumah memutuskan memangkas biaya jasa atau “upah lelah” untuk arsitek lansekap, dan memilik untuk “mendesain” tamannya sendiri. Tentunya pemilik harus punya cukup waktu untuk mengurus segala sesuatunya, sebagai akibat dari mengambil alih pekerjaan arsitek lansekap.

Bagaimana dengan tukang taman? Jika Anda membeli tanaman atau pohon di tempat mereka, tentu ada layanan antar dan tanam. Sebelum membeli, sebaiknya pastikan lokasi pohon dan tanaman-tanaman tersebut di taman Anda. Namun biasanya pemilik punya satu tukang taman tetap yang akan bertanggung jawab dalam pembuatan taman tersebut. Tentu Anda harus memberi upah lelah kepadanya.

Ukuran Taman

“Taman saya kecil, ngapainlah pakai desainer.” Kalimat ini mungkin cukup klise. Pikir orang, taman kecil yang penting rapi saja. Sebenarnya, ukuran kecil pun dapat dioptimalkan secara fungsi maupun estetikanya. Secara fungsi, taman di bagian depan rumah menjadi sumber udara segar untuk sirkulasi udara di dalam rumah dan sebagai peneduh atau sun-shading. Secara estetika, tentu menambah keasrian tampak rumah Anda. Taman bisa bisa menjadi inspirasi yang mengakrabkan hubungan keluarga di rumah dan penyambut tamu yang berkunjung ke rumah Anda.

Apakah taman kecil tidak mampu melakukan itu semua? Belum tentu! Dengan memikirkan arah cahaya matahari, angin, dan letak jendela, Anda dapat menentukan lokasi yang tepat menaruh pohon atau tanaman. Bagaimana taman kecil bisa menjadi inspirasi? Tempatkanlah letupan-letupan kecil kreativitas Anda sehingga bisa menghasilkan senyuman bagi orang yang datang atau sekadar melihatnya.

Kepuasan Tersendiri

Eksperimen, hobi tanaman, dan selera. Ketiga hal ini mewakili hal yang disebut dengan kepuasan. Untuk memenuhi keinginan hati, pemilik mendesain tamannya sendiri. Ada orang yang penasaran ingin bereksperimen, karena ada banyak hal yang bisa “dimainkan” dalam taman. Komposisi elemen-elemennya, warna, bentuk, ketinggian dan leveling, tekstur, lighting, suara (misal dari water feature), serta elemen kreasi lainnya. Jika suka bereksperimen, tentu tidak takut untuk salah. Nah, pikirkan bila desain eksperimen Anda “gagal”, apakah ada bujet tersisa untuk memperbaikinya?(net)

Sama seperti orang berdandan dan berpakaian serta menggunakan aksesori untuk mendukung penampilan, demikian pula pada taman. Taman rumah, yang biasa ada di bagian depan rumah, dapat membuat wajah rumah berbeda bila didesain dengan baik.

Karakter penghuni rumah bisa saja tergambar melalui taman, khususnya taman yang dibuat sendiri oleh penghuninya. Ya, mendandani sendiri taman rumah sering menjadi pilihan banyak penghuni rumah. Bujet terbatas, ukuran taman yang tidak besar, dan kepuasan tersendiri, adalah beberapa alasannya.

Taman
Taman

Budget Terbatas

Budget terbatas adalah alasan yang paling sering diutarakan. Seperti rumah yang membutuhkan jasa arsitek, demikian pula taman membutuhkan arsitek lansekap. Ada tambahan biaya atas jasa yang diberikan, yakni sekitar 10-15 persen dari total harga taman yang dibuat. Beberapa arsitek lansekap masih menerima proyek berbujet kecil, selama masih ada tanaman dan batu yang murah.

Budget yang kecil membuat banyak dari penghuni rumah memutuskan memangkas biaya jasa atau “upah lelah” untuk arsitek lansekap, dan memilik untuk “mendesain” tamannya sendiri. Tentunya pemilik harus punya cukup waktu untuk mengurus segala sesuatunya, sebagai akibat dari mengambil alih pekerjaan arsitek lansekap.

Bagaimana dengan tukang taman? Jika Anda membeli tanaman atau pohon di tempat mereka, tentu ada layanan antar dan tanam. Sebelum membeli, sebaiknya pastikan lokasi pohon dan tanaman-tanaman tersebut di taman Anda. Namun biasanya pemilik punya satu tukang taman tetap yang akan bertanggung jawab dalam pembuatan taman tersebut. Tentu Anda harus memberi upah lelah kepadanya.

Ukuran Taman

“Taman saya kecil, ngapainlah pakai desainer.” Kalimat ini mungkin cukup klise. Pikir orang, taman kecil yang penting rapi saja. Sebenarnya, ukuran kecil pun dapat dioptimalkan secara fungsi maupun estetikanya. Secara fungsi, taman di bagian depan rumah menjadi sumber udara segar untuk sirkulasi udara di dalam rumah dan sebagai peneduh atau sun-shading. Secara estetika, tentu menambah keasrian tampak rumah Anda. Taman bisa bisa menjadi inspirasi yang mengakrabkan hubungan keluarga di rumah dan penyambut tamu yang berkunjung ke rumah Anda.

Apakah taman kecil tidak mampu melakukan itu semua? Belum tentu! Dengan memikirkan arah cahaya matahari, angin, dan letak jendela, Anda dapat menentukan lokasi yang tepat menaruh pohon atau tanaman. Bagaimana taman kecil bisa menjadi inspirasi? Tempatkanlah letupan-letupan kecil kreativitas Anda sehingga bisa menghasilkan senyuman bagi orang yang datang atau sekadar melihatnya.

Kepuasan Tersendiri

Eksperimen, hobi tanaman, dan selera. Ketiga hal ini mewakili hal yang disebut dengan kepuasan. Untuk memenuhi keinginan hati, pemilik mendesain tamannya sendiri. Ada orang yang penasaran ingin bereksperimen, karena ada banyak hal yang bisa “dimainkan” dalam taman. Komposisi elemen-elemennya, warna, bentuk, ketinggian dan leveling, tekstur, lighting, suara (misal dari water feature), serta elemen kreasi lainnya. Jika suka bereksperimen, tentu tidak takut untuk salah. Nah, pikirkan bila desain eksperimen Anda “gagal”, apakah ada bujet tersisa untuk memperbaikinya?(net)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/