35.6 C
Medan
Saturday, May 25, 2024

PDIP Kegirangan Sambut Golkar

Waketum Partai Golkar hasil Munas Ancol Priyo Budi Santoso mengatakan akan ada perubahan arah koalisi senyampang kemenangan kubunya di Mahkamah Partai Golkar. Hal yang pertama, menurutnya, adalah menjalankan hasil musyawarah nasional yang merekomendasikan partai beringin itu keluar dari Koalisi Merah Putih.

“Sesuai hasil Munas Ancol, dalam beberapa waktu ke depan kami akan segera menjalankannya yaitu keluar dari KMP,” ujar Priyo.

Namun Priyo menegaskan keluarnya Golkar dari KMP bukan berarti mereka akan bergabung dengan KIH. Ke depannya, Golkar tak akan masuk ke koalisi manapun tapi jelas akan mendukung pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

Priyo mengatakan persoalan koalisi lebih baik dibicarakan terlebih dahulu oleh semua partai politik. Dia mengingatkan pada semua apakah di masa depan nanti koalisi semacam KIH dan KMP tetap dibutuhkan atau tidak.

Selain Priyo, Ketua DPP Partai Golkar hasil Munas Ancol Agun Gunarsa mengatakan hal yang serupa. Dia mengatakan Golkar akan keluar dari KMP tapi tidak bergabung dengan KIH.

Agun mengingatkan bahwa aktivitas Golkar tidak digunakan untuk kepentingan poros kekuatan politik di negeri ini.

“Munas IX Bali memutuskan politik kepentingan pada KMP, di negara ini tidak dikenal istilah oposisi,” kata Agun, kemarin.

Menurut dia, Golkar enggan masuk dalam situasi yang memperkeruh suasana dengan munculnya dua koalisi ini sehingga membuat road pemerintahan berjalan tidak efektif.

Dengan diputuskannya kepemimpinan Golkar oleh Mahkamah Partai, tanpa ada satu pun hakim yang mengakui kepemimpinan Munas Bali yang digawangi Aburizal Bakrie, Agun berharap Golkar fokus pada kepentingan rakyat.

“Jangan lagi Golkar dibawa ke KIH-KMP, tetap untuk kepentingan rakyat,” tegasnya. (fat/jpnn/bbs/val)

Waketum Partai Golkar hasil Munas Ancol Priyo Budi Santoso mengatakan akan ada perubahan arah koalisi senyampang kemenangan kubunya di Mahkamah Partai Golkar. Hal yang pertama, menurutnya, adalah menjalankan hasil musyawarah nasional yang merekomendasikan partai beringin itu keluar dari Koalisi Merah Putih.

“Sesuai hasil Munas Ancol, dalam beberapa waktu ke depan kami akan segera menjalankannya yaitu keluar dari KMP,” ujar Priyo.

Namun Priyo menegaskan keluarnya Golkar dari KMP bukan berarti mereka akan bergabung dengan KIH. Ke depannya, Golkar tak akan masuk ke koalisi manapun tapi jelas akan mendukung pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

Priyo mengatakan persoalan koalisi lebih baik dibicarakan terlebih dahulu oleh semua partai politik. Dia mengingatkan pada semua apakah di masa depan nanti koalisi semacam KIH dan KMP tetap dibutuhkan atau tidak.

Selain Priyo, Ketua DPP Partai Golkar hasil Munas Ancol Agun Gunarsa mengatakan hal yang serupa. Dia mengatakan Golkar akan keluar dari KMP tapi tidak bergabung dengan KIH.

Agun mengingatkan bahwa aktivitas Golkar tidak digunakan untuk kepentingan poros kekuatan politik di negeri ini.

“Munas IX Bali memutuskan politik kepentingan pada KMP, di negara ini tidak dikenal istilah oposisi,” kata Agun, kemarin.

Menurut dia, Golkar enggan masuk dalam situasi yang memperkeruh suasana dengan munculnya dua koalisi ini sehingga membuat road pemerintahan berjalan tidak efektif.

Dengan diputuskannya kepemimpinan Golkar oleh Mahkamah Partai, tanpa ada satu pun hakim yang mengakui kepemimpinan Munas Bali yang digawangi Aburizal Bakrie, Agun berharap Golkar fokus pada kepentingan rakyat.

“Jangan lagi Golkar dibawa ke KIH-KMP, tetap untuk kepentingan rakyat,” tegasnya. (fat/jpnn/bbs/val)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/