25 C
Medan
Wednesday, November 13, 2024
spot_img

PDIP Umumkan Jagoan di 75 Daerah, Bobby-Aulia di Medan, Lisa-Sapta di Binjai

REKOMENDASI:  Bobby Nasution dan Aulia Rahman memperlihatkan surat rekomendasi PDIP untuk maju di Pilkada Medan, di Kantor DPD PDIP Sumut, Jalan Jamin Ginting, Medan, Selasa (11/8).pran wira hasibuan/sumut pos.
REKOMENDASI: Bobby Nasution dan Aulia Rahman memperlihatkan surat rekomendasi PDIP untuk maju di Pilkada Medan, di Kantor DPD PDIP Sumut, Jalan Jamin Ginting, Medan, Selasa (11/8).pran wira hasibuan/sumut pos.

SUMUTPOS.CO – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) resmi mengumumkan rekomendasi tahap ketiga untuk pasangan bakal calon (balon) yang diusung PDIP di 75 daerah Pilkada 2020. Untuk Sumatera Utara, ada 12 pasangan untuk 12 daerah yang diumumkan. Di antaranya, jagoan untuk Pilkada Medan Bobby-Aulia, dan untuk Pilkada Binjai Lisa-Sapta.

“ALHAMDULILLAH pada hari ini kita masuk pada tahap ketiga pengumuman calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah. Saya akan bacakan 75 calon dari PDIP di seluruh Indonesia dari timur sampai ke barat,” kata Ketua DPP PDIP Bidang Politik PDIP, Puan Maharani, saat membacakan rekomendasi partainya dalam rapat virtual, yang dihadiri langsung Ketum PDIP Megawati Soekarno Putri, didampingi Sekjend Hasto Kristiyanto, Selasa (11/8).

Dari 75 pasangan calon yang diumumkan, ada nama menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution yang diusung PDIP sebagai calon wali kota Medan. Selain itu, ada pula nama keponakan Menhan Prabowo Subianto, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, yang diusung sebagai calon wakil wali kota Tangerang Selatan (Tangsel).

“Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution dengan H Aulia Rachman. Selamat bergabung di PDIP, Mas Bobby. Selamat atas kelahiran putra keduanya, semoga berkah,” ujar Puan.

Usai membacakan nama-nama pasangan calon di 75 daerah, Puan meminta semua paslon berjuang menuju Pilkada pada 9 Desember 2020 mendatang. Ia berharap PDIP meraup kemenangan di Pilkada 2020.

“Semoga calon-calon ini bisa segera berjuang mulai dari sekarang dan perjuangan sampai menuju 9 Desember 2020, dan insyaallah kita semua menang,” kata Puan.

Adapun 12 pasangan jagoan PDIP untuk 12 daerah yang menggelar Pilkada di Sumut selengkapnya yakni: Rosmansyah-Winda Fitrika (Asahan), Anton Achmad Saragih-Rospita Sitorus (Simalungun), Marselinus Ingati Nazara-Jaya Putra Zega (Nias Utara), Bahdin Nur Tanjung-Edipolo Sitanggang (Kota Sibolga), Muhammad Bobby Afif Nasution-Aulia Rachman (Kota Medan), Lisa Andriani Lubis-Sapta Bangun (Kota Binjai), Syahrial-Waris (Kota Tanjungbalai), Ahmad Rizal-Aripay Tambunan (Labuhanbatu Utara), Poltak Sitorus-Toni M. Simanjuntak (Toba Samosir), Iwan Sembiring Depari-Budianto Surbakti (Karo), Franc Bernhard Tumanggor-Mutsyuhito Solin (Pakpak Bharat), dan Eliyus Waruwu-Mareko Zebua (Nias Barat).

Alasan PDIP Tak Pilih Akhyar

Apa alasana partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu tak memilih Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Akhyar Nasution yang merupakan petahana? Bahkan sebelum diumumkan resmi, Akhyar juga dipecat PDIP.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto angkat bicara, terkait alasan partainya tak memilih mantan kadernya tersebut. “Kami melakukan pemetaan politik, kami mendengarkan aspirasi dari masyarakat. Nah, berdasarkan kajian yang dilakukan Pak Djarot Saiful Hidayat selaku ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, kami melihat ada dugaan berkaitan dengan persoalan yang membuat yang bersangkutan tidak bisa dicalonkan oleh PDI Perjuangan,” kata Hasto dalam konferensi pers daring seusai pengumuman 75 Cakada PDIP, Selasa (11/8)

“Selain karena ambisi kekuasaan, juga ada indikasi dugaan berkaitan dengan faktor hukum tersebut,” sambung dia.

Hasto menegaskan, PDIP memang berkomitmen untuk tidak mencalonkan pihak yang memiliki persoalan hukum di Pilkada. “Karena itulah, partai memegang komitmen untuk tidak pernah mencalonkan mereka yang punya potensi terkait persoalan hukum,” jelas Hasto.

Apalagi untuk Medan, yang belakangan juga menuai sorotan pasca ditetapkannya 11 Anggota DPRD Sumut terkait kasus suap Eks Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho. “Kita lihat di kota Medan ada suatu operasi tangkap tangan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi,” pungkas Hasto.

Hasto mengatakan, Bobby bukanlah sosok calon wali kota Medan yang tidak berpengalaman. Menurut dia, Bobby rajin bergerak ke rakyat sekaligus belajar praktik-praktik terbaik pemerintahan.

Hasto mengatakan PDIP melihat gerak-gerik Bobby yang diam-diam mempersiapkan diri maju Pilkada Kota Medan. “Mas Bobby pernah belajar khusus ke Banyuwangi menemui Bupati Abdullah Azwar Anas yang diketahui mewujudkan best practices pemerintahan daerah. Bobby juga sangat aktif mengikuti diskusi-diksusi yang disampaikan oleh kepala daerah dari PDI Perjuangan, sehingga proses secara pribadi juga dilakukan,” kata dia.

Mengenai pendamping Bobby, Aulia Rachman, Hasto mengatakan, yang bersangkutan merupakan sosok muda dan punya segudang pengalaman sebagai anggota DPRD Medan. Hasto menilai kader Partai Gerindra itu sangat memahami bagaimana kehendak dan aspirasi masyarakat Kota Medan.

“Bung Aulia Rahman ini diusung oleh Partai Gerindra. PDI Perjuangan punya komitmen membangun semangat persaudaraan, dengan membangun di antara partai politik,” ujar Hasto.

Plt Ketua PDIP Sumut, Djarot. Menjelaskan meski berstatus menantu Presiden Joko Widodo, PDIP tidak memberikan perlakuan khusus.

Sekadar informasi, sejak awal Bobby Nasution mengikuti sejak awal proses di PDIP. Hingga akhirnya menjadi kader dan diusung pada Pilkada Medan 2020 ini.

Bobby ‘Jual’ Konsep New Medan

Bobby-Aulia dan 12 kandidat yang namanya turut diumumkan pada Pilkada Serentak di Sumut, hadir langsung menerima rekomendasi di Kantor PDIP Sumut, Jalan Djamin Ginting Medan. Turut menyaksikan Ketua PDIP Sumut Djarot Saiful Hidayat, Sekretaris Soetarto dan pengurus partai lainnya.

Memakai seragam PDIP, Bobby tiba sekitar pukul 10.20 WIB untuk menjemput langsung surat rekomendasi.

Usai resmi diusung PDIP, Bobby Nasution menyatakan telah memiliki visi membangun Medan yang baru, atau New Medan. Konsep ini berbasis semangat kolaborasi yang berdasar pada ajaran gotong royong Bung Karno.

“Saya membawa semangat kolaborasi untuk membangun Kota Medan. Di mana semangat ini lahir dari semangat gotong royong Bung Karno. Semangat kolaborasi ini akan kami jadikan sebagai penguatan kepada seluruh elemen partai untuk menciptakan New Medan. Kota Medan yang penuh keberkahan,” kata Bobby dalam pernyataannya secara virtual.

Bobby juga menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Megawati atas kepercayaan yang diberikan kepada dirinya dan calon pasangannya, Aulia Rahman. Begitu pun kepada Puan, Prananda, Hasto, serta Ketua DPC PDIP Medan Djarot Saiful Hidayat.

“Terima kasih kepada Ketum PDIP Ibu Hj Megawati Soekarnoputri atas amanah yang dipercayakan kepada saya dan Aulia Rahman (maju di Pilkada Medan). Kami akan menjalankan amanah ini dengan penuh tanggung jawab, sekuat hati dan segenap jiwa,” ujar menantu Presiden Joko Widodo itu.

Menurut Bobby, Pilkada Serentak 2020 berbeda dari pilkada sebelumnya, karena dilaksanakan di tengah pandemik COVID-19. Yang artinya semua pihak harus tetap mengikuti protokol kesehatan yang ada.

“Saudara-saudara sekalian, mari kita jadikan pilkada kali ini sebagai momentum persatuan, momentum mewujudkan harapan, serta momentum memenangkan seluruh kekuatan masyarakat. Kita ingin membangun Medan agar lebih baik. Kotanya berkah warganya sejahtera,” kata Bobby yang menggagas gerakan #KolaborasiMedanBerkah itu.

Lisa-Sapta di Binjai

Selain Pilkada Medan, PDIP juga mengumumkan jagoannya di Pilkada Binjai 2020, yakni Hj Lisa Andriani Lubis-H Sapta Bangun. Hj Lisa adalah istri Walikota Binjai saat ini, HM Idaham. Sedangkan pasangannya adalah mantan Wakil Ketua DPRD Langkat.

Mendapat dukungan dari PDIP yang meraih 4 kursi pada Pileg 2019 kemarin, Bapaslon ini mengokohkan diri sebagai pasangan yang kuat.

“Alhamdulillah, untuk Kota Binjai wanita telah membuktikan layak mengikuti Pilkada. Di Kota Binjai, lebih banyak pemilih wanita dibanding pemilih pria. Ada spirit kita yang sudah 10 tahun ikut terjun ke lapangan selama dua periode Pak Wali. Kita ikut di kegiatan PKK dan saya dekat dengan masyarakat Kota Binjai. Insyaallah mudah-mudahan ini menjadi bekal saya ke depan,” ungkap Lisa, Selasa (11/8).

Lisa-Sapta mengaku semakin percaya diri memenangkan kontestasi. Sebelumnya, mereka telah mengantongi rekomendasi dari PAN (3 kursi), NasDem (3 kursi), dan Hanura (1 kursi). Saat ini nama Lisa-Sapta yang paling populer di kalangan masyarakat.

Sekretaris DPC PDI-Perjuangan Binjai, Fahrul Putra, meminta seluruh kader mengerahkan kekuatan penuh untuk memenangkan pasangan ini. Dalam waktu dekat, Lisa-Sapta akan dibawa safari politik.

“Tindaklanjutnya konsolidasi internal untuk pemenangan Lisa-Sapta. Nanti kita akan bawa paslon keliling ke ranting-ranting PDI-Perjuangan se-Kota Binjai,” pungkasnya. (prn/map/ted)

REKOMENDASI:  Bobby Nasution dan Aulia Rahman memperlihatkan surat rekomendasi PDIP untuk maju di Pilkada Medan, di Kantor DPD PDIP Sumut, Jalan Jamin Ginting, Medan, Selasa (11/8).pran wira hasibuan/sumut pos.
REKOMENDASI: Bobby Nasution dan Aulia Rahman memperlihatkan surat rekomendasi PDIP untuk maju di Pilkada Medan, di Kantor DPD PDIP Sumut, Jalan Jamin Ginting, Medan, Selasa (11/8).pran wira hasibuan/sumut pos.

SUMUTPOS.CO – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) resmi mengumumkan rekomendasi tahap ketiga untuk pasangan bakal calon (balon) yang diusung PDIP di 75 daerah Pilkada 2020. Untuk Sumatera Utara, ada 12 pasangan untuk 12 daerah yang diumumkan. Di antaranya, jagoan untuk Pilkada Medan Bobby-Aulia, dan untuk Pilkada Binjai Lisa-Sapta.

“ALHAMDULILLAH pada hari ini kita masuk pada tahap ketiga pengumuman calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah. Saya akan bacakan 75 calon dari PDIP di seluruh Indonesia dari timur sampai ke barat,” kata Ketua DPP PDIP Bidang Politik PDIP, Puan Maharani, saat membacakan rekomendasi partainya dalam rapat virtual, yang dihadiri langsung Ketum PDIP Megawati Soekarno Putri, didampingi Sekjend Hasto Kristiyanto, Selasa (11/8).

Dari 75 pasangan calon yang diumumkan, ada nama menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution yang diusung PDIP sebagai calon wali kota Medan. Selain itu, ada pula nama keponakan Menhan Prabowo Subianto, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, yang diusung sebagai calon wakil wali kota Tangerang Selatan (Tangsel).

“Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution dengan H Aulia Rachman. Selamat bergabung di PDIP, Mas Bobby. Selamat atas kelahiran putra keduanya, semoga berkah,” ujar Puan.

Usai membacakan nama-nama pasangan calon di 75 daerah, Puan meminta semua paslon berjuang menuju Pilkada pada 9 Desember 2020 mendatang. Ia berharap PDIP meraup kemenangan di Pilkada 2020.

“Semoga calon-calon ini bisa segera berjuang mulai dari sekarang dan perjuangan sampai menuju 9 Desember 2020, dan insyaallah kita semua menang,” kata Puan.

Adapun 12 pasangan jagoan PDIP untuk 12 daerah yang menggelar Pilkada di Sumut selengkapnya yakni: Rosmansyah-Winda Fitrika (Asahan), Anton Achmad Saragih-Rospita Sitorus (Simalungun), Marselinus Ingati Nazara-Jaya Putra Zega (Nias Utara), Bahdin Nur Tanjung-Edipolo Sitanggang (Kota Sibolga), Muhammad Bobby Afif Nasution-Aulia Rachman (Kota Medan), Lisa Andriani Lubis-Sapta Bangun (Kota Binjai), Syahrial-Waris (Kota Tanjungbalai), Ahmad Rizal-Aripay Tambunan (Labuhanbatu Utara), Poltak Sitorus-Toni M. Simanjuntak (Toba Samosir), Iwan Sembiring Depari-Budianto Surbakti (Karo), Franc Bernhard Tumanggor-Mutsyuhito Solin (Pakpak Bharat), dan Eliyus Waruwu-Mareko Zebua (Nias Barat).

Alasan PDIP Tak Pilih Akhyar

Apa alasana partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu tak memilih Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Akhyar Nasution yang merupakan petahana? Bahkan sebelum diumumkan resmi, Akhyar juga dipecat PDIP.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto angkat bicara, terkait alasan partainya tak memilih mantan kadernya tersebut. “Kami melakukan pemetaan politik, kami mendengarkan aspirasi dari masyarakat. Nah, berdasarkan kajian yang dilakukan Pak Djarot Saiful Hidayat selaku ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, kami melihat ada dugaan berkaitan dengan persoalan yang membuat yang bersangkutan tidak bisa dicalonkan oleh PDI Perjuangan,” kata Hasto dalam konferensi pers daring seusai pengumuman 75 Cakada PDIP, Selasa (11/8)

“Selain karena ambisi kekuasaan, juga ada indikasi dugaan berkaitan dengan faktor hukum tersebut,” sambung dia.

Hasto menegaskan, PDIP memang berkomitmen untuk tidak mencalonkan pihak yang memiliki persoalan hukum di Pilkada. “Karena itulah, partai memegang komitmen untuk tidak pernah mencalonkan mereka yang punya potensi terkait persoalan hukum,” jelas Hasto.

Apalagi untuk Medan, yang belakangan juga menuai sorotan pasca ditetapkannya 11 Anggota DPRD Sumut terkait kasus suap Eks Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho. “Kita lihat di kota Medan ada suatu operasi tangkap tangan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi,” pungkas Hasto.

Hasto mengatakan, Bobby bukanlah sosok calon wali kota Medan yang tidak berpengalaman. Menurut dia, Bobby rajin bergerak ke rakyat sekaligus belajar praktik-praktik terbaik pemerintahan.

Hasto mengatakan PDIP melihat gerak-gerik Bobby yang diam-diam mempersiapkan diri maju Pilkada Kota Medan. “Mas Bobby pernah belajar khusus ke Banyuwangi menemui Bupati Abdullah Azwar Anas yang diketahui mewujudkan best practices pemerintahan daerah. Bobby juga sangat aktif mengikuti diskusi-diksusi yang disampaikan oleh kepala daerah dari PDI Perjuangan, sehingga proses secara pribadi juga dilakukan,” kata dia.

Mengenai pendamping Bobby, Aulia Rachman, Hasto mengatakan, yang bersangkutan merupakan sosok muda dan punya segudang pengalaman sebagai anggota DPRD Medan. Hasto menilai kader Partai Gerindra itu sangat memahami bagaimana kehendak dan aspirasi masyarakat Kota Medan.

“Bung Aulia Rahman ini diusung oleh Partai Gerindra. PDI Perjuangan punya komitmen membangun semangat persaudaraan, dengan membangun di antara partai politik,” ujar Hasto.

Plt Ketua PDIP Sumut, Djarot. Menjelaskan meski berstatus menantu Presiden Joko Widodo, PDIP tidak memberikan perlakuan khusus.

Sekadar informasi, sejak awal Bobby Nasution mengikuti sejak awal proses di PDIP. Hingga akhirnya menjadi kader dan diusung pada Pilkada Medan 2020 ini.

Bobby ‘Jual’ Konsep New Medan

Bobby-Aulia dan 12 kandidat yang namanya turut diumumkan pada Pilkada Serentak di Sumut, hadir langsung menerima rekomendasi di Kantor PDIP Sumut, Jalan Djamin Ginting Medan. Turut menyaksikan Ketua PDIP Sumut Djarot Saiful Hidayat, Sekretaris Soetarto dan pengurus partai lainnya.

Memakai seragam PDIP, Bobby tiba sekitar pukul 10.20 WIB untuk menjemput langsung surat rekomendasi.

Usai resmi diusung PDIP, Bobby Nasution menyatakan telah memiliki visi membangun Medan yang baru, atau New Medan. Konsep ini berbasis semangat kolaborasi yang berdasar pada ajaran gotong royong Bung Karno.

“Saya membawa semangat kolaborasi untuk membangun Kota Medan. Di mana semangat ini lahir dari semangat gotong royong Bung Karno. Semangat kolaborasi ini akan kami jadikan sebagai penguatan kepada seluruh elemen partai untuk menciptakan New Medan. Kota Medan yang penuh keberkahan,” kata Bobby dalam pernyataannya secara virtual.

Bobby juga menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Megawati atas kepercayaan yang diberikan kepada dirinya dan calon pasangannya, Aulia Rahman. Begitu pun kepada Puan, Prananda, Hasto, serta Ketua DPC PDIP Medan Djarot Saiful Hidayat.

“Terima kasih kepada Ketum PDIP Ibu Hj Megawati Soekarnoputri atas amanah yang dipercayakan kepada saya dan Aulia Rahman (maju di Pilkada Medan). Kami akan menjalankan amanah ini dengan penuh tanggung jawab, sekuat hati dan segenap jiwa,” ujar menantu Presiden Joko Widodo itu.

Menurut Bobby, Pilkada Serentak 2020 berbeda dari pilkada sebelumnya, karena dilaksanakan di tengah pandemik COVID-19. Yang artinya semua pihak harus tetap mengikuti protokol kesehatan yang ada.

“Saudara-saudara sekalian, mari kita jadikan pilkada kali ini sebagai momentum persatuan, momentum mewujudkan harapan, serta momentum memenangkan seluruh kekuatan masyarakat. Kita ingin membangun Medan agar lebih baik. Kotanya berkah warganya sejahtera,” kata Bobby yang menggagas gerakan #KolaborasiMedanBerkah itu.

Lisa-Sapta di Binjai

Selain Pilkada Medan, PDIP juga mengumumkan jagoannya di Pilkada Binjai 2020, yakni Hj Lisa Andriani Lubis-H Sapta Bangun. Hj Lisa adalah istri Walikota Binjai saat ini, HM Idaham. Sedangkan pasangannya adalah mantan Wakil Ketua DPRD Langkat.

Mendapat dukungan dari PDIP yang meraih 4 kursi pada Pileg 2019 kemarin, Bapaslon ini mengokohkan diri sebagai pasangan yang kuat.

“Alhamdulillah, untuk Kota Binjai wanita telah membuktikan layak mengikuti Pilkada. Di Kota Binjai, lebih banyak pemilih wanita dibanding pemilih pria. Ada spirit kita yang sudah 10 tahun ikut terjun ke lapangan selama dua periode Pak Wali. Kita ikut di kegiatan PKK dan saya dekat dengan masyarakat Kota Binjai. Insyaallah mudah-mudahan ini menjadi bekal saya ke depan,” ungkap Lisa, Selasa (11/8).

Lisa-Sapta mengaku semakin percaya diri memenangkan kontestasi. Sebelumnya, mereka telah mengantongi rekomendasi dari PAN (3 kursi), NasDem (3 kursi), dan Hanura (1 kursi). Saat ini nama Lisa-Sapta yang paling populer di kalangan masyarakat.

Sekretaris DPC PDI-Perjuangan Binjai, Fahrul Putra, meminta seluruh kader mengerahkan kekuatan penuh untuk memenangkan pasangan ini. Dalam waktu dekat, Lisa-Sapta akan dibawa safari politik.

“Tindaklanjutnya konsolidasi internal untuk pemenangan Lisa-Sapta. Nanti kita akan bawa paslon keliling ke ranting-ranting PDI-Perjuangan se-Kota Binjai,” pungkasnya. (prn/map/ted)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/