29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Nasdem dan PDIP Berpeluang Koalisi

Pengamat politik dari USU, Warijo.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) memang setahun lagi. Namun, sejumlah nama sudah mulai bermunculan untuk meramaikan bursa pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut periode 2018-2023.

Nama-nama kepala daerah pun turut memanaskan persaingan merebut kursi Sumut 1. Seperti Bupati Langkat yang juga Ketua DPD Golkar Sumut Ngogesa Sitepu, Bupati Simalungun yang juga Ketua DPD Demokrat Sumut JR Saragih, Bupati Labuhan Utara (Labura) yang juga Ketua PD II FKPPI Sumut, Kharuddinsyah Sitorus. Ada juga Ketua Komisi VII DPR RI Gus Irawan, termasuk Gubernur Sumut petahana yang juga Ketua DPW Nasdem Sumut, Tengku Erry Nuradi dan lainnya.

Namun, dapat dipastikan tidak ada satupun partai politik yang dapat mengusung calonnya sendiri. Pasalnya, tidak ada partai politik yang memiliki 20 kursi di DPRD Sumut, sebagai syarat agar bisa mencalonkan gubernur dan wakil gubernur tanpa harus berkoalisi dengan partai lain.

Partai Golkar yang menjadi partai pemenang Pemilu 2014 di Sumut hanya memiliki 17 kursi di DPRD Sumut. Sedangkan PDIP hanya 16 kursi, Partai Demokrat 14 kursi, Gerindra 13 kursi, Hanura 10 kursi, PKS 9 kursi, PAN 6 kursi, Nasdem 5 kursi, PPP 4 kursi, PKB 3 kursi, PKPI 3 kursi, dan PBB 0.

Sekretaris DPD Partai Demokrat Sumut, Meilizar Latief mengakui hal itu. “Tidak ada partai politik yang bisa mengusulkan pasangan sendiri, karena tidak ada yang punya 20 kursi di DPRD Sumut, jadi semua harus berkoalisi,” kata Meilizar, Minggu (19/2).

Menurutnya, Demokrat saat ini punya 14 kursi di DPRD Sumut, sehingga butuh 6 kursi lagi agar dapat mengusung calon dalam Pilgubsu. “Makanya harus berkoalisi. Pak JR Saragih tentu memiliki peluang untuk ikut berpartisipasi di Pilgubsu 2018. Dengan siapa nantinya kami berlokasi belum ada pembahasan, masih belum,” katanya.

Meilizar mengaku, pihaknya mendapat pelajaran banyak dari Pilkada DKI Jakarta, meski pasangan calon Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat kalah. “Dalam sebuah proses demokrasi, kekalahan adalah hal yang wajar. Biasanya setelah kekalahan, ada akan kemenangan yang menanti, dan kami yakin itu,” ungkapnya.

Sementara Ketua DPD Partai Gerindra Sumut, Gus Irawan Pasaribu mengaku belum memutuskan apakah akan maju lagi dalam pesta demokrasi 2018 atau tidak. Apalagi, keputusan siapa yang akan diusung Gerindra dalam Pilgubsu nanti, ada di tangan Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Pengamat politik dari USU, Warijo.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) memang setahun lagi. Namun, sejumlah nama sudah mulai bermunculan untuk meramaikan bursa pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut periode 2018-2023.

Nama-nama kepala daerah pun turut memanaskan persaingan merebut kursi Sumut 1. Seperti Bupati Langkat yang juga Ketua DPD Golkar Sumut Ngogesa Sitepu, Bupati Simalungun yang juga Ketua DPD Demokrat Sumut JR Saragih, Bupati Labuhan Utara (Labura) yang juga Ketua PD II FKPPI Sumut, Kharuddinsyah Sitorus. Ada juga Ketua Komisi VII DPR RI Gus Irawan, termasuk Gubernur Sumut petahana yang juga Ketua DPW Nasdem Sumut, Tengku Erry Nuradi dan lainnya.

Namun, dapat dipastikan tidak ada satupun partai politik yang dapat mengusung calonnya sendiri. Pasalnya, tidak ada partai politik yang memiliki 20 kursi di DPRD Sumut, sebagai syarat agar bisa mencalonkan gubernur dan wakil gubernur tanpa harus berkoalisi dengan partai lain.

Partai Golkar yang menjadi partai pemenang Pemilu 2014 di Sumut hanya memiliki 17 kursi di DPRD Sumut. Sedangkan PDIP hanya 16 kursi, Partai Demokrat 14 kursi, Gerindra 13 kursi, Hanura 10 kursi, PKS 9 kursi, PAN 6 kursi, Nasdem 5 kursi, PPP 4 kursi, PKB 3 kursi, PKPI 3 kursi, dan PBB 0.

Sekretaris DPD Partai Demokrat Sumut, Meilizar Latief mengakui hal itu. “Tidak ada partai politik yang bisa mengusulkan pasangan sendiri, karena tidak ada yang punya 20 kursi di DPRD Sumut, jadi semua harus berkoalisi,” kata Meilizar, Minggu (19/2).

Menurutnya, Demokrat saat ini punya 14 kursi di DPRD Sumut, sehingga butuh 6 kursi lagi agar dapat mengusung calon dalam Pilgubsu. “Makanya harus berkoalisi. Pak JR Saragih tentu memiliki peluang untuk ikut berpartisipasi di Pilgubsu 2018. Dengan siapa nantinya kami berlokasi belum ada pembahasan, masih belum,” katanya.

Meilizar mengaku, pihaknya mendapat pelajaran banyak dari Pilkada DKI Jakarta, meski pasangan calon Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat kalah. “Dalam sebuah proses demokrasi, kekalahan adalah hal yang wajar. Biasanya setelah kekalahan, ada akan kemenangan yang menanti, dan kami yakin itu,” ungkapnya.

Sementara Ketua DPD Partai Gerindra Sumut, Gus Irawan Pasaribu mengaku belum memutuskan apakah akan maju lagi dalam pesta demokrasi 2018 atau tidak. Apalagi, keputusan siapa yang akan diusung Gerindra dalam Pilgubsu nanti, ada di tangan Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/