30 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

‪Gubsu: Anak Muda Golput  Nggak Asyik!

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jelang hari pencoblosan Pemilu Legislatif 2014 yang kian dekat, sosialisasi untuk mendongkrak partisipasi masyarakat terus digiatkan. Pada Jumat (21/3/2014) Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho, ST, MSi ikut mensosialisasikan Pemilu ke kalangan pemilih pemula. Kepada anak-anak muda, Gubsu meminta mereka jadi pemilih cerdas dan tidak golput karena golput tidak asyik.

Sosialisasi lewat diskusi interaktif  ini dikemas bergaya anak muda. Bertempat di lapangan futsal Electrik Ball, Medan Johor dan melibatkan sekitar 300 pemilih pemula. Diskusi santai berdesain ala football ini mengambil tema “Yang Muda Yang Menentukan” dan disiarkan secara live di 40 stasiun radio di seluruh Sumatera Utara.

Dialog interaktif digagas Dinas Kominfo Provinsi Sumatera Utara, selain menghadirkan Gubsu juga menghadirkan Ketua Bawaslu Sumut Syafrida Rasahan dan Komisioner KPU Sumut Yulhasni sebagai narasumber.

Kepala Dinas Kominfo Sumatera Utara Jumsadi Damanik menjelaskan, dialog interaktif ini diselenggarakan sebagai upaya sosialisasi kepada masyarakat. Tak hanya ke kalangan pemilih pemula, dialog juga menyasar pemilih perempuan dan masyarakat di pinggiran kota.

“Dengan sosialisasi ini kita berharap masyarakat jadi tahu manfaat penting Pemilu dan kemudian mau datang ke TPS-TPS pada hari pencoblosan,” kata Jumsadi.

Dalam dialog interaktif selama 1,5 jam tersebut, Gubsu mengingatkan agar para anak muda pemilih pemula tidak golput. Karena dengan jumlah 28 persen dari total pemilih di Sumut jelas sangat menentukan masa depan bangsa Indonesia.

“Golput itu tidak ada positifnya. Karena biaya Pemilu ini berasal dari pajak masyarakat, sehingga jika Golput maka ini ada kemubaziran. Sementara dari keterwakilan jelas, kalau suara pemilih sedikit maka pemilu juga jadi kurang berkualitas. Jadi golput itu nggak asyik,” kata Gubsu menjawab pertanyaan penelpon dari Kota Tebing Tinggi.

Gubsu menambahkan, agar Pemilu makin asyik maka para pemilih harus benar-benar mengenali para calon legislatif dan calon presiden. Pelajari rekam jejaknya, prestasinya dan komitmennya untuk memperjuangkan kepentingan rakyat.

Yulhasni dari KPU Sumut juga meminta pemilih pemula tidak menyia-nyiakan hak politik mereka. “Agar tak salah pilih kenali partai dan caleg yang ikut Pemilu 2014. Lihat track record, pilih yang sesuai hati nurani. Pokoknya nggak keren kalau nggak ikut milihlah,”ujar Yulhasni.

Ketua Bawaslu Sumut Syafrida Rasahan juga mengajak para anak muda Sumatera Utara tidak golput. Karena suara mereka sangat penting untuk menentukan. Dan tidak boleh mengajak golput karena bisa diancam pidana 3 tahun penjara. “Tidak boleh golput, apalagi menyarankan ke orang lain untuk tidak memilih,” kata Syafrida.

Secara nasional pemilih pemula dan pemuda jumlahnya mencapai 50 juta, tak heran jika ceruk pemuda dan pemilih pemula menjadi rebutan para kontestan dari Pemilu ke pemilu.

Dari data yang dirilis KPU, jumlah total pemilih yang telah terdaftar untuk pemilu tahun 2014 adalah 186.612.255 orang. Dari jumlah tersebut 20-30%nya adalah Pemilih Pemula. Dalam pendidikan politik, kelompok muda yang baru pertama kali akan menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu disebut dengan Pemilih Pemula. Pemilih Pemula ini terdiri dari mahasiswa dan siswa SMA yang akan menggunakan hak pilihnya pertama kali di tahun 2014 nanti.

Dialog interaktif yang diikuti para pelajar dan mahasiswa berlangsung meriah. Karena Dinas Kominfo Sumut juga menggelar pentas musik akustik, serta kuis dan games berhadiah bola serta jersey grade ori klub-klub sepakbola dunia.(Rel)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jelang hari pencoblosan Pemilu Legislatif 2014 yang kian dekat, sosialisasi untuk mendongkrak partisipasi masyarakat terus digiatkan. Pada Jumat (21/3/2014) Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho, ST, MSi ikut mensosialisasikan Pemilu ke kalangan pemilih pemula. Kepada anak-anak muda, Gubsu meminta mereka jadi pemilih cerdas dan tidak golput karena golput tidak asyik.

Sosialisasi lewat diskusi interaktif  ini dikemas bergaya anak muda. Bertempat di lapangan futsal Electrik Ball, Medan Johor dan melibatkan sekitar 300 pemilih pemula. Diskusi santai berdesain ala football ini mengambil tema “Yang Muda Yang Menentukan” dan disiarkan secara live di 40 stasiun radio di seluruh Sumatera Utara.

Dialog interaktif digagas Dinas Kominfo Provinsi Sumatera Utara, selain menghadirkan Gubsu juga menghadirkan Ketua Bawaslu Sumut Syafrida Rasahan dan Komisioner KPU Sumut Yulhasni sebagai narasumber.

Kepala Dinas Kominfo Sumatera Utara Jumsadi Damanik menjelaskan, dialog interaktif ini diselenggarakan sebagai upaya sosialisasi kepada masyarakat. Tak hanya ke kalangan pemilih pemula, dialog juga menyasar pemilih perempuan dan masyarakat di pinggiran kota.

“Dengan sosialisasi ini kita berharap masyarakat jadi tahu manfaat penting Pemilu dan kemudian mau datang ke TPS-TPS pada hari pencoblosan,” kata Jumsadi.

Dalam dialog interaktif selama 1,5 jam tersebut, Gubsu mengingatkan agar para anak muda pemilih pemula tidak golput. Karena dengan jumlah 28 persen dari total pemilih di Sumut jelas sangat menentukan masa depan bangsa Indonesia.

“Golput itu tidak ada positifnya. Karena biaya Pemilu ini berasal dari pajak masyarakat, sehingga jika Golput maka ini ada kemubaziran. Sementara dari keterwakilan jelas, kalau suara pemilih sedikit maka pemilu juga jadi kurang berkualitas. Jadi golput itu nggak asyik,” kata Gubsu menjawab pertanyaan penelpon dari Kota Tebing Tinggi.

Gubsu menambahkan, agar Pemilu makin asyik maka para pemilih harus benar-benar mengenali para calon legislatif dan calon presiden. Pelajari rekam jejaknya, prestasinya dan komitmennya untuk memperjuangkan kepentingan rakyat.

Yulhasni dari KPU Sumut juga meminta pemilih pemula tidak menyia-nyiakan hak politik mereka. “Agar tak salah pilih kenali partai dan caleg yang ikut Pemilu 2014. Lihat track record, pilih yang sesuai hati nurani. Pokoknya nggak keren kalau nggak ikut milihlah,”ujar Yulhasni.

Ketua Bawaslu Sumut Syafrida Rasahan juga mengajak para anak muda Sumatera Utara tidak golput. Karena suara mereka sangat penting untuk menentukan. Dan tidak boleh mengajak golput karena bisa diancam pidana 3 tahun penjara. “Tidak boleh golput, apalagi menyarankan ke orang lain untuk tidak memilih,” kata Syafrida.

Secara nasional pemilih pemula dan pemuda jumlahnya mencapai 50 juta, tak heran jika ceruk pemuda dan pemilih pemula menjadi rebutan para kontestan dari Pemilu ke pemilu.

Dari data yang dirilis KPU, jumlah total pemilih yang telah terdaftar untuk pemilu tahun 2014 adalah 186.612.255 orang. Dari jumlah tersebut 20-30%nya adalah Pemilih Pemula. Dalam pendidikan politik, kelompok muda yang baru pertama kali akan menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu disebut dengan Pemilih Pemula. Pemilih Pemula ini terdiri dari mahasiswa dan siswa SMA yang akan menggunakan hak pilihnya pertama kali di tahun 2014 nanti.

Dialog interaktif yang diikuti para pelajar dan mahasiswa berlangsung meriah. Karena Dinas Kominfo Sumut juga menggelar pentas musik akustik, serta kuis dan games berhadiah bola serta jersey grade ori klub-klub sepakbola dunia.(Rel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/