25.6 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Terkait Pertemuannya dengan Prabowo Subianto, Gibran Tak Disanksi, Hanya Dinasihati

SUMUTPOS.CO – DPP PDI Perjuangan (PDIP) akhirnya memanggil Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Senin (22/5). Dia dimintai penjelasan terkait pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Putra Presiden Joko Widodo itu hanya dinasihati, tidak sampai diberi sanksi.

Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, Gibran telah memberikan penjelasan terkait pertemuannya dengan Prabowo Subianto di Omah Semar Jajar, Solo, Jawa Tengah, Jumat (19/5) lalu. “Kami melakukan dialog dan memberikan nasihat kepada Mas Gibran,” terang Hasto saat konfrensi pers di kantor DPP PDIP Jalan Diponegoro kemarin.

Menurut Hasto, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menitipkan pesan agar Gibran tetap membangun peradaban, membumi, dan waspada terhadap berbagai manuver-manuver politik yang terjadi menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Berbagai dinamika politik akan terus terjadi menjelang pesta demokrasi tahun depan, sehingga kewaspadaan harus terus ditingkatkan.”Jadi, harus terus waspada dengan manuver-manuver politik,” bebernya.

Politisi asal Jogjakarta itu mengatakan, dirinya juga memberikan ilmu kepemimpinan dan ilmu perjuangan dari Megawati kepada Gibran. Terutama, di saat Megawati berjuang membesarkan PDI di era orde baru dan tekanan pemerintahan Presiden Soeharto.

Hasto menyatakan, dalam pertemuan dengan Gibran, juga dibahas berbagai dialektika terkait dengan Pemilu 2024. Apalagi, kata Hasto, selain kader partai, Gibran juga sebagai Wali Kota Solo yang memegang peranan penting terhadap episentrum politik nasional.

Jadi, Solo tidak hanya menjadi kandang banteng PDIP, tapi juga sebagai episentrum politik nasional. “Sehingga sebagai wali kota, beliau banyak menerima tamu-tamu tingkat nasional,” papar Hasto.

Hasto menegaskan, pada prinsipnya Gibran secara terbuka telah menjelaskan dengan detail apa yang menjadi permasalahan belakangan ini. Yakni, Gibran turut menyambut capres Prabowo Subianto sekaligus menerima relawan pendukung di Solo.

Gibran juga sudah meminta maaf dan memberikan klarifikasi terhadap berbagai framing yang terjadi melalui media. “Banyak kepentingan yang bermain, dan banyak framing yang coba dimainkan,” kata Hasto.

Apakah Gibran dijatuhi sanksi karena pertemuannya dengan Prabowo dan relawan? Hasto menegaskan, sebagai partai gotong-royong dan mengedepankan musyawarah, PDIP tidak memberikan sanksi kepada Gibran. Dia hanya diberikan nasihat saja.

Hasto menambahkan, sebagai anak presiden, banyak pihak yang ingin memanfaatkan Gibran untuk berbagai kepentingan politik. Apalagi, saat ini sudah memasuki tahun politik. Tapi yang pasti, lanjut Hasto, sikap PDIP sudah jelas terkait Capres-Cawapres. Megawati telah mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai. “Jadi, semua kader harus tegak lurus dengan keputusan ketua umum,” tegas Hasto.

Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Warubun mengatakan, saat ini Gibran bagaikan gula yang akan didatangi semut-semut. Sehingga Gibran harus benar-benar waspada terhadap ‘semut-semut’ yang berdatangan ke Solo.

Secara khusus, Komarudin juga meminta Gibran agar menyeleksi ‘semut’ mana yang baik dan ‘semut’ mana yang justru akan menjerumuskan dirinya. “Tinggal melihat mana yang baik dan mana yang menjerumuskan,” ucapnya. Tentu, hal itu berkaitan dengan dinamika politik yang bergerak jelang Pilpres 2024.

Sementara, Gibran mengucapkan terima kasih terhadap semua nasihat yang disampaikan elite PDIP, seperti Hasto dan Komarudin. Dia mengaku sudah kronologi soal pertemuannya dengan Prabowo dan relawan di Solo. “Saya sudah menjelaskan kronologi dari A sampai Z terkait pertemuan kemarin,” kata Gibran.

Menurut dia, Hasto dan Komarudin bisa memahami penjelasan lengkap yang dia sampaikan. Ia bersyukur mendapat banyak masukan dari pertemuan tersebut. Jadi, semuanya sudah jelas sekarang.

Gibran menegaskan, dirinya akan taat dan patuh dengan perintah Ketua Umum PDIP Megawati. “Saya sebagai kader PDIP, sebagai kader muda, saya akan tetap tegak lurus sesuai arahan ibu ketua umum,” pungkasnya. (lum/jpg)

SUMUTPOS.CO – DPP PDI Perjuangan (PDIP) akhirnya memanggil Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Senin (22/5). Dia dimintai penjelasan terkait pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Putra Presiden Joko Widodo itu hanya dinasihati, tidak sampai diberi sanksi.

Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, Gibran telah memberikan penjelasan terkait pertemuannya dengan Prabowo Subianto di Omah Semar Jajar, Solo, Jawa Tengah, Jumat (19/5) lalu. “Kami melakukan dialog dan memberikan nasihat kepada Mas Gibran,” terang Hasto saat konfrensi pers di kantor DPP PDIP Jalan Diponegoro kemarin.

Menurut Hasto, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menitipkan pesan agar Gibran tetap membangun peradaban, membumi, dan waspada terhadap berbagai manuver-manuver politik yang terjadi menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Berbagai dinamika politik akan terus terjadi menjelang pesta demokrasi tahun depan, sehingga kewaspadaan harus terus ditingkatkan.”Jadi, harus terus waspada dengan manuver-manuver politik,” bebernya.

Politisi asal Jogjakarta itu mengatakan, dirinya juga memberikan ilmu kepemimpinan dan ilmu perjuangan dari Megawati kepada Gibran. Terutama, di saat Megawati berjuang membesarkan PDI di era orde baru dan tekanan pemerintahan Presiden Soeharto.

Hasto menyatakan, dalam pertemuan dengan Gibran, juga dibahas berbagai dialektika terkait dengan Pemilu 2024. Apalagi, kata Hasto, selain kader partai, Gibran juga sebagai Wali Kota Solo yang memegang peranan penting terhadap episentrum politik nasional.

Jadi, Solo tidak hanya menjadi kandang banteng PDIP, tapi juga sebagai episentrum politik nasional. “Sehingga sebagai wali kota, beliau banyak menerima tamu-tamu tingkat nasional,” papar Hasto.

Hasto menegaskan, pada prinsipnya Gibran secara terbuka telah menjelaskan dengan detail apa yang menjadi permasalahan belakangan ini. Yakni, Gibran turut menyambut capres Prabowo Subianto sekaligus menerima relawan pendukung di Solo.

Gibran juga sudah meminta maaf dan memberikan klarifikasi terhadap berbagai framing yang terjadi melalui media. “Banyak kepentingan yang bermain, dan banyak framing yang coba dimainkan,” kata Hasto.

Apakah Gibran dijatuhi sanksi karena pertemuannya dengan Prabowo dan relawan? Hasto menegaskan, sebagai partai gotong-royong dan mengedepankan musyawarah, PDIP tidak memberikan sanksi kepada Gibran. Dia hanya diberikan nasihat saja.

Hasto menambahkan, sebagai anak presiden, banyak pihak yang ingin memanfaatkan Gibran untuk berbagai kepentingan politik. Apalagi, saat ini sudah memasuki tahun politik. Tapi yang pasti, lanjut Hasto, sikap PDIP sudah jelas terkait Capres-Cawapres. Megawati telah mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai. “Jadi, semua kader harus tegak lurus dengan keputusan ketua umum,” tegas Hasto.

Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Warubun mengatakan, saat ini Gibran bagaikan gula yang akan didatangi semut-semut. Sehingga Gibran harus benar-benar waspada terhadap ‘semut-semut’ yang berdatangan ke Solo.

Secara khusus, Komarudin juga meminta Gibran agar menyeleksi ‘semut’ mana yang baik dan ‘semut’ mana yang justru akan menjerumuskan dirinya. “Tinggal melihat mana yang baik dan mana yang menjerumuskan,” ucapnya. Tentu, hal itu berkaitan dengan dinamika politik yang bergerak jelang Pilpres 2024.

Sementara, Gibran mengucapkan terima kasih terhadap semua nasihat yang disampaikan elite PDIP, seperti Hasto dan Komarudin. Dia mengaku sudah kronologi soal pertemuannya dengan Prabowo dan relawan di Solo. “Saya sudah menjelaskan kronologi dari A sampai Z terkait pertemuan kemarin,” kata Gibran.

Menurut dia, Hasto dan Komarudin bisa memahami penjelasan lengkap yang dia sampaikan. Ia bersyukur mendapat banyak masukan dari pertemuan tersebut. Jadi, semuanya sudah jelas sekarang.

Gibran menegaskan, dirinya akan taat dan patuh dengan perintah Ketua Umum PDIP Megawati. “Saya sebagai kader PDIP, sebagai kader muda, saya akan tetap tegak lurus sesuai arahan ibu ketua umum,” pungkasnya. (lum/jpg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/