33.9 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Gerakan Sumut Mengajar Siap Berkolaborasi dengan Bobby

PENJELASAN: Bobby Nasution (kaos putih) memberikan penjelasan tentang konsep Kolaborasi Medan Berkah saat berdiskusi dengan para aktivis Gerakan Sumut Mengajar (GSM) di Warung Masbrow Kopi Jalan Asrama Medan, belum lama ini.
PENJELASAN: Bobby Nasution (kaos putih) memberikan penjelasan tentang konsep Kolaborasi Medan Berkah saat berdiskusi dengan para aktivis Gerakan Sumut Mengajar (GSM) di Warung Masbrow Kopi Jalan Asrama Medan, belum lama ini.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hastag Kolaborasi Medan Berkah ala Bobby Nasution menjadi tagline yang mulai banyak dibahas di Kota Medan. Atas hal itu, kader Gerakan Sumut Mengajar (GSM) pun menyambut baik dan mengajak Bobby berdiskusi tentang hal apa saja yang bisa dikolaborasikan bersama saat bertemu di Warung Masbrow Kopi Jalan Asrama, Medan, belum lama ini.

Dalam pertemuan itu juga, mendiskusikan banyak hal, terutama persoalan sosial dan pendidikan Kota Medan. Ketua Umum GSM Fauza Qadriah mengapresiasi konsep kolaborasi yang digagas Bobby yang juga menyangkut program sosial dan pendidikan.

“Kalau programnya di bidang sosial dan pendidikan tentu saja kita setuju, bila berkolaborasi ke depan bisa terkonsep dengan baik,” katanya.

Fauza menerangkan GSM memiliki program di bidang pendidikan sosial, agama, ekonomi kreatif, serta lingkungan. “Gerakan Sumut Mengajar merupakan gerakan dan usaha untuk mengajak semua pihak, untuk ambil bagian menyelesaikan masalah pendidikan di Sumatera Utara. GSM juga wadah berkumpulnya semua mahasiswa yang punya cita-cita sama, yaitu ingin membenahi Sumatera Utara khususnya bidang pendidikan dan sosial,” ungkap Fauza.

Harapan mereka, semua lapisan masyarakat bisa bergerak dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. “Ini sesuai cita-cita bangsa kita juga,” ungkap Fauza.

Dalam kesempatan itu Fauza juga menjelaskan awal mula terbentuknya Komunitas GSM. Awalnya pada tahun 2000 komunitas itu bergerak pada bidang keagamaan saja. Namun dalam perjalanannya diperluas pada bidang sosial dan pendidikan.

Fauza mengatakan GSM merupakan salahsatu Program Pengabdian yang dilaksanakan Lembaga Pendidikan dan Dakwah (LPD) Ad-Dakwah Sumatera Utara. “Gerakan Sumut mengajar ini menyatukan lembaga hukum dengan LPD Ad-Dakwah agar tidak berpisah-pisah surat izinnya, maka LPD Ad Dakwah menaungi semuanya termasuk, taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah Menengah, dan Atas,” tukas Fauza.

Sementara itu, Bobby Nasution menjelaskan konsep Kolaborasi Medan Berkah. “Kolaborasi Medan Berkah sudah menjadi tagline kita. Diharapkan mampu menggaet komunitas dan kaum muda, dewasa, sebaya, teman semua etnis dan alim ulama untuk bersinergi bersama melakukan hal-hal baik, seperti sosial dan pendidikan,”ungkap Bobby.

Jebolan Pascasarjana Agribisnis IPB itu pun setuju dengan konsep pengentasan sosial dan pendidikan yang ditawarkan Komunitas GSM dalam perbincangan itu. “Saya sangat setuju sekali apa yang disampaikan oleh teman-teman. Pengertian kolaborasi teman-teman GSM dengan tagline kita juga hampir sama. Dari itu kita ingin mengkolaborasikan seluruh segmen yang ada, kita ingin mendengar dan nantinya bisa menjadi satu frekuensi serta bersama-sama berbuat,” ujar pria kelahiran Medan 5 Juli 1991 itu.

Menyoal pendidikan di Kota Medan, suami Kahiyang Ayu Siregar itu juga berencana membentuk sistem formal dan non formal, juga pendidikan karakter. “Salah satu contoh konsep kita yaitu socialpreneur. Jadi kaum milenial yang bergerak di bidang sosial dan pendidikan seperti Komunitas GSM bisa kita kolaborasi secara program,” pungkasnya. (ris/azw)

PENJELASAN: Bobby Nasution (kaos putih) memberikan penjelasan tentang konsep Kolaborasi Medan Berkah saat berdiskusi dengan para aktivis Gerakan Sumut Mengajar (GSM) di Warung Masbrow Kopi Jalan Asrama Medan, belum lama ini.
PENJELASAN: Bobby Nasution (kaos putih) memberikan penjelasan tentang konsep Kolaborasi Medan Berkah saat berdiskusi dengan para aktivis Gerakan Sumut Mengajar (GSM) di Warung Masbrow Kopi Jalan Asrama Medan, belum lama ini.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hastag Kolaborasi Medan Berkah ala Bobby Nasution menjadi tagline yang mulai banyak dibahas di Kota Medan. Atas hal itu, kader Gerakan Sumut Mengajar (GSM) pun menyambut baik dan mengajak Bobby berdiskusi tentang hal apa saja yang bisa dikolaborasikan bersama saat bertemu di Warung Masbrow Kopi Jalan Asrama, Medan, belum lama ini.

Dalam pertemuan itu juga, mendiskusikan banyak hal, terutama persoalan sosial dan pendidikan Kota Medan. Ketua Umum GSM Fauza Qadriah mengapresiasi konsep kolaborasi yang digagas Bobby yang juga menyangkut program sosial dan pendidikan.

“Kalau programnya di bidang sosial dan pendidikan tentu saja kita setuju, bila berkolaborasi ke depan bisa terkonsep dengan baik,” katanya.

Fauza menerangkan GSM memiliki program di bidang pendidikan sosial, agama, ekonomi kreatif, serta lingkungan. “Gerakan Sumut Mengajar merupakan gerakan dan usaha untuk mengajak semua pihak, untuk ambil bagian menyelesaikan masalah pendidikan di Sumatera Utara. GSM juga wadah berkumpulnya semua mahasiswa yang punya cita-cita sama, yaitu ingin membenahi Sumatera Utara khususnya bidang pendidikan dan sosial,” ungkap Fauza.

Harapan mereka, semua lapisan masyarakat bisa bergerak dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. “Ini sesuai cita-cita bangsa kita juga,” ungkap Fauza.

Dalam kesempatan itu Fauza juga menjelaskan awal mula terbentuknya Komunitas GSM. Awalnya pada tahun 2000 komunitas itu bergerak pada bidang keagamaan saja. Namun dalam perjalanannya diperluas pada bidang sosial dan pendidikan.

Fauza mengatakan GSM merupakan salahsatu Program Pengabdian yang dilaksanakan Lembaga Pendidikan dan Dakwah (LPD) Ad-Dakwah Sumatera Utara. “Gerakan Sumut mengajar ini menyatukan lembaga hukum dengan LPD Ad-Dakwah agar tidak berpisah-pisah surat izinnya, maka LPD Ad Dakwah menaungi semuanya termasuk, taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah Menengah, dan Atas,” tukas Fauza.

Sementara itu, Bobby Nasution menjelaskan konsep Kolaborasi Medan Berkah. “Kolaborasi Medan Berkah sudah menjadi tagline kita. Diharapkan mampu menggaet komunitas dan kaum muda, dewasa, sebaya, teman semua etnis dan alim ulama untuk bersinergi bersama melakukan hal-hal baik, seperti sosial dan pendidikan,”ungkap Bobby.

Jebolan Pascasarjana Agribisnis IPB itu pun setuju dengan konsep pengentasan sosial dan pendidikan yang ditawarkan Komunitas GSM dalam perbincangan itu. “Saya sangat setuju sekali apa yang disampaikan oleh teman-teman. Pengertian kolaborasi teman-teman GSM dengan tagline kita juga hampir sama. Dari itu kita ingin mengkolaborasikan seluruh segmen yang ada, kita ingin mendengar dan nantinya bisa menjadi satu frekuensi serta bersama-sama berbuat,” ujar pria kelahiran Medan 5 Juli 1991 itu.

Menyoal pendidikan di Kota Medan, suami Kahiyang Ayu Siregar itu juga berencana membentuk sistem formal dan non formal, juga pendidikan karakter. “Salah satu contoh konsep kita yaitu socialpreneur. Jadi kaum milenial yang bergerak di bidang sosial dan pendidikan seperti Komunitas GSM bisa kita kolaborasi secara program,” pungkasnya. (ris/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/