JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Politikus Golkar asal Keluarga Cendana, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, setuju jika dikatakan Partai Golkar bukanlah partai dinasti seperti disuarakan sejumlah kader beringin.
Akhir-akhir ini banyak yang mengatakan Golkar bukan partai dinasti karena mereka menganggap upaya Cendana ‘mencengkeram’ Golkar kian nyata.
“Itu betul. Golkar memang partai rakyat, bukan partai dinasti seperti PDIP/ Demokrat,” tulis Tommy dalam akun facebooknya, sesaat lalu.
Tommy juga mengatakan bahwa tidak ada yang salah dari tindakannya menyerukan agar dua kubu yang berkonflik di Partai Golkar segera berdamai. Menurut dia tindakannya itu merupakan hal yang wajar.
“Golkar kan bukan partai hak milik orang-orang yang berebut,” katanya.
Yang aneh bagi Tommy, seruannya untuk mendamaikan kader yang berseberangan malah dipolitisir, ramai-ramai mengatakan Golkar bukan partai dinasti tetapi masing-masing dari mereka merasa paling berhak memiliki partai.
Tommy mengingatkan jangan terus membodohi masyarakat dengan mengklaim diri paling paham demokrasi, merasa paling berhak memimpin Golkar sampai mengabaikan persatuan. Tindakan seperti itu, katanya, sama sekali tidak mencerminkan demokrasi.
“Merasa layak memimpin Golkar, kenapa Harus takut berdamai dengan alasan partai bukan partai dinasti, Anda tidak sadar telah menunjuk diri sendiri,” tukas Tommy.
Penyebutan Partai Golkar bukan partai dinasti terus jadi sorotan. Seruan bahwa Partai Golkar bukanlah partai dinasti dikemukan sejumlah kader Golkar setelah mereka melihat upaya dari keluarga Cendana untuk ‘mencengkeram’ Golkar di tengah konflik yang membelit partai itu kian nyata.
Upaya tersebut setidaknya telihat dari manuver Tommy dan anggota keluarga Cendana lainnya. Secara tersirat Tommy telah mengemukakan niatnya memimpin Golkar, sementara Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto membeberkan klaim bahwa daerah menginginkan Golkar dipimpin trah Seoharto.
Sementara, Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Sumatera Utara berharap,
kepengurusan Golkar bisa kembali solid seperti sebelumnya. Mengingat sebagai partai tertua, tentu kader tidak menginginkan partai berlambang beringin rimbun ini ‘lenyap’. Sehingga dengan adanya sejumlah pihak mengusulkan jalan penyatuan, hal tersebut menurutnya patut diapresiasi. Salah satunya disampaikan putra Presiden RI ke-2, Hutomo Mandala Putra atau dikenal dengan Tommy Soeharto. “Niat Tommy Soeharto mengundang pengurus Golkar kubu ARB dan kubu Agung, harus kita hargai sikap sejati, negarawan dan patriotismenya, berarti Tommy ingin mempersatukan dan tidak ingin memecah belah Golkar,” kata Ketua SOKSI Sumut Indra Alamsyah sekaligus Wakil Ketua DPD Golkar Sumut ini.
Selain itu, sosok Tommy Soeharto merupakan salah satu kader yang sudah cukup dikenal di kalangan partai. Apalagi ia telah banyak berbuat untuk partai Golkar pada periode pascareformasi.
“Niat Tommy Soeharto selaku anak pendiri Partai Golkar sangat mengapresiasinya dan harus didukung seluruh kader di legislatif,” kata ketua fraksi Golkar DPRD Sumut. (dem/jpnn/bal/rbb)