28 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Waspadai Pihak yang Ingin Pecah Belah Megawati dan Jokowi, Puan Serukan Kader Solid

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ketua DPP PDIP Puan Maharani meminta kader PDIP mewaspadai pihak-pihak yang ingin memecah belah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Joko Widodo.

Puan menyebut, pihak itu berusaha memecah belah PDIP. Dia tak ingin para kader terpengaruh.

“Jangan biarkan soliditas partai diusik oleh mereka yang hanya ingin memecah belah atau mempertentangkan Ketua Umum Ibu Megawati dan Presiden Jokowi,” kata Puan dalam Apel Siaga PDIP di Stadion Jatidiri, Semarang, Jumat (25/8).

Ia menjelaskan, Megawati menganggap setiap kadernya sebagai anak sendiri. Terlebih lagi Jokowi yang menurutnya adalah kader terbaik PDIP saat ini.

Dia mengingatkan PDIP akan segera menghadapi medan pertempuran Pemilu Serentak 2024. Oleh karena itu, semua kader harus solid dan fokus terhadap pemenangan. “Kita jangan terbawa arus perpecahan. Kita harus tetap solid,” ujarnya.

Puan pun menyinggung soal tantangan partainya dalam memenangkan Pemilu dan Pilpres 2024, salah satunya ‘kawan jadi lawan’. “Ada tantangan besar, ada perlawanan besar. Kawan jadi lawan, banyak pihak yang ingin melihat kita pecah, ingin melihat kita lemah. Tantangan yang kita hadapi bagai batu karang yang mengadang,” ujarnya.

“Tapi bukan banteng namanya kalau ciut. bukan PDIP kalau takut bertempur, bertempur demi kebenaran, kita adalah para pejuang untuk Indonesia!” imbuhnya di hadapan puluhan ribu kader yang hadir di stadion tersebut.

Dalam arahannya tersebut, Puan mengingatkan, PDI Perjuangan telah berhasil mengantarkan kader terbaiknya yaitu Presiden Joko Widodo sebagai presiden yang telah berhasil selama dua periode. Puan mengklaim dengan kepemimpinan nasional dari PDIP, mereka akan meneruskan tugas sejarah mewujudkan Indonesia yang berdaulat dan berdikari. “Kita ingin kepemimpinan nasional ke depan dapat diteruskan oleh presiden dan wakil presiden baru dari PDI Perjuangan,” katanya.

Pada kesempatan itu, Puan menerima tongkat amanat dari ‘Bung Karno’. Ia memamerkan tongkat itu di hadapan ribuan kader PDI Perjuangan.

Dalam acara itu, awalnya, hologram sosok Soekarno muncul di panggung. Bung Karno lalu berorasi selama beberapa saat. Di akhir orasi, Bung Karno meletakkan sebuah tongkat, sambil berkata. “Saya titipkan Tanah Airku, Indonesiaku,” hologram Presiden pertama itu lalu menghilang.

Kemudian, sebuah tongkat muncul di atas panggung. Dari arah tribun, Puan muncul dan berjalan ke arah panggung. Ia mengambil tongkat itu dan mengelilingi panggung sambil mengangkatnya.

Puan mengatakan tongkat itu adalah simbol amanat dari Bung Karno agar PDI Perjuangan berjuang untuk kesejahteraan bangsa. “Tongkat ini adalah simbol amanat dari Bung Karno agar kita berjuang untuk bangsa dan negara agar kita berjuang untuk kesejahteraan bangsa dan negara,” ujar Puan.

Puan lalu memanggil bakal calon presiden dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo untuk naik ke atas panggung. “PDI Perjuangan akan mewujudkan pemerintahan ke depan dipimpin oleh kader terbaik PDI Perjuangan yaitu Bapak Ganjar Pranowo,” kata Puan.

Sementara, bakal calon presiden dari PDIP Ganjar Pranowo mengajak para rekan separtainya untuk menghajar sekat-sekat yang menghambat kemajuan negara. Ganjar mengatakan, Indonesia telah bergerak ke arah negara maju di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi.

Menurutnya, para kader PDIP harus bergotong royong memastikan kemajuan berlanjut. “Mulai hari ini akan kita seruduk sekuat-kuatnya sekat-sekat penghambat kemajuan negara,” kata Ganjar.

Dia memuji berbagai pencapaian Jokowi. Mulai dari penurunan angka gizi buruk (stunting), pembangunan infrastruktur yang masif, hingga transformasi digital. Ganjar mengatakan siap melanjutkan pembangunan era Jokowi. Dia mengajak para kader PDIP untuk bergotong royong mewujudkan keberlanjutan pembangunan era Jokowi. “Sebagai pemegang mandat untuk melaksanakan tugas mulia ini, kita semua harus bergerak lebih cepat, bergerak sat-set untuk meneruskan pencapaian tersebut,” ucap Ganjar.

Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta seluruh kader PDIP di Jawa Tengah menjadi pelopor kemenangan di Pemilu 2024. Hal ini lantaran Jateng selama ini dijuluki sebagai ‘Kandang Banteng’.

‘Kandang Banteng’ merupakan julukan yang kerap disandingkan dengan Jawa Tengah lantaran perolehan suara partai berlogo banteng hitam moncong putih itu dominan di kawasan tersebut. “Melalui konsolidasi yang dihadiri oleh tiga pilar partai ini, Jawa Tengah sebagai ‘Kandang Banteng’, saya harapkan dengan benar menjadi pelopor dalam seluruh gerak kemenangan partai,” kata Megawati yang hadir secara virtual dalam Apel Deklarasi Calon Presiden Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024 di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (25/8).

Megawati juga meminta para kader untuk memenangkan PDIP di Pileg sekaligus Ganjar Pranowo sebagai presiden. Bila menang, ia yakin komitmen partai terhadap fakir miskin dan anak terlantar untuk dipelihara negara dapat dilakukan. “Dengan demikian, bahwa kepimpinan PDIP ke depan Indonesia yang bebas dari kemiskinan pasti dapat diwujudkan, dengan kemiskinan ekstrem 0 persen,” kata Mega.

Megawati juga menekankan pentingnya Revolusi Mental untuk membangun semangat juang rakyat. Tak lupa, ia mengedepankan penguasaan ilmu pengetahuan teknologi dan mengedepankan riset inovasi. “Maka Indonesia akan dapat tubuh-tubuh berdiri di atas kaki sendiri,” pungkasnya. (cnn/adz)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ketua DPP PDIP Puan Maharani meminta kader PDIP mewaspadai pihak-pihak yang ingin memecah belah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Joko Widodo.

Puan menyebut, pihak itu berusaha memecah belah PDIP. Dia tak ingin para kader terpengaruh.

“Jangan biarkan soliditas partai diusik oleh mereka yang hanya ingin memecah belah atau mempertentangkan Ketua Umum Ibu Megawati dan Presiden Jokowi,” kata Puan dalam Apel Siaga PDIP di Stadion Jatidiri, Semarang, Jumat (25/8).

Ia menjelaskan, Megawati menganggap setiap kadernya sebagai anak sendiri. Terlebih lagi Jokowi yang menurutnya adalah kader terbaik PDIP saat ini.

Dia mengingatkan PDIP akan segera menghadapi medan pertempuran Pemilu Serentak 2024. Oleh karena itu, semua kader harus solid dan fokus terhadap pemenangan. “Kita jangan terbawa arus perpecahan. Kita harus tetap solid,” ujarnya.

Puan pun menyinggung soal tantangan partainya dalam memenangkan Pemilu dan Pilpres 2024, salah satunya ‘kawan jadi lawan’. “Ada tantangan besar, ada perlawanan besar. Kawan jadi lawan, banyak pihak yang ingin melihat kita pecah, ingin melihat kita lemah. Tantangan yang kita hadapi bagai batu karang yang mengadang,” ujarnya.

“Tapi bukan banteng namanya kalau ciut. bukan PDIP kalau takut bertempur, bertempur demi kebenaran, kita adalah para pejuang untuk Indonesia!” imbuhnya di hadapan puluhan ribu kader yang hadir di stadion tersebut.

Dalam arahannya tersebut, Puan mengingatkan, PDI Perjuangan telah berhasil mengantarkan kader terbaiknya yaitu Presiden Joko Widodo sebagai presiden yang telah berhasil selama dua periode. Puan mengklaim dengan kepemimpinan nasional dari PDIP, mereka akan meneruskan tugas sejarah mewujudkan Indonesia yang berdaulat dan berdikari. “Kita ingin kepemimpinan nasional ke depan dapat diteruskan oleh presiden dan wakil presiden baru dari PDI Perjuangan,” katanya.

Pada kesempatan itu, Puan menerima tongkat amanat dari ‘Bung Karno’. Ia memamerkan tongkat itu di hadapan ribuan kader PDI Perjuangan.

Dalam acara itu, awalnya, hologram sosok Soekarno muncul di panggung. Bung Karno lalu berorasi selama beberapa saat. Di akhir orasi, Bung Karno meletakkan sebuah tongkat, sambil berkata. “Saya titipkan Tanah Airku, Indonesiaku,” hologram Presiden pertama itu lalu menghilang.

Kemudian, sebuah tongkat muncul di atas panggung. Dari arah tribun, Puan muncul dan berjalan ke arah panggung. Ia mengambil tongkat itu dan mengelilingi panggung sambil mengangkatnya.

Puan mengatakan tongkat itu adalah simbol amanat dari Bung Karno agar PDI Perjuangan berjuang untuk kesejahteraan bangsa. “Tongkat ini adalah simbol amanat dari Bung Karno agar kita berjuang untuk bangsa dan negara agar kita berjuang untuk kesejahteraan bangsa dan negara,” ujar Puan.

Puan lalu memanggil bakal calon presiden dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo untuk naik ke atas panggung. “PDI Perjuangan akan mewujudkan pemerintahan ke depan dipimpin oleh kader terbaik PDI Perjuangan yaitu Bapak Ganjar Pranowo,” kata Puan.

Sementara, bakal calon presiden dari PDIP Ganjar Pranowo mengajak para rekan separtainya untuk menghajar sekat-sekat yang menghambat kemajuan negara. Ganjar mengatakan, Indonesia telah bergerak ke arah negara maju di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi.

Menurutnya, para kader PDIP harus bergotong royong memastikan kemajuan berlanjut. “Mulai hari ini akan kita seruduk sekuat-kuatnya sekat-sekat penghambat kemajuan negara,” kata Ganjar.

Dia memuji berbagai pencapaian Jokowi. Mulai dari penurunan angka gizi buruk (stunting), pembangunan infrastruktur yang masif, hingga transformasi digital. Ganjar mengatakan siap melanjutkan pembangunan era Jokowi. Dia mengajak para kader PDIP untuk bergotong royong mewujudkan keberlanjutan pembangunan era Jokowi. “Sebagai pemegang mandat untuk melaksanakan tugas mulia ini, kita semua harus bergerak lebih cepat, bergerak sat-set untuk meneruskan pencapaian tersebut,” ucap Ganjar.

Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta seluruh kader PDIP di Jawa Tengah menjadi pelopor kemenangan di Pemilu 2024. Hal ini lantaran Jateng selama ini dijuluki sebagai ‘Kandang Banteng’.

‘Kandang Banteng’ merupakan julukan yang kerap disandingkan dengan Jawa Tengah lantaran perolehan suara partai berlogo banteng hitam moncong putih itu dominan di kawasan tersebut. “Melalui konsolidasi yang dihadiri oleh tiga pilar partai ini, Jawa Tengah sebagai ‘Kandang Banteng’, saya harapkan dengan benar menjadi pelopor dalam seluruh gerak kemenangan partai,” kata Megawati yang hadir secara virtual dalam Apel Deklarasi Calon Presiden Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024 di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (25/8).

Megawati juga meminta para kader untuk memenangkan PDIP di Pileg sekaligus Ganjar Pranowo sebagai presiden. Bila menang, ia yakin komitmen partai terhadap fakir miskin dan anak terlantar untuk dipelihara negara dapat dilakukan. “Dengan demikian, bahwa kepimpinan PDIP ke depan Indonesia yang bebas dari kemiskinan pasti dapat diwujudkan, dengan kemiskinan ekstrem 0 persen,” kata Mega.

Megawati juga menekankan pentingnya Revolusi Mental untuk membangun semangat juang rakyat. Tak lupa, ia mengedepankan penguasaan ilmu pengetahuan teknologi dan mengedepankan riset inovasi. “Maka Indonesia akan dapat tubuh-tubuh berdiri di atas kaki sendiri,” pungkasnya. (cnn/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/