26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Membangun Indonesia, Bukan Sekadar Capres

Jakarta – Partai NasDem didirikan dengan idealisme ingin memperbaiki bangsa dan melakukan restorasi di Indonesia. Partai ini berdasarkan pada gagasan dan konsep, bukan sekedar figur yang kuat sebagai personifikasi dari partai. Karena itu, Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh mengatakan, bahwa pencalonan presiden bukan menjadi agenda utama Partai NasDemn
“Ini bukan berarti Partai NasDem tidak mampu melahirkan seorang calon presiden. Untuk apa kita mengajukan capres yang nanti akan dicatat sejarah sebagai capres. Sekali kita mengajukan capres, maka kita harus berhasil membawanya sampai menjadi presiden,” tegas Surya ketika membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemenangan Pemilu 2014 di Mercure Hotel, Ancol, Jakarta, Senin (25/1).

Surya menyampaikan bahwa komunikasi NasDem selama ini mengedepankan insitusi partai, bukan figur personal. “Ini harus dilanjutkan. Kita membangun Indonesia dengan gagasan. Bukan semata-mata menyodor-nyodorkan capres kepada masyarakat sejak awal,” kata Surya.

Di sela-sela pidato itu Surya juga mengecek kesiapan masing-masing daerah dengan bertanya langsung kepada para perwakilan dari Papua, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi.

Surya juga menyampaikan apresiasinya terhadap putusan Mahkamah Konstitusi yang menunda pelaksanaan pemilu serentak. Pemilu serentak mengondisikan masyarakat hanya melihat kepada calon presiden dan cenderung mengabaikan siapa calon anggota DPR dan DPRD, baik kota maupun kabupaten. Padahal, keberadaan wakil rakyat itu sama pentingnya dalam menegakkan demokrasi.

“Sejak lama kita mengatakan bahwa jika tidak mencapai tiga besar, NasDem tidak akan ikut mencalonkan presiden karena kita tahu diri. Kita harus mengedepankan akal sehat, jangan mengikuti emosi dalam berpolitik,” kata Surya di depan sekitar 250 orang pengurus DPW (Dewan Pengurus Wilayah) Partai NasDem dari 34 provinsi di Indonesia.

Surya mengakui bahwa kondisi Partai NasDem masih jauh dari sempurna. Namun hal itu tidak boleh menyurutkan semangat dan idealisme seluruh pengurus dan kader NasDem dalam usaha memenangkan pemilu 2014. “Lihat hasil survei yang makin membaik. Itu artinya, di tengah segala keterbatasan kita, kerja keras saudara-saudara sudah mendapat pengakuan dari masyarakat tidak sia-sia,” ujar Surya.

Dengan dasar idealisme pula, NasDem tidak ragu untuk menolak pendanaan saksi parpol dalam pemilu dari uang APBN. Partai tidak boleh jadi beban rakyat. “NasDem akan berusaha sendiri walau di partai kita tidak semua tersedia. Kita harus bekerja keras. Duit boleh kurang sedikit, tapi harga diri harus terjaga!” tegas Surya.

Partai NasDem menggelar Rapat Koordinasi Nasional Pemenangan Pemilu 2014 selama dua hari di Jakarta. Selain pengurus pusat, rapat ini dihadiri oleh sekitar 250 orang pengurus DPW dari 34 provinsi di seluruh Indonesia. Pada Rapat Kerja Nasional yang digelar Desember 2013 yang lalu, satu-satunya partai baru dalam pemilu 2014 ini mencanangkan meraih peringkat ketiga dalam pemilihan anggota legislatif yang dilaksanakan pada 9 April 2014. (rel/rbb)

Jakarta – Partai NasDem didirikan dengan idealisme ingin memperbaiki bangsa dan melakukan restorasi di Indonesia. Partai ini berdasarkan pada gagasan dan konsep, bukan sekedar figur yang kuat sebagai personifikasi dari partai. Karena itu, Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh mengatakan, bahwa pencalonan presiden bukan menjadi agenda utama Partai NasDemn
“Ini bukan berarti Partai NasDem tidak mampu melahirkan seorang calon presiden. Untuk apa kita mengajukan capres yang nanti akan dicatat sejarah sebagai capres. Sekali kita mengajukan capres, maka kita harus berhasil membawanya sampai menjadi presiden,” tegas Surya ketika membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemenangan Pemilu 2014 di Mercure Hotel, Ancol, Jakarta, Senin (25/1).

Surya menyampaikan bahwa komunikasi NasDem selama ini mengedepankan insitusi partai, bukan figur personal. “Ini harus dilanjutkan. Kita membangun Indonesia dengan gagasan. Bukan semata-mata menyodor-nyodorkan capres kepada masyarakat sejak awal,” kata Surya.

Di sela-sela pidato itu Surya juga mengecek kesiapan masing-masing daerah dengan bertanya langsung kepada para perwakilan dari Papua, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi.

Surya juga menyampaikan apresiasinya terhadap putusan Mahkamah Konstitusi yang menunda pelaksanaan pemilu serentak. Pemilu serentak mengondisikan masyarakat hanya melihat kepada calon presiden dan cenderung mengabaikan siapa calon anggota DPR dan DPRD, baik kota maupun kabupaten. Padahal, keberadaan wakil rakyat itu sama pentingnya dalam menegakkan demokrasi.

“Sejak lama kita mengatakan bahwa jika tidak mencapai tiga besar, NasDem tidak akan ikut mencalonkan presiden karena kita tahu diri. Kita harus mengedepankan akal sehat, jangan mengikuti emosi dalam berpolitik,” kata Surya di depan sekitar 250 orang pengurus DPW (Dewan Pengurus Wilayah) Partai NasDem dari 34 provinsi di Indonesia.

Surya mengakui bahwa kondisi Partai NasDem masih jauh dari sempurna. Namun hal itu tidak boleh menyurutkan semangat dan idealisme seluruh pengurus dan kader NasDem dalam usaha memenangkan pemilu 2014. “Lihat hasil survei yang makin membaik. Itu artinya, di tengah segala keterbatasan kita, kerja keras saudara-saudara sudah mendapat pengakuan dari masyarakat tidak sia-sia,” ujar Surya.

Dengan dasar idealisme pula, NasDem tidak ragu untuk menolak pendanaan saksi parpol dalam pemilu dari uang APBN. Partai tidak boleh jadi beban rakyat. “NasDem akan berusaha sendiri walau di partai kita tidak semua tersedia. Kita harus bekerja keras. Duit boleh kurang sedikit, tapi harga diri harus terjaga!” tegas Surya.

Partai NasDem menggelar Rapat Koordinasi Nasional Pemenangan Pemilu 2014 selama dua hari di Jakarta. Selain pengurus pusat, rapat ini dihadiri oleh sekitar 250 orang pengurus DPW dari 34 provinsi di seluruh Indonesia. Pada Rapat Kerja Nasional yang digelar Desember 2013 yang lalu, satu-satunya partai baru dalam pemilu 2014 ini mencanangkan meraih peringkat ketiga dalam pemilihan anggota legislatif yang dilaksanakan pada 9 April 2014. (rel/rbb)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/