TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Kisruh dualisme kepemimpinan Partai Golkar Pusat antara kubu Aburizal Bakrie dengan kubu Agung Laksono berimbas di Tebingtinggi. Politisi Golkar Kota Lemang itupun saling tuding memihak ke sana-ke mari.
Wakil Ketua DPD II Partai Golkar Tebingtinggi yang juga anggota DPRD Fraksi Golkar, Basyaruddin Nasution SH mengatakan bahwa pihaknya tetap mengakui kepengurusan DPD II Golkar Tebingtinggi di bawah kepengurusan HM Syafri Chap dan DPD I Sumut dibawah kepengurusan H Ajib Shah. “Kami tidak pernah mengakui kepengurusan versi Agung Laksono,” jelas Basyaruddin, Senin (27/4).
Terkit isu dirinya bergabung ke kubu Agung Laksono, Basyaruddin Nasution langsung membantah. Dia bersama pengurus Golkar Tebingtinggi lainnya masih solid mendukung kepengurusan Partai Golkar di bawah kepengurusan Aburizal Bakrie.
“Kami tidak pernah mengakui adanya kepengurusan Golkar versi Agung Laksono di Tebingtinggi, walaupun dari mereka telah mendirikan Kantor Golkar tandingan baru,” jelas Basyaruddin.
Di sisi lain, kubu versi Agung Laksono untuk DPD II Golkar Tebingtinggi telah mendirikan Kantor Golkar tandingan yang baru beralamat di Jalan Mayjen DI Panjaitan Kota Tebingtinggi dan telah siap diresmikan. Sebelumnya, Ketua Plt DPD II Golkar Tebingtinggi versi Agung Laksono, Ir Pahala Sitorus MM yang juga anggota DPRD Tebingtinggi dari Partai Golkar mengatakan kantor sudah selesai dibangun dan menunggu peresmian saja.
“Karena kesibukan Konsfrensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, mereka belum datang. Kita masih menunggu diresmikan,”jelas Pahala.
Sekretariat Partai Golkar DPD II Kota Tebingtinggi versi Agung Laksono bercatkan warna kuning bertuliskan suara rakyat, suara golkar dengan memasang plang berukuran 1×1,5 meter ini sudah melaksanakan kegiatan aktivitas partai setiap harinya. (ian/rbb)