Menurut TB, untuk pemilihan ketua umum di internal, partai mengacu pada SK 066 dan SK 067 yang menyebutkan bahwa para unsur pimpinan itu diusulkan dari bawah atau bottom up. Pemilihan ketua anak ranting, ketua ranting (tingkat desa), ketua PAC, DPC, DPD sampai ketum DPP dijaring dari grass root, dan setiap kader boleh mengusulkan calon pemimpinnya.
“Sampai saat ini Megawati Soekarnoputri diusulkan kembali menjadi ketua umum masa bakti 2015-2020 oleh seluruh kader mulai dari tingkat ranting hingga DPD seluruh Indonesia, secara aklamasi melalui Musancab, Konfercab dan Konferda,” ujarnya.
Sebelumnya lembaga Poltracking merilis hasil survei calon ketum PDIP yang paling potensial berdasarkan 10 aspek yang telah dielaborasi. Jokowi berada paling atas dengan persentase 7,68 persen, Ganjar Pranowo 7,41 persen, Pramono Anung 7,35 persen, Maruarar Sirait 7,03 persen, Tjahjo Kumolo 6,6 persen, Hasto Kristiyanto 6,52 persen, Megawati 6,44 persen, Prananda Prabowo 5,93 persen, dan Puan Maharani 5,74 persen.
Ketegasan juga ditunjukkan Ketua DPC PDI P Kabupaten Langkat, Ralin Sinulingga. Dia menilai rumor atau pandangan menyatakan posisi Megawati sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan goyah adalah sesuatu yang tidak beralasan. Pasalnya, dalam agenda rapat kerja nasional partai beberapa waktu lalu sepakati putri presiden RI pertama tersebut berlanjut.
“Didasari dengan musyawarah mufakat seluruh kepengurusan partai di Nusantara ini masih menginginkan Megawati kok,” kata Ralin, kemarin.
Lebih lanjut disebutkan Wakil Ketua DPRD Kab Langkat ini, survei beberapa waktu lalu merupakan bahagian tidak dapat dipertanggungjawabkan. Pasalnya, partai berlambang moncong putih ini selalu kedepankan musyawarah mufakat dalam menentukan satu kebijakan.
“Indikatornya apa menyatakan itu, kemungkinan saja itu bahagian mainan lawan politik kita. Untuk diketahui, PDI P merupakan satu-satunya partai politik yang kedepankan musyawarah mufakat sesuai sila keempat Pancasila. Jadi biasalah itu, mungkin saja ada pihak yang tertarik dengan kesolidan partai ini makanya mungkin bermaksud mengujinya,” ujar dia.
Bahkan dkuatkan Ralin yang sebelumnya Ketua Fraksi PDI P DPRD Langkat masa bakti 2009-2014 lalu, hingga kini secara internal pihaknya belum mendengar atau menerima adanya calon lain bakalan diusung sebagai ketum pada kongres yang bakalan digelar di Bali itu.
Nah, seandainyapun nantinya muncul nama lain diusulkan maka diyakinkan dia segala sesuatunya akan tetap melalui proses musyawarah mufakat. “Tetap aja kita berlakukan musyawarah mufakat, tapi sampai saat ini gak ada kok,” pungkasnya. (aen/jpnn/jie/rbb)