31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Sehat dan Sejuk di Taman Sri Mersing

TEBINGTINGGI- Taman Kota Sri Mersing di pinggir Lapangan Merdeka Sri Mersing Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi menawarkan kesejukan, keindahan, asri, wisata sekaligus tempat bermain anak-anak dan tempat berolahraga pijak batu.

TAMAN SEHAT: Beberapa warga  Taman Sri Mersing Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi melakukan pijak batu alternatif, Rabu (13/2).
TAMAN SEHAT: Beberapa warga di Taman Sri Mersing Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi melakukan pijak batu alternatif, Rabu (13/2).

Ada taman bunga dengan berbagai aneka ragam dan tanaman keras seperti pohon gelodok tiang, pohon pule, pohon palem, pohon tanjung,pohon pinus dan berbagai jenis pohon lainnya.

Tak lain tempat ini menjadi penyaring udara di tengah-tengah inti Kota Tebingtinggi dan sarana rekreasi warga setelah menjalani akitivitas penat panasnya kota.

“Sengaja kita buat untuk mengurangi polusi udara di tengah-tengah kota, pohon-pohon besar yang rindang bisa menyerap polusi udara, panas matahari sehingga warga bisa menggunakan sebagai tempat wisata rilek.

Kedepan, pihak DKP Tebingtinggi tetap akan melakukan penamanan pohon kembali di sekitar lapangan Sri Mersing,” terang Kadis Pertamanan dan Kebersihan Kota Tebingtinggi Rusmiaty Harahap kepada Sumut Pos, Rabu (13/2).

Bukan sebagai sarana wisata keluarga saja, tetapi di taman Sri Mersing ini Pemerintah Kota Tebingtinggi juga membuat pijak batu sebagai pengobatan altrenatif untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Banyak warga Kota Tebingtinggi dan dari luar kota sengaja datang ke taman Sri Mersing untuk mencari kesehatan dengan melakukan pijak batu.

“Ramai setiap hari, terutama sore hari pada pukul 17.00 WIB, puluhan warga melakukan pijak batu untuk mengobati penyakit seperti stroke (hipertensi), rematik (asam urat) dan penyakit lainnya,”kata Rusmiaty.

Selain itu, Rusmiaty meminta kepada pengunjung yang datang bisa sama-sama menjaga taman Sri Mersing agar tetap indah, asri dan bersih. Warga dilarang membuang sampah sembarangan karena bisa menyebabkan taman menjadi jorok dan kotor. “Kita menempatkan tong sampah dilokasi, warga diminta membuang sampah pada tempatnya. Kepada pengunjung diharapkan bisa menjaga tanaman bunga agar jangan dirusak,”jelasnya.

Di lokasi taman Sri Mersing juga dibuat wahana tempat permainan anak-anak seperti alat permainan edukatif (APE) dari pihak Kantor Pemberdayaan Perempuan Anak dan KB.

Kepala Kantor PPAKB Tebingtinggi Dr Dina Kamarina mengatakan bahwa tempat wahana permainan anak-anak belum bisa ditambah lagi, pada prinsipnya kita mengharapakan kerjasama yang baik antara istansi terkait seperti Dinas Pertamanan dan Kebersihan dan Dinas Pekerjaan Umum secara sinegri untuk saling bisa membuat sarana tempat wahana permaianan anak-anak. “Tebingtinggi sekarang menuju kota ramah anak, jadi kita akan memperioritaskan,”katanya.

Aciong (50) warga Jalan Suprapto Kota Tebingtinggi penderita penyakit stroke mengatakan bahwa taman Sri Mersing ini terlihat asri, indah dan sejuk di siang hari, selain itu kita dapatkan, para penderita stoke juga bisa memijak batu sebagai sarana pengobatan alternatif geratis yang di sediakan oleh Pemko Tebingtinggi.

Aciong mengaku selama memijak batu penyakit stokenya semangkin hari semangkin berkurang. “Saya pijak batu untuk melakukan pijat refleksi kaki, sudah banyak perubahan, tangan saya yang dulu lumpuh total kini bisa digerakan kembali. Untuk areal taman Sri Mersing ini cukup indah dan asri, tetapi perlu ada tambahan pohon-pohon lagi untuk membuat supaya lebih sejuk,”jelas Aciong.(ian)

TEBINGTINGGI- Taman Kota Sri Mersing di pinggir Lapangan Merdeka Sri Mersing Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi menawarkan kesejukan, keindahan, asri, wisata sekaligus tempat bermain anak-anak dan tempat berolahraga pijak batu.

TAMAN SEHAT: Beberapa warga  Taman Sri Mersing Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi melakukan pijak batu alternatif, Rabu (13/2).
TAMAN SEHAT: Beberapa warga di Taman Sri Mersing Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi melakukan pijak batu alternatif, Rabu (13/2).

Ada taman bunga dengan berbagai aneka ragam dan tanaman keras seperti pohon gelodok tiang, pohon pule, pohon palem, pohon tanjung,pohon pinus dan berbagai jenis pohon lainnya.

Tak lain tempat ini menjadi penyaring udara di tengah-tengah inti Kota Tebingtinggi dan sarana rekreasi warga setelah menjalani akitivitas penat panasnya kota.

“Sengaja kita buat untuk mengurangi polusi udara di tengah-tengah kota, pohon-pohon besar yang rindang bisa menyerap polusi udara, panas matahari sehingga warga bisa menggunakan sebagai tempat wisata rilek.

Kedepan, pihak DKP Tebingtinggi tetap akan melakukan penamanan pohon kembali di sekitar lapangan Sri Mersing,” terang Kadis Pertamanan dan Kebersihan Kota Tebingtinggi Rusmiaty Harahap kepada Sumut Pos, Rabu (13/2).

Bukan sebagai sarana wisata keluarga saja, tetapi di taman Sri Mersing ini Pemerintah Kota Tebingtinggi juga membuat pijak batu sebagai pengobatan altrenatif untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Banyak warga Kota Tebingtinggi dan dari luar kota sengaja datang ke taman Sri Mersing untuk mencari kesehatan dengan melakukan pijak batu.

“Ramai setiap hari, terutama sore hari pada pukul 17.00 WIB, puluhan warga melakukan pijak batu untuk mengobati penyakit seperti stroke (hipertensi), rematik (asam urat) dan penyakit lainnya,”kata Rusmiaty.

Selain itu, Rusmiaty meminta kepada pengunjung yang datang bisa sama-sama menjaga taman Sri Mersing agar tetap indah, asri dan bersih. Warga dilarang membuang sampah sembarangan karena bisa menyebabkan taman menjadi jorok dan kotor. “Kita menempatkan tong sampah dilokasi, warga diminta membuang sampah pada tempatnya. Kepada pengunjung diharapkan bisa menjaga tanaman bunga agar jangan dirusak,”jelasnya.

Di lokasi taman Sri Mersing juga dibuat wahana tempat permainan anak-anak seperti alat permainan edukatif (APE) dari pihak Kantor Pemberdayaan Perempuan Anak dan KB.

Kepala Kantor PPAKB Tebingtinggi Dr Dina Kamarina mengatakan bahwa tempat wahana permainan anak-anak belum bisa ditambah lagi, pada prinsipnya kita mengharapakan kerjasama yang baik antara istansi terkait seperti Dinas Pertamanan dan Kebersihan dan Dinas Pekerjaan Umum secara sinegri untuk saling bisa membuat sarana tempat wahana permaianan anak-anak. “Tebingtinggi sekarang menuju kota ramah anak, jadi kita akan memperioritaskan,”katanya.

Aciong (50) warga Jalan Suprapto Kota Tebingtinggi penderita penyakit stroke mengatakan bahwa taman Sri Mersing ini terlihat asri, indah dan sejuk di siang hari, selain itu kita dapatkan, para penderita stoke juga bisa memijak batu sebagai sarana pengobatan alternatif geratis yang di sediakan oleh Pemko Tebingtinggi.

Aciong mengaku selama memijak batu penyakit stokenya semangkin hari semangkin berkurang. “Saya pijak batu untuk melakukan pijat refleksi kaki, sudah banyak perubahan, tangan saya yang dulu lumpuh total kini bisa digerakan kembali. Untuk areal taman Sri Mersing ini cukup indah dan asri, tetapi perlu ada tambahan pohon-pohon lagi untuk membuat supaya lebih sejuk,”jelas Aciong.(ian)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/