28.9 C
Medan
Sunday, June 23, 2024

Dishutbun Labuhanbatu Galang Tanam Pohon

Berguna untuk Antisipasi Pemanasan Global 

LABUHANBATU-Pemkab Labuhanbatu melalui Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) menggalang aksi penanaman berbagai jenis pohon. Itu dilakukan dalam bentuk sebagai penyuplai berbagai jenis tanaman hijau kepada setiap kelompok tani, masyarakat maupun organisasi mahasiswa pecinta lingkungan.

Kepala Dishutbun Pemkab Labuhanbatu Ir Jumingan menjawab Sumut Pos di ruasng kerjanya, Selasa (15/1) menjelaskan, selain jenis tanaman mangrove, pihaknya sudah menyalurkan sekitar 18600 batang jenis tanaman pada tahun 2012 lalu. “Ada sekitar 18600 pohon yang sudah tersalur ketingkat pengguna dan sudah ditanam semuanya,” ujarnya.

Selaku penyedia tanaman atau fasilitator, dirinya berharap program pemberian bibit tanaman secara gratis tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat dan elemen lainnya terlebih memasuki era antisipasi pemanasan global. Lebih jauh diuraikannya, adapun tanaman yang sudah disalurkan yakni, pohon mahoni 6600 batang, durian 4800 batang, jagon/jati 4800 batang, rambutan dan duku masing-masing sebanyak 800 batang. “Paling sekitar 5 persen gagal, itu dikarenakan mati, rusak atau lainnya,” terang Jumingan.

Ketua Aliansi Pemuda Mahasiswa Pecinta Alam Labuhanbatu (Apmapala) Taruli Rambe juga telah melakukan penghijauan dibeberapa tempat guna menjadi keasrian lingkungan dari kehancuran yang saat ini dinilainya sangat sudah tragis. “Hanya sebuah kecintaan lingkungan dan alam. Kita telah tanami dibeberapa tempat di antaranya kawasan bukit barisan, sekitaran taman kota dan kegiatan kecil di beberapa tampat lainnya,” terangnya.

Lebih jauh dijelaskannya, saat ini kondisi alam maupun lingkungan yang ada di Kabupaten Labuhanbatu sangat mengiris hati mereka selaku organisasi pencinta alam. Bukit barisan misalnya, diperkirakan mereka hanya tinggal 5 persen yang masih hutan, sedangkan lainnya sudah ditanami warga dengan tanaman karet. Untuk itu Apmapala berharap adanya kesadaran dan merubah pola pikir kearah yang lebih mementingkan kelangsungan hutan.

“Contohnya bukit Torpisangmata, hampir semua sudah ditanami karet oleh masyarakat. Untuk itu kita mengajak warga agar merubah cara berpikir dan ikut serta membudayakan mencintai alam serta perduli arti pentingnya kelangsungan hutan, alam maupun lingkungan,” terang Taruli Rambe lagi.

Beberapa waktu lalu, Bupati Pemkab Labuhanbatu H Tigor Panusunan Siregar melakukan penanaman pohon dalam suatu acara. Disana dirinya mengatakan, penanaman pohon memang tidak dapat dirasakan manfaatnya saat ini, tetapi dalam 20 tahun mendatang anak cucu kita pasti dapat merasakannya.

Pemanasan global yang nyata dirasakan katanya, harus dilakukan dengan gerakkan penanam pohon.(mag-16)

Berguna untuk Antisipasi Pemanasan Global 

LABUHANBATU-Pemkab Labuhanbatu melalui Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) menggalang aksi penanaman berbagai jenis pohon. Itu dilakukan dalam bentuk sebagai penyuplai berbagai jenis tanaman hijau kepada setiap kelompok tani, masyarakat maupun organisasi mahasiswa pecinta lingkungan.

Kepala Dishutbun Pemkab Labuhanbatu Ir Jumingan menjawab Sumut Pos di ruasng kerjanya, Selasa (15/1) menjelaskan, selain jenis tanaman mangrove, pihaknya sudah menyalurkan sekitar 18600 batang jenis tanaman pada tahun 2012 lalu. “Ada sekitar 18600 pohon yang sudah tersalur ketingkat pengguna dan sudah ditanam semuanya,” ujarnya.

Selaku penyedia tanaman atau fasilitator, dirinya berharap program pemberian bibit tanaman secara gratis tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat dan elemen lainnya terlebih memasuki era antisipasi pemanasan global. Lebih jauh diuraikannya, adapun tanaman yang sudah disalurkan yakni, pohon mahoni 6600 batang, durian 4800 batang, jagon/jati 4800 batang, rambutan dan duku masing-masing sebanyak 800 batang. “Paling sekitar 5 persen gagal, itu dikarenakan mati, rusak atau lainnya,” terang Jumingan.

Ketua Aliansi Pemuda Mahasiswa Pecinta Alam Labuhanbatu (Apmapala) Taruli Rambe juga telah melakukan penghijauan dibeberapa tempat guna menjadi keasrian lingkungan dari kehancuran yang saat ini dinilainya sangat sudah tragis. “Hanya sebuah kecintaan lingkungan dan alam. Kita telah tanami dibeberapa tempat di antaranya kawasan bukit barisan, sekitaran taman kota dan kegiatan kecil di beberapa tampat lainnya,” terangnya.

Lebih jauh dijelaskannya, saat ini kondisi alam maupun lingkungan yang ada di Kabupaten Labuhanbatu sangat mengiris hati mereka selaku organisasi pencinta alam. Bukit barisan misalnya, diperkirakan mereka hanya tinggal 5 persen yang masih hutan, sedangkan lainnya sudah ditanami warga dengan tanaman karet. Untuk itu Apmapala berharap adanya kesadaran dan merubah pola pikir kearah yang lebih mementingkan kelangsungan hutan.

“Contohnya bukit Torpisangmata, hampir semua sudah ditanami karet oleh masyarakat. Untuk itu kita mengajak warga agar merubah cara berpikir dan ikut serta membudayakan mencintai alam serta perduli arti pentingnya kelangsungan hutan, alam maupun lingkungan,” terang Taruli Rambe lagi.

Beberapa waktu lalu, Bupati Pemkab Labuhanbatu H Tigor Panusunan Siregar melakukan penanaman pohon dalam suatu acara. Disana dirinya mengatakan, penanaman pohon memang tidak dapat dirasakan manfaatnya saat ini, tetapi dalam 20 tahun mendatang anak cucu kita pasti dapat merasakannya.

Pemanasan global yang nyata dirasakan katanya, harus dilakukan dengan gerakkan penanam pohon.(mag-16)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/