26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Mapala UMA Bangun Bak Sampah

MEDAN- Pencemaran lingkungan di daerah Medan memang tidak dapat di kendalikan secara praktis dan cepat. Hal itu diamini beberapa mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Universitas Medan Area (UMA). Mereka melakukan beberapa langkah kecil namun berkelanjutan untuk meminimalisir pencemaran lingkungan.

BERSIH-BERSIH: Mapala UMA saat bersih-bersih kampus, belum lama ini. //tengku putri/sumut pos
BERSIH-BERSIH: Mapala UMA saat bersih-bersih kampus, belum lama ini. //tengku putri/sumut pos

Hambali, ketua Mapala UMA mengatakan mereka akan berbuat semaksimal mungkin dengan kemampuan mereka untuk terus menyintai alam sesuai visi yang diusung organisasi ini. Kegiatan mereka seputar konservasi lingkungan dan alam kepada sesama mahasiswa dan masyarakat.

Dijelaskan Hambali bahwa saat ini perhatian masyarakat tidak terfokus pada keselamatan lingkungan. Hal ini dikarenakan masyarakat belum tahu caranya sehingga cenderung melakukan hal-hal yang merusak lingkungan.

Seperti penebangan tanaman-tanaman di depan rumah dan menyemen halaman rumah dengan batako menyebabkab air tidak terserap tanah dan tumbuhan. Akibatnya, air hujan yang tidak tertampung oleh parit dan menggenang di jalanan.

Aktivitas organisasi ini sama seperti yang lainnya. Tetapi ada keunikan tersendiri mereka yaitu menciptakan bank sampah sendiri. Walaupun tercakup dalam ruang lingkup yang kecil tetapi ide ini tenyata cukup berpengaruh bagi sekitaran lingkungan UMA. Bank sampah ini bertujuan untuk memisahkan sampah organik dan non-organik.

Program bank sampah ini disertai dengan pengarahan kepada semua elemen yang ada di kampus UMA, mulai dari mahasiswa, seluruh pegawai birokrasi, satpam serta masyarakat sekitaran supaya membuang sampah pada tempatnya. Hal ini mereka fokus dan tegaskan kepada semua elemen tadi supaya mematuhi pengarahan yang mereka buat.

Sampah-sampah yang telah tersimpan dalam bank sampah dipisahkan mereka setiap tiga hari sekali. Smapah yang non-organis. (mag-9)

MEDAN- Pencemaran lingkungan di daerah Medan memang tidak dapat di kendalikan secara praktis dan cepat. Hal itu diamini beberapa mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Universitas Medan Area (UMA). Mereka melakukan beberapa langkah kecil namun berkelanjutan untuk meminimalisir pencemaran lingkungan.

BERSIH-BERSIH: Mapala UMA saat bersih-bersih kampus, belum lama ini. //tengku putri/sumut pos
BERSIH-BERSIH: Mapala UMA saat bersih-bersih kampus, belum lama ini. //tengku putri/sumut pos

Hambali, ketua Mapala UMA mengatakan mereka akan berbuat semaksimal mungkin dengan kemampuan mereka untuk terus menyintai alam sesuai visi yang diusung organisasi ini. Kegiatan mereka seputar konservasi lingkungan dan alam kepada sesama mahasiswa dan masyarakat.

Dijelaskan Hambali bahwa saat ini perhatian masyarakat tidak terfokus pada keselamatan lingkungan. Hal ini dikarenakan masyarakat belum tahu caranya sehingga cenderung melakukan hal-hal yang merusak lingkungan.

Seperti penebangan tanaman-tanaman di depan rumah dan menyemen halaman rumah dengan batako menyebabkab air tidak terserap tanah dan tumbuhan. Akibatnya, air hujan yang tidak tertampung oleh parit dan menggenang di jalanan.

Aktivitas organisasi ini sama seperti yang lainnya. Tetapi ada keunikan tersendiri mereka yaitu menciptakan bank sampah sendiri. Walaupun tercakup dalam ruang lingkup yang kecil tetapi ide ini tenyata cukup berpengaruh bagi sekitaran lingkungan UMA. Bank sampah ini bertujuan untuk memisahkan sampah organik dan non-organik.

Program bank sampah ini disertai dengan pengarahan kepada semua elemen yang ada di kampus UMA, mulai dari mahasiswa, seluruh pegawai birokrasi, satpam serta masyarakat sekitaran supaya membuang sampah pada tempatnya. Hal ini mereka fokus dan tegaskan kepada semua elemen tadi supaya mematuhi pengarahan yang mereka buat.

Sampah-sampah yang telah tersimpan dalam bank sampah dipisahkan mereka setiap tiga hari sekali. Smapah yang non-organis. (mag-9)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/