25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

UMA Ajak Mahasiswa Peduli Lingkungan

UNIVERSITAS Medan Area terus mengembangkan keberadaan hutan kampus di Jalan Kolam Medan Estate. Keberadaan hutan kampus menjadi bagian penting dari pengabdian perguruan tinggi kepada masyarakat.

Hal ini dikemukakan Rektor UMA melalui Wakil Rektor II UMA Ir Hj Siti Mardiana MSi didampingi Kabag Humas UMA Ir Asmah Indrawati MSi beserta dua aktivis lingkungan mahasiswa UMA Ashabul Yamin Harahap dan Hasrul Karim Klakik di Medan, kemarin (8/10). Guna mendukung upaya menjaga lingkungan di Sumut, Siti Mardiana mengatakan, pihaknya beberapa waktu lalu juga menggelar kuliah umum dengan menghadirkan empat pembicara yakni Ida Marni Ginting (BBKSDA Sumut), Lucian dan Lorenzo (Yayasan Ekosistem Leuser) serta Ashabul Yamin Harahap (aktivis lingkungan UMA).
Peserta kuliah umum, kata Wakil Rektor II UMA, berjumlah 87 orang terdiri dari mahasiswa pecinta alam (mapala) beberapa universitas dan siswa SLTA peduli lingkungan.

Wakil Rektor II UMA menilai kegiatan konservasi pemanfaatan, pemeliharaan dan pelestarian sumber daya alam sangat diperlukan untuk kesinambungan hidup manusia di masa mendatang.

“UMA memiliki hutan kampus yang lengkap dengan bermacam-macam jenis tanaman termasuk tanaman langka. Mahasiswa UMA juga aktif dalam budidaya pembibitan tanaman penghijauan dan pembuatan pupuk dari sampah organik,” katanya.

Atas berbagai upaya pelestarian lingkungan ini, lanjutnya, UMA pernah meraih penghargaan dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumut. “Ke depan kita harapkan civitas akademika UMA dapat terus peduli dengan lingkungan,” katanya.

Hasrul Karim Klakik, mahasiswa UMA asal Nusa Tenggara Timur merasa senang karena mahasiswa dapat berperan aktid menciptakan kampus yang asri dan berkesinambungan.

Ashabul Yamin Harahap menambahkan mahaiswa UMA juga memiliki desa binaan lingkungan termasuk pembuatan perpustakaan mini di Desa Orli, Kabupaten Langkat. Kita juga aktif memberi penyuluhan kepada siswa TK, SD, SMP dan SMA. “Keberadaan hutan kampus dapat digunakan sebagai lokasi wisata, tempat diskusi, penyerapan air, penyumbang oksigen dan mencegah pemanasan global,” rincinya. (*/rel)

UNIVERSITAS Medan Area terus mengembangkan keberadaan hutan kampus di Jalan Kolam Medan Estate. Keberadaan hutan kampus menjadi bagian penting dari pengabdian perguruan tinggi kepada masyarakat.

Hal ini dikemukakan Rektor UMA melalui Wakil Rektor II UMA Ir Hj Siti Mardiana MSi didampingi Kabag Humas UMA Ir Asmah Indrawati MSi beserta dua aktivis lingkungan mahasiswa UMA Ashabul Yamin Harahap dan Hasrul Karim Klakik di Medan, kemarin (8/10). Guna mendukung upaya menjaga lingkungan di Sumut, Siti Mardiana mengatakan, pihaknya beberapa waktu lalu juga menggelar kuliah umum dengan menghadirkan empat pembicara yakni Ida Marni Ginting (BBKSDA Sumut), Lucian dan Lorenzo (Yayasan Ekosistem Leuser) serta Ashabul Yamin Harahap (aktivis lingkungan UMA).
Peserta kuliah umum, kata Wakil Rektor II UMA, berjumlah 87 orang terdiri dari mahasiswa pecinta alam (mapala) beberapa universitas dan siswa SLTA peduli lingkungan.

Wakil Rektor II UMA menilai kegiatan konservasi pemanfaatan, pemeliharaan dan pelestarian sumber daya alam sangat diperlukan untuk kesinambungan hidup manusia di masa mendatang.

“UMA memiliki hutan kampus yang lengkap dengan bermacam-macam jenis tanaman termasuk tanaman langka. Mahasiswa UMA juga aktif dalam budidaya pembibitan tanaman penghijauan dan pembuatan pupuk dari sampah organik,” katanya.

Atas berbagai upaya pelestarian lingkungan ini, lanjutnya, UMA pernah meraih penghargaan dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumut. “Ke depan kita harapkan civitas akademika UMA dapat terus peduli dengan lingkungan,” katanya.

Hasrul Karim Klakik, mahasiswa UMA asal Nusa Tenggara Timur merasa senang karena mahasiswa dapat berperan aktid menciptakan kampus yang asri dan berkesinambungan.

Ashabul Yamin Harahap menambahkan mahaiswa UMA juga memiliki desa binaan lingkungan termasuk pembuatan perpustakaan mini di Desa Orli, Kabupaten Langkat. Kita juga aktif memberi penyuluhan kepada siswa TK, SD, SMP dan SMA. “Keberadaan hutan kampus dapat digunakan sebagai lokasi wisata, tempat diskusi, penyerapan air, penyumbang oksigen dan mencegah pemanasan global,” rincinya. (*/rel)

Artikel Terkait

Bobby Resmikan Pekan Kuliner Kondang

Dua Artis Meriahkan HMAF 2019

Gagal Jadi Pengusaha, Kini Jadi Pengajar

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/