30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

2.500 Mahasiswa Baru IBBI Bangun Kekompakan

Prospek di Camp Kampoeng Stakoetoe Outbound Center

MEDAN-Sekitar 2500 mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Medan mengikuti kegiatan program outbound dan orientasi pengenalan kampus (Prospek) di Camp Kampoeng Stakoetoe Outbound Center Pancur Batu Medan.

PROSPEK: Pimpinan IBBI menyerahkan mahasiswa baru IBBI untuk mengikuti kegiatan prospek  Kampoeng Stakoetoe.//ISTIMEWA
PROSPEK: Pimpinan IBBI menyerahkan mahasiswa baru IBBI untuk mengikuti kegiatan prospek di Kampoeng Stakoetoe.//ISTIMEWA

Program yang bertujuan membangun karakter calon mahasiswa baru ini sebagai pengganti kegiatan ospek yang selama ini seringkali terkesan menjadi ajang perpeloncoan.

“Prospek ini sebenarnya sudah kita gagas sejak 3 tahun lalu. Alhamdulillah, saat ini beberapa perguruan tinggi di Medan dan sekitarnya mempercayakan kepada Kampoeng Stakoetoe sebagai penyelenggara kegiatan yang sekaligus diharapkan dapat membangun karakter dan mentalitas calon mahasiswa baru tersebut,” ujar Ali Wardhana Ginting, General Manager Kampoeng Stakoetoe Outbound Center kepada wartawan di Medan, Senin (10/9).

Ia menjelaskan, kegiatan prospek ini antara lain diisi dengan kegiatan-kegiatan yang sangat bermanfaat sebagai pembelajaran bagi calon mahasiswa baru. Kegiatan tersebut antara lain bertujuan membangun kekompakan di antara sesama calon mahasiswa termasuk dengan para senioritas, membangun kepercayaan diri dan keberanian, serta kegiatan-kegiatan yang bersifat problem solving.

“Tentunya di sela-sela kegiatan prospek yang lebih banyak diwarnai dengan berbagai game yang mendidik namun dikemas secara fun tersebut, kegiatan ini juga kita sisipi dengan pengenalan kampus, para dosen serta senioran mereka. Dengan cara-cara yang baik tersebut, kita harapkan juga akan terbangun hubungan yang baik di kalangan mahasiswa serta kecintaan mereka terhadap almamaternya,” ujar Ali didampingi Manager Operasional Ilham Prasetyo MSi.
Menurutnya, kegiatan ini rata-rata diisi selama dua hari satu malam untuk setiap gelombang. Para mahasiswa yang didampingi sejumlah dosen dan badan eksekutif kemahasiswaan, dipandu oleh trainer-trainer Kampong Stakoetoe yang telah berpengalaman rata-rata memandu lebih dari 150 kali kegiatan serupa.

“Mulai pemberangkatan hingga pemulangan para mahasiswa itu kita pandu. Jadi mereka akan tetap di bawah pengendalian kita dan mudah-mudahan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan semisal perpeloncoan liar atau sejenisnya,” sebut Ali.

Meskipun camp yang dimiliki telah memiliki standar keamanan sendiri, kata Ali, pihaknya tetap membangun kerjasama dengan aparat untuk pengamanan demi suksesnya kegiatan yang sudah menjadi rutinitas setiap ajaran baru perguruan tinggi dalam tiga tahun terakhir tersebut. Termasuk keamanan seluruh alat-alat game yang dipergunakan selama kegiatan berlangsung.

”Sejauh ini tidak pernah terjadi kecelakaan yang  diakibatkan peralatan yang tidak standar ataupun yang diakibatkan human error. Meski begitu, kita berdoa semoga saja ke depannya standarisasi seperti ini tetap bisa kita jaga dan tingkatkan demi kenyamanan customer kita,” katanya seraya menguraikan beberapa perguruan tinggi yang mempercayakan kegiatan prospek tersebut kepada Kampoeng Stakoetoe pada tahun 2012 ini antara lain kampus IBBI, PMCI, Eka Prasetya, LP3I, Universitas Prima dan lainnya.

Ia mengungkapkan, ke depan pihaknya berharap dapat membangun kerjasama yang lebih luas lagi dengan beberapa perguruan tinggi di Medan dan luar kota Medan untuk kegiatan Prospek tersebut. Ia meyakini dengan pengalaman penanganan kegiatan outbound dan training baik di camp sendiri maupun luar daerah yang dimiliki, pihaknya bisa dipercaya untuk menangani kegiatan serupa.

“Sejauh ini kami memiliki lebih dari 200 customer dari berbagai perusahaan dan lembaga pendidikan baik dari Provinsi Sumatera Utara maupun luar daerah. Mudah-mudahan keprcayaan ini bisa terus kami jaga dan tingkatkan. Apalagi kegiatan outbound dan training semacam ini semakin digandrungi bahkan menjadi kebutuhan mengingat outbound yang menganut learning by doing (pembelajaran dari pengalaman-red) di alam terbuka selama ini dianggap jauh lebih tepat sasaran dan bisa menimbulkan efek fresh kepada peserta,” ungkap Ali Wardhana. (*/ton/smg)

Prospek di Camp Kampoeng Stakoetoe Outbound Center

MEDAN-Sekitar 2500 mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Medan mengikuti kegiatan program outbound dan orientasi pengenalan kampus (Prospek) di Camp Kampoeng Stakoetoe Outbound Center Pancur Batu Medan.

PROSPEK: Pimpinan IBBI menyerahkan mahasiswa baru IBBI untuk mengikuti kegiatan prospek  Kampoeng Stakoetoe.//ISTIMEWA
PROSPEK: Pimpinan IBBI menyerahkan mahasiswa baru IBBI untuk mengikuti kegiatan prospek di Kampoeng Stakoetoe.//ISTIMEWA

Program yang bertujuan membangun karakter calon mahasiswa baru ini sebagai pengganti kegiatan ospek yang selama ini seringkali terkesan menjadi ajang perpeloncoan.

“Prospek ini sebenarnya sudah kita gagas sejak 3 tahun lalu. Alhamdulillah, saat ini beberapa perguruan tinggi di Medan dan sekitarnya mempercayakan kepada Kampoeng Stakoetoe sebagai penyelenggara kegiatan yang sekaligus diharapkan dapat membangun karakter dan mentalitas calon mahasiswa baru tersebut,” ujar Ali Wardhana Ginting, General Manager Kampoeng Stakoetoe Outbound Center kepada wartawan di Medan, Senin (10/9).

Ia menjelaskan, kegiatan prospek ini antara lain diisi dengan kegiatan-kegiatan yang sangat bermanfaat sebagai pembelajaran bagi calon mahasiswa baru. Kegiatan tersebut antara lain bertujuan membangun kekompakan di antara sesama calon mahasiswa termasuk dengan para senioritas, membangun kepercayaan diri dan keberanian, serta kegiatan-kegiatan yang bersifat problem solving.

“Tentunya di sela-sela kegiatan prospek yang lebih banyak diwarnai dengan berbagai game yang mendidik namun dikemas secara fun tersebut, kegiatan ini juga kita sisipi dengan pengenalan kampus, para dosen serta senioran mereka. Dengan cara-cara yang baik tersebut, kita harapkan juga akan terbangun hubungan yang baik di kalangan mahasiswa serta kecintaan mereka terhadap almamaternya,” ujar Ali didampingi Manager Operasional Ilham Prasetyo MSi.
Menurutnya, kegiatan ini rata-rata diisi selama dua hari satu malam untuk setiap gelombang. Para mahasiswa yang didampingi sejumlah dosen dan badan eksekutif kemahasiswaan, dipandu oleh trainer-trainer Kampong Stakoetoe yang telah berpengalaman rata-rata memandu lebih dari 150 kali kegiatan serupa.

“Mulai pemberangkatan hingga pemulangan para mahasiswa itu kita pandu. Jadi mereka akan tetap di bawah pengendalian kita dan mudah-mudahan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan semisal perpeloncoan liar atau sejenisnya,” sebut Ali.

Meskipun camp yang dimiliki telah memiliki standar keamanan sendiri, kata Ali, pihaknya tetap membangun kerjasama dengan aparat untuk pengamanan demi suksesnya kegiatan yang sudah menjadi rutinitas setiap ajaran baru perguruan tinggi dalam tiga tahun terakhir tersebut. Termasuk keamanan seluruh alat-alat game yang dipergunakan selama kegiatan berlangsung.

”Sejauh ini tidak pernah terjadi kecelakaan yang  diakibatkan peralatan yang tidak standar ataupun yang diakibatkan human error. Meski begitu, kita berdoa semoga saja ke depannya standarisasi seperti ini tetap bisa kita jaga dan tingkatkan demi kenyamanan customer kita,” katanya seraya menguraikan beberapa perguruan tinggi yang mempercayakan kegiatan prospek tersebut kepada Kampoeng Stakoetoe pada tahun 2012 ini antara lain kampus IBBI, PMCI, Eka Prasetya, LP3I, Universitas Prima dan lainnya.

Ia mengungkapkan, ke depan pihaknya berharap dapat membangun kerjasama yang lebih luas lagi dengan beberapa perguruan tinggi di Medan dan luar kota Medan untuk kegiatan Prospek tersebut. Ia meyakini dengan pengalaman penanganan kegiatan outbound dan training baik di camp sendiri maupun luar daerah yang dimiliki, pihaknya bisa dipercaya untuk menangani kegiatan serupa.

“Sejauh ini kami memiliki lebih dari 200 customer dari berbagai perusahaan dan lembaga pendidikan baik dari Provinsi Sumatera Utara maupun luar daerah. Mudah-mudahan keprcayaan ini bisa terus kami jaga dan tingkatkan. Apalagi kegiatan outbound dan training semacam ini semakin digandrungi bahkan menjadi kebutuhan mengingat outbound yang menganut learning by doing (pembelajaran dari pengalaman-red) di alam terbuka selama ini dianggap jauh lebih tepat sasaran dan bisa menimbulkan efek fresh kepada peserta,” ungkap Ali Wardhana. (*/ton/smg)

Artikel Terkait

Bobby Resmikan Pekan Kuliner Kondang

Dua Artis Meriahkan HMAF 2019

Gagal Jadi Pengusaha, Kini Jadi Pengajar

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/