MEDAN-Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI) mengadakan pagelaran wayang kulit dipimpin dalang Ki Warseno Slank yang berasal dari Solo, berlangsung dari pukul 20.00 – 03.00 WIB di lapangan Benteng Medan, Sabtu (5/5) lalu.
Mengambil tema ‘’Wahyu Makutarama’’, pagelaran ini bertujuan untuk menanamkan serta mengajarkan langsung pentingnya nilai-nilai kebangsaan ini dalam membangun dan menjalankan sistem pemerintahan di Negara Indonesia yang tercinta ini. Disebutkan, pagelaran wayang ini dilakukan dalam rangka mensosialisasikan 4 Pilar dalam nilai-nilai kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika.
Saat memainkan wayangnya, sang dalang selalu memberi kritikan-kritikan sosial akan sistem pemerintahan saat ini, kasus korupsi, janji-janji dan bualan petinggi, hingga sifat saling menjatuhkan demi mendapatkan posisi jabatan. Seluruhnya disampaikan sang dalang sambil sesekali ditingkahi dengan guyonan yang menyegarkan sehingga membuat para penonton tertawa dan terus bersemangat mengikuti jalannya cerita.
Pagelaran wayang kulit ini juga tidak luput dari perhatian Rahmat Shah selaku anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD-RI). Rahmat Shah mengikuti dengan seksama lakon cerita yang disampaikan dalang. Lebih dari itu, sang Dalang turut mengundang Rahmat untuk menjadi narasumber terkait dengan empat pilar kebangsaan yang diajukan pemirsa Radio Republik Indonesia (RRI) yang saat itu merelay secara langsung pagelaran wayang tersebut.
Di akhir pertunjukan, Rahmat Shah dihadiahi tokoh wayang Hanoman oleh Ki Warseno Slank. Saat memberikan penokohan Hanoman, Dalang mengharapkan Rahmat Shah menjadi tokoh arif dan bijaksana sebagai wakil masyarakat Sumatera Utara. ‘’Utamanya dalam menyerap dan memperjuangkan aspirasi masyarakat, seperti halnya sang Hanoman yang merupakan tokoh lintas generasi dan mampu menempatkan diri dimanapun,’’ kata Ki Warseno. (*/ila)