25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Gerakan Baca dan Pemahaman Al-Quran

MEDAN- Al-Quran bukan sekadar memuat ajaran tentang ketauhidan berdimensi ubudiyah semata, namun juga mengandung ilmu pengetahuan yang dijadikan pedoman untuk memecahkan segala problema kehidupan di segala zaman. Karenanya, umat Islam harus menghilangkan keraguannya terhadap isi kandungan Al-Quran dengan cara membaca, memahami dan mengamalkannya. Karena itu adalah perintah Allah Subhanahuwata’ala (SWT).

“Al-Quran merupakan solusi kehidupan. Siapa pun yang meragukan kebenarannya maka tergolong orang yang ingkar. Hendaknya, Al-Quran jangan hanya dibaca saja, namun juga diresapi maknanya dan dihafalkan,” kata Ketua Majelis Pengurus Wilayah (MPW) Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Propinsi Sumatera Utara, Prof Dr M Arif Nasution MA, saat mengemukakan rencana pencanangan Program Gerakan Baca dan Pahami Alquran sekaligus menerima audiensi Persatuan Tuna Netra Muslim  Indonesia (PTNI) di Medan, kemarin.

Menurutnya, meski secara tegas Allah SWT telah menyatakan Al-Quran sebagai sumber solusi, namun masih banyak kaum Muslimin yang mengabaikan penegasan tersebut. Bahkan, Al-Quran tidak dijadikan rujukan oleh umat, khususnya para penguasa dan elit politiknya, untuk memecahkan berbagai persoalan hidup yang mereka hadapi.

“Padahal sudah jelas negeri kita sudah lama dilanda berbagai krisis seperti krisis akhlak dengan banyaknya kasus pornografi/pornoaksi, perzinaan, kemiskinan, pengangguran, krisis politik dan sebagainya. Semua ini membutuhkan solusi yang pasti dan tuntas. Namun, berbagai krisis tersebut bukannya teratasi, tetapi malah semakin menjadi-jadi. Semuanya jelas, karena kita benar-benar telah mengabaikan Al-Quran sama sekali,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, juga dibacakan ayat suci Al Quran oleh Lukman Hakim Harahap S.Ag selaku Ketua Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI) dengan mengunakan Al Quran Braile. “Kita merasa tersentuh dengan Program yang dilakukan oleh Persatuan Tuna Netra Muslim Indonesia yang terus menerus mendorong masyarakat untuk gemar membaca Al-Quran. Mereka saja yang memiliki keterbatasan masih terus menjalankan perintah agama dengan membaca Al-Quran, mengapa kita tidak,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris ICMI Orwil (Organisasi Wilayah) Sumut Drs. Nuzirwan Lubis, MSP menyatakan akan mendukung semua kegiatan yang berhubungan dengan pentingnya membaca dan memahami Al-Quran. Diharapkan dengan adanya gerakan Baca dan Pahami Al-Quran ini, sedikit banyak memberi sumbangsih semangat kepada masyarakat untuk lebih gemar membaca Al-Quran dan memaknai nilai-nilai yang terkandung di dalamnya serta mampu mengaplikasikannya di dalam dirinya.

Dalam waktu dekat, tambahnya, ICMI akan mengadakan kegiatan maulid bersama ITMI serta beberapa kegiatan lainnya yang bertujuan untuk mensyiarkan agama Islam. “ICMI merupakan wadah ummat Islam untuk berkumpul dan mencari solusi permasalahan yang dihadapi serta sebagai wadah bagi orang-orang yang mau membagi waktunya untuk memberikan kontribusi bagi kemajuan kepada bangsa,” terangnya. (*/mag-11)

MEDAN- Al-Quran bukan sekadar memuat ajaran tentang ketauhidan berdimensi ubudiyah semata, namun juga mengandung ilmu pengetahuan yang dijadikan pedoman untuk memecahkan segala problema kehidupan di segala zaman. Karenanya, umat Islam harus menghilangkan keraguannya terhadap isi kandungan Al-Quran dengan cara membaca, memahami dan mengamalkannya. Karena itu adalah perintah Allah Subhanahuwata’ala (SWT).

“Al-Quran merupakan solusi kehidupan. Siapa pun yang meragukan kebenarannya maka tergolong orang yang ingkar. Hendaknya, Al-Quran jangan hanya dibaca saja, namun juga diresapi maknanya dan dihafalkan,” kata Ketua Majelis Pengurus Wilayah (MPW) Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Propinsi Sumatera Utara, Prof Dr M Arif Nasution MA, saat mengemukakan rencana pencanangan Program Gerakan Baca dan Pahami Alquran sekaligus menerima audiensi Persatuan Tuna Netra Muslim  Indonesia (PTNI) di Medan, kemarin.

Menurutnya, meski secara tegas Allah SWT telah menyatakan Al-Quran sebagai sumber solusi, namun masih banyak kaum Muslimin yang mengabaikan penegasan tersebut. Bahkan, Al-Quran tidak dijadikan rujukan oleh umat, khususnya para penguasa dan elit politiknya, untuk memecahkan berbagai persoalan hidup yang mereka hadapi.

“Padahal sudah jelas negeri kita sudah lama dilanda berbagai krisis seperti krisis akhlak dengan banyaknya kasus pornografi/pornoaksi, perzinaan, kemiskinan, pengangguran, krisis politik dan sebagainya. Semua ini membutuhkan solusi yang pasti dan tuntas. Namun, berbagai krisis tersebut bukannya teratasi, tetapi malah semakin menjadi-jadi. Semuanya jelas, karena kita benar-benar telah mengabaikan Al-Quran sama sekali,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, juga dibacakan ayat suci Al Quran oleh Lukman Hakim Harahap S.Ag selaku Ketua Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI) dengan mengunakan Al Quran Braile. “Kita merasa tersentuh dengan Program yang dilakukan oleh Persatuan Tuna Netra Muslim Indonesia yang terus menerus mendorong masyarakat untuk gemar membaca Al-Quran. Mereka saja yang memiliki keterbatasan masih terus menjalankan perintah agama dengan membaca Al-Quran, mengapa kita tidak,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris ICMI Orwil (Organisasi Wilayah) Sumut Drs. Nuzirwan Lubis, MSP menyatakan akan mendukung semua kegiatan yang berhubungan dengan pentingnya membaca dan memahami Al-Quran. Diharapkan dengan adanya gerakan Baca dan Pahami Al-Quran ini, sedikit banyak memberi sumbangsih semangat kepada masyarakat untuk lebih gemar membaca Al-Quran dan memaknai nilai-nilai yang terkandung di dalamnya serta mampu mengaplikasikannya di dalam dirinya.

Dalam waktu dekat, tambahnya, ICMI akan mengadakan kegiatan maulid bersama ITMI serta beberapa kegiatan lainnya yang bertujuan untuk mensyiarkan agama Islam. “ICMI merupakan wadah ummat Islam untuk berkumpul dan mencari solusi permasalahan yang dihadapi serta sebagai wadah bagi orang-orang yang mau membagi waktunya untuk memberikan kontribusi bagi kemajuan kepada bangsa,” terangnya. (*/mag-11)

Artikel Terkait

Bobby Resmikan Pekan Kuliner Kondang

Dua Artis Meriahkan HMAF 2019

Gagal Jadi Pengusaha, Kini Jadi Pengajar

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/