27 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Perpustakaan Indonesia Kurang Diminati

Tanoto Foundation-Asian Agri Adakan Tanoto Library Competition

Berdasarkan data dari pusat pengelolaan data dan sistem jaringan Departemen Kebudayaan dan Parawisata (Depbudpar), pada tahun 2006 jumlah pengunjung perpustakaan mencapai 4,70 juta orang. Angka tersebut turun menjadi 4,43 juta orang pada tahun 2007, dan pada tahun 2008 kembali turun menjadi 4,42 juta orang.

Jumlah pengunjung perpustakaan pada tahun 2008 hanya sebesar 1,9 persen jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yaitu 228 juta jiwa. Dengan jumlah pengunjung yang terus menurun, maka bisa dipastikan bahwa minat baca juga menurun.

Beberapa hal yang menjadi penyebab turunnya jumlah pengunjung perpustakaan adalah koleksi buku yang tidak diperbaharui, tingkat kenyamanan membaca di perpustakaan yang tidak mendukung, tata letak buku yang tidak menarik dan masih banyak lagi.

Tantangan ini coba dijawab oleh Tanoto Foundation dan Asian Agri dengan menyelenggarakan lomba perpustakaan dan lomba membaca dongeng/cerita rakyat untuk menyambut Hari Pendidikan Nasional. Adapun aspek penilaian lomba ini diantaranya adalah kebersihan, kenyamanan, penyajian buku, pencahayaan, manajemen perpustakaan, pengklasifikasian buku, kegiatan perpustakaan dan lainnya.

Sutrisna, Regional Program Manager Pelita Pendidikan mengaku sangat prihatin dengan turunnya jumlah pengunjung di perpustakaan. Untuk itu, melalui Tanoto Library Competition berupaya untuk memotivasi sekolah-sekolah agar dapat meningkatkan kualitas perpustakaan sehingga perpustakaan menarik untuk dikunjungi, baik dari segi koleksi bacaan maupun segi fisiknya. Dengan demikian perpustakaan dapat berfungsi secara maksimal sebagai sumber informasi bagi siswa juga bagi masyarakat luas.

Tanoto Foundation sangat berkomitmen di bidang pendidikan. Pendiri Tanoto Foundation, Sukanto Tanoto, adalah pribadi yang gemar sekali membaca dan belajar. Beliau mempunyai semboyan: ‘The moment you stop learning, your brain becomes cancerous. Never stop learning (Ketika kamu berhenti belajar, pikiranmu seperti terkena kanker. Jangan pernah berhenti belajar).

Oleh karena itu meskipun beliau tidak dapat menamatkan sekolahnya karena harus bekerja menghidupi adik-adiknya, namun beliau tidak pernah berhenti belajar. Karena itulah, beliau mempunyai passion untuk membantu anak-anak mengecam pendidikan sehingga salah satu fokus kegiatan Tanoto Foundation adalah pendidikan, terutama di daerah terpencil.

Kata Rafmen, Head CSR Asian Agri, menyambut Hari Pendidikan, Tanoto Foundation dan Asian Agri berharap dapat memberikan makna lebih dengan mengajak masyarakat rajin berkunjung ke perpustakaan sehingga dapat meningkatkan minat baca dan pada akhirnya kita dapat menjadi manusia yang maju dan beradab.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Drs Naga Parlaungan Lubis mengaku bangga dengan apa yang dilakukan Tanoto Foundation dan Asian Agri yang berupaya meningkatkan pendidikan di Sumatera Utara. Melalui program Pelita Pustaka, mereka telah melatih guru-guru untuk mempelajari fungsi perpustakaan, merencanakan perpustakaan yang menarik, mengkategorikan buku, menyajikan dan menyimpan buku serta membuat sistem manajemen buku. Selain itu mereka juga dilatih untuk mengembangkan koleksi pustaka dan kegiatan belajar yang menarik yang memanfaatkan buku-buku perpustakaan. Saya yakin manfaat ini dapat dirasakan oleh anak-anak dan masyarakat sekitar. (sih)

Tanoto Foundation-Asian Agri Adakan Tanoto Library Competition

Berdasarkan data dari pusat pengelolaan data dan sistem jaringan Departemen Kebudayaan dan Parawisata (Depbudpar), pada tahun 2006 jumlah pengunjung perpustakaan mencapai 4,70 juta orang. Angka tersebut turun menjadi 4,43 juta orang pada tahun 2007, dan pada tahun 2008 kembali turun menjadi 4,42 juta orang.

Jumlah pengunjung perpustakaan pada tahun 2008 hanya sebesar 1,9 persen jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yaitu 228 juta jiwa. Dengan jumlah pengunjung yang terus menurun, maka bisa dipastikan bahwa minat baca juga menurun.

Beberapa hal yang menjadi penyebab turunnya jumlah pengunjung perpustakaan adalah koleksi buku yang tidak diperbaharui, tingkat kenyamanan membaca di perpustakaan yang tidak mendukung, tata letak buku yang tidak menarik dan masih banyak lagi.

Tantangan ini coba dijawab oleh Tanoto Foundation dan Asian Agri dengan menyelenggarakan lomba perpustakaan dan lomba membaca dongeng/cerita rakyat untuk menyambut Hari Pendidikan Nasional. Adapun aspek penilaian lomba ini diantaranya adalah kebersihan, kenyamanan, penyajian buku, pencahayaan, manajemen perpustakaan, pengklasifikasian buku, kegiatan perpustakaan dan lainnya.

Sutrisna, Regional Program Manager Pelita Pendidikan mengaku sangat prihatin dengan turunnya jumlah pengunjung di perpustakaan. Untuk itu, melalui Tanoto Library Competition berupaya untuk memotivasi sekolah-sekolah agar dapat meningkatkan kualitas perpustakaan sehingga perpustakaan menarik untuk dikunjungi, baik dari segi koleksi bacaan maupun segi fisiknya. Dengan demikian perpustakaan dapat berfungsi secara maksimal sebagai sumber informasi bagi siswa juga bagi masyarakat luas.

Tanoto Foundation sangat berkomitmen di bidang pendidikan. Pendiri Tanoto Foundation, Sukanto Tanoto, adalah pribadi yang gemar sekali membaca dan belajar. Beliau mempunyai semboyan: ‘The moment you stop learning, your brain becomes cancerous. Never stop learning (Ketika kamu berhenti belajar, pikiranmu seperti terkena kanker. Jangan pernah berhenti belajar).

Oleh karena itu meskipun beliau tidak dapat menamatkan sekolahnya karena harus bekerja menghidupi adik-adiknya, namun beliau tidak pernah berhenti belajar. Karena itulah, beliau mempunyai passion untuk membantu anak-anak mengecam pendidikan sehingga salah satu fokus kegiatan Tanoto Foundation adalah pendidikan, terutama di daerah terpencil.

Kata Rafmen, Head CSR Asian Agri, menyambut Hari Pendidikan, Tanoto Foundation dan Asian Agri berharap dapat memberikan makna lebih dengan mengajak masyarakat rajin berkunjung ke perpustakaan sehingga dapat meningkatkan minat baca dan pada akhirnya kita dapat menjadi manusia yang maju dan beradab.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Drs Naga Parlaungan Lubis mengaku bangga dengan apa yang dilakukan Tanoto Foundation dan Asian Agri yang berupaya meningkatkan pendidikan di Sumatera Utara. Melalui program Pelita Pustaka, mereka telah melatih guru-guru untuk mempelajari fungsi perpustakaan, merencanakan perpustakaan yang menarik, mengkategorikan buku, menyajikan dan menyimpan buku serta membuat sistem manajemen buku. Selain itu mereka juga dilatih untuk mengembangkan koleksi pustaka dan kegiatan belajar yang menarik yang memanfaatkan buku-buku perpustakaan. Saya yakin manfaat ini dapat dirasakan oleh anak-anak dan masyarakat sekitar. (sih)

Artikel Terkait

Bobby Resmikan Pekan Kuliner Kondang

Dua Artis Meriahkan HMAF 2019

Gagal Jadi Pengusaha, Kini Jadi Pengajar

Terpopuler

Artikel Terbaru

/