30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Disokong PNPM, Tembus Pasar Internasional

Kreasi Pot Hidroponik KSM Mandiri

Siapa sangka barang-barang bekas bisa mendatangkan  rezeki dan meningkatkan pendapatan warga miskin yang selama ini menganggur serta kesulitan ekonomi.

Kreasi pot hidroponik anggota Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Mandiri Kelurahan Gundaling I Kecamatan Brastagi, Karo ini buktinya. Kini kerajinan mereka dinikmati turis yang datang dari dalam negeri maupun mancanegara.
Pot hidroponik adalah salah satu  jenis pot yang memiliki banyak keistimewaan yaitu tidak berat, ada kontrol air yang digunakan, tidak tembus air dan mudah diproduksi. Dalam pembuatan pot tersebut jasa pemulung dapat digunakan sehingga meningkatkan pendapatan mereka.

Semenjak Intervensi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP) di Kelurahan Gundaling I Kecamatan Berastagi tahun 2009 hingga saat ini, telah terbentuk satu wadah/lembaga masyarakat yang dibentuk dan didirikan oleh masyarakat di Kelurahan Gundaling I yang bernama Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) Gundaling Simalem.

Secara geografis, Kelurahan Gundaling terletak di dataran tinggi dengan suhu yang lumayan dingin dan berkabut. Mata pencaharian sebagian besar penduduk umumnya bertani dan bercocok tanam sayuran. Namun demikian, angka kemiskinan di Gundaling cukup karena banyaknya pendatang.

BKM Gundaling Simalem hingga saat ini telah memiliki beberapa Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) binaan, yang melakukan pembangunan di Kelurahan Gundaling I baik pembangunan di bidang infrastruktur, sosial maupun ekonomi.
Salah satunya adalah KSM Mandiri beranggotakan 5 orang yang mengelola kegiatan sosial produktif yaitu Pembuatan Pot Hidroponik.

Kegiatan pembuatan pot hidroponik yang dilakukan KSM Mandiri ini karena bahan dalam pembuatan pot tersebut cukup mudah didapat, murah dan masih jarang diproduksi khususnya di Kecamatan Berastagi sehingga peluang pasarnya lebih besar.

Menurut penuturan Ketua KSM Mandiri, Anton (37)  bahan dasar dalam pembuatan pot hidroponik ini berasal dari steroform atau gabus, plastik, kertas bahkan bahan-bahan bekas yang diolah sedemikian rupa hingga dapat digunakan sebagai media pembuatan pot hidroponik. Media dalam pot berasal dari  sekam padi yang telah digongseng terlebih dahulu.

Dalam pelaksanaan kegiatan Pembuatan Pot Hidroponik KSM Mandiri mendapatkan dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) yang dikelola oleh LKM Gundaling Simalem sebesar 30 Juta Rupiah. Dana tersebut digunakan oleh KSM Mandiri untuk persiapan lahan produksi, pembelian alat dan bahan – bahan yang diperlukan untuk pembuatan pot hidroponik.

Pemasaran pot hidroponik dijual dengan harga kisaran Rp30.000 hingga Rp80.000 sesuai dengan jenis yang diinginkan oleh para konsumen.
Walaupun omset penjualan setiap bulannya baru mencapai sekitar 30 buah namun peluang pasar barang kerajinan ini sangat menjanjikan. (*/des)

Kreasi Pot Hidroponik KSM Mandiri

Siapa sangka barang-barang bekas bisa mendatangkan  rezeki dan meningkatkan pendapatan warga miskin yang selama ini menganggur serta kesulitan ekonomi.

Kreasi pot hidroponik anggota Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Mandiri Kelurahan Gundaling I Kecamatan Brastagi, Karo ini buktinya. Kini kerajinan mereka dinikmati turis yang datang dari dalam negeri maupun mancanegara.
Pot hidroponik adalah salah satu  jenis pot yang memiliki banyak keistimewaan yaitu tidak berat, ada kontrol air yang digunakan, tidak tembus air dan mudah diproduksi. Dalam pembuatan pot tersebut jasa pemulung dapat digunakan sehingga meningkatkan pendapatan mereka.

Semenjak Intervensi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP) di Kelurahan Gundaling I Kecamatan Berastagi tahun 2009 hingga saat ini, telah terbentuk satu wadah/lembaga masyarakat yang dibentuk dan didirikan oleh masyarakat di Kelurahan Gundaling I yang bernama Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) Gundaling Simalem.

Secara geografis, Kelurahan Gundaling terletak di dataran tinggi dengan suhu yang lumayan dingin dan berkabut. Mata pencaharian sebagian besar penduduk umumnya bertani dan bercocok tanam sayuran. Namun demikian, angka kemiskinan di Gundaling cukup karena banyaknya pendatang.

BKM Gundaling Simalem hingga saat ini telah memiliki beberapa Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) binaan, yang melakukan pembangunan di Kelurahan Gundaling I baik pembangunan di bidang infrastruktur, sosial maupun ekonomi.
Salah satunya adalah KSM Mandiri beranggotakan 5 orang yang mengelola kegiatan sosial produktif yaitu Pembuatan Pot Hidroponik.

Kegiatan pembuatan pot hidroponik yang dilakukan KSM Mandiri ini karena bahan dalam pembuatan pot tersebut cukup mudah didapat, murah dan masih jarang diproduksi khususnya di Kecamatan Berastagi sehingga peluang pasarnya lebih besar.

Menurut penuturan Ketua KSM Mandiri, Anton (37)  bahan dasar dalam pembuatan pot hidroponik ini berasal dari steroform atau gabus, plastik, kertas bahkan bahan-bahan bekas yang diolah sedemikian rupa hingga dapat digunakan sebagai media pembuatan pot hidroponik. Media dalam pot berasal dari  sekam padi yang telah digongseng terlebih dahulu.

Dalam pelaksanaan kegiatan Pembuatan Pot Hidroponik KSM Mandiri mendapatkan dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) yang dikelola oleh LKM Gundaling Simalem sebesar 30 Juta Rupiah. Dana tersebut digunakan oleh KSM Mandiri untuk persiapan lahan produksi, pembelian alat dan bahan – bahan yang diperlukan untuk pembuatan pot hidroponik.

Pemasaran pot hidroponik dijual dengan harga kisaran Rp30.000 hingga Rp80.000 sesuai dengan jenis yang diinginkan oleh para konsumen.
Walaupun omset penjualan setiap bulannya baru mencapai sekitar 30 buah namun peluang pasar barang kerajinan ini sangat menjanjikan. (*/des)

Artikel Terkait

Bobby Resmikan Pekan Kuliner Kondang

Dua Artis Meriahkan HMAF 2019

Gagal Jadi Pengusaha, Kini Jadi Pengajar

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/