MEDAN- Film Jerman di Medan kembali digelar. Bertepat di Cinema 21 Palladium Plaza, sebanyak 8 film box office akan ditayangkan secara gratis untuk masyarakat penikmat film.
“Ini merupakan tahun ketiga kita menggelar acara ini, dan tiap tahunnya animo masyarakat terus meningkat,” ujar Sekretaris Jurusan Bahasa Jerman Unimed, Uut.
German Cinema, akan menayangkan berbagai genre film yang tidak beda jauh dengan film yang sering dinikmati oleh masyarakat Indonesia, Medan terutama. Berbagai genre yang disajikan seperti komedi, sejarah, biopik, thriller, dan lainnya masuk kedalam acara ini. “Ajang ini untuk meningkatkan persaudaraan dan kebudayaan antardua negara,” tambah Uut.
Secara nasional, festival film ini diputar bergantian, mulai dari 14-25 Januari 2012, sedangkan untuk kota Medan acara ini berlangsung mulai dari 24 hingga 25 Januari. “tepatnya di Cinema 21 Palladium Plaza, di studio 2, dan kita menyediakan 151 bangku,” tambah Uut.
Pada pemutaran perdana kemarin, film yang diputar berjudul Die Welle (Gelombang), film bergenre thriller ini mengangkat kisah seorang guru di sebuah sekolah menengah atas. Dan cerita film ini menyerempret sedikit dengan kisah Negara Jerman saat masih kekuasaan tentara Nazi.
Sang guru yang bernama Wenger, selama satu minggu harus membahas tema autokrasi bersama anak didiknya. Muridnya, meragukan kediktatoran masa zaman Nazi. Sang guru pun secara spontan memulai sebuah eksperimen, dan mulai saat itu murid-mudridnya harus menyapanya sebagai tuan Wenger. Ia duduk tegak, dan berdiri setiap kali ingin berbicara. Seisi kelas semangat mengikuti aturan tersebut, dan gerakan tersebut di sebut “Die Welle”.
“Tema yang diangkat merupakan tema sosial, sehingga memudahkan masyarakat kita untuk memahami cerita dibalik film ini,” tambah Uut.
Festival ini, bukan hanya dinikmati oleh masyarakat Medan, tetapi wisatawan asing atau yang biasa kita sebut bule keturunan Jerman juga turut ikut menghadiri German Cinema ini. “Ini merupakan sesuatu baru, dan sangat bagus, dengan pemutaran film ini setidaknya masyarakat juga dapat memperlajari bahasa Jerman dan kebudayaannya,” ujar Romy Claus.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Dosen tamu di Unimed, asal Hungaria Dr Balazs Huszka, yang menyatakan film ini akan mempermudah masyarakat untuk menglafazkan kata-kata bahasa Jerman. Dirinya menyadari, bahwa ada perbedaan mencolok dalam pengungkapan bahasa Jerman dan Inggris yang telah terlebih dahulu menjadi bahasa internasional. “Kita akan lebih mudah memahami pelafasan huruf, terutama saat menjadi kalimat,” tambah Balazs.
Untuk saat ini, bagi yang akan menikmati German Cinema, dapat langsung ke Palladium Plaza. Karena tiket yang disediakan oleh panitia sudah habis, “Tetapi masih ada yang waiting list, jadi bila mau menyaksikan film German, silahkan datang,” ungkap Uut. (ram)