33.6 C
Medan
Tuesday, June 25, 2024

PT Asa Karya Perkasa Sembelih Tiga Ekor Lembu

Idul Adha 1433 Hijriyah

MEDAN-Sebagai wujud kepedulian terhadap sesama di Hari Raya Idul Adha 1433 H, keluarga besar PT Asa Karya Perkasa (AKP) menyembelih hewan kurban. Pemotongan tiga ekor lembu dilakukan di Kantor Pusat PT AKP, tepatnya di Kompleks Perumahan Jati Lestari Jalan Burjam Hal No 8 A Medan, Sabtu (27/10) lalu.

Pemotongan hewan kurban ini juga disaksikan langsung Direktur Utama PT AKP Ade Sandrawati Purba SH dan Manager Operasional Rico Saut Hasudungan Purba SH. Sandarawati menuturkan, daging kurban akan diberikan kepada pekerja dan masyarakat kaum duafa, fakir dan miskin yang berjumlah sekitar seratus orang.

“Tahun ini kami menyembelih tiga ekor lembu. Nantinya daging kurban akan diserahkan kepada ratusan warga sekitar dan juga karyawan,” paparnya.
Sementara, Rico bertindak langsung sebagai penyembelih hewan yang akan dikurbankan. Dalam kesempatan itu dia mengatakan, kegiatan tersebut rutin dilakukan pihaknya setiap tahun sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

“Ini sebagai panggilan hati nurani akan kepedulian terhadap sesama manusia serta untuk meningkatkan tali silaturahmi di seluruh jajaran karyawan, mitra kerja dan masyarakat Kota Medan khususnya,” ujarnya.

Dia juga menambahkan, pada dasarnya hakikat kurban itu adalah mengingat Allah SWT yang pernah memberikan perintah berupa ujian keimanan kepada Nabi Ibrahim as untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail as. Disebutkannya, peristiwa inilah yang menjadi dasar disyariatkannya kurban. Itulah bukti kekuasaan Allah, melebihi segalanya bagi hamba-hambaNya yang menjaga ingatan, pandangan, pendengaran hatinya kepada Allah atau berserah diri kepada Allah. Sehingga Nabi Ibrahim pun mendapat gelar sebagai Khalilullah (pengikhlas).

“Itulah hakikat qurban yang sebenarnya. Keterjagaan ingatan, pandangan, pendengaran hati kepada Allah SWT. Yang berkurban ingat Allah, yang menyembelih ingat Allah, yang diberikan kurban juga ingat Allah,” ujar Rico. Itulah arti kebersamaan di dalam Islam. Apapun itu sang Nabi dan anaknya tidak dapat dipengaruhi oleh setan dan tetap menjaga ingatan, pandangan, pendengaran dan hatinya kepada Allah. Sampai pada saat penyembelihan terjadi Nabi Ismail as pun ditebus dengan seekor qibas (domba).

“Jangan dilihat dari banyaknya jumlah hewan yang dikurbankan, tapi lihatlah keterjagaan hati itu kepada Allah. Itulah ikhlas, itulah iman, itulah Islam. Keterjagaan ingatan, pandangan, pendengaran hati kita kepada Allah,” tandasnya. (*/mag-12)

Idul Adha 1433 Hijriyah

MEDAN-Sebagai wujud kepedulian terhadap sesama di Hari Raya Idul Adha 1433 H, keluarga besar PT Asa Karya Perkasa (AKP) menyembelih hewan kurban. Pemotongan tiga ekor lembu dilakukan di Kantor Pusat PT AKP, tepatnya di Kompleks Perumahan Jati Lestari Jalan Burjam Hal No 8 A Medan, Sabtu (27/10) lalu.

Pemotongan hewan kurban ini juga disaksikan langsung Direktur Utama PT AKP Ade Sandrawati Purba SH dan Manager Operasional Rico Saut Hasudungan Purba SH. Sandarawati menuturkan, daging kurban akan diberikan kepada pekerja dan masyarakat kaum duafa, fakir dan miskin yang berjumlah sekitar seratus orang.

“Tahun ini kami menyembelih tiga ekor lembu. Nantinya daging kurban akan diserahkan kepada ratusan warga sekitar dan juga karyawan,” paparnya.
Sementara, Rico bertindak langsung sebagai penyembelih hewan yang akan dikurbankan. Dalam kesempatan itu dia mengatakan, kegiatan tersebut rutin dilakukan pihaknya setiap tahun sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

“Ini sebagai panggilan hati nurani akan kepedulian terhadap sesama manusia serta untuk meningkatkan tali silaturahmi di seluruh jajaran karyawan, mitra kerja dan masyarakat Kota Medan khususnya,” ujarnya.

Dia juga menambahkan, pada dasarnya hakikat kurban itu adalah mengingat Allah SWT yang pernah memberikan perintah berupa ujian keimanan kepada Nabi Ibrahim as untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail as. Disebutkannya, peristiwa inilah yang menjadi dasar disyariatkannya kurban. Itulah bukti kekuasaan Allah, melebihi segalanya bagi hamba-hambaNya yang menjaga ingatan, pandangan, pendengaran hatinya kepada Allah atau berserah diri kepada Allah. Sehingga Nabi Ibrahim pun mendapat gelar sebagai Khalilullah (pengikhlas).

“Itulah hakikat qurban yang sebenarnya. Keterjagaan ingatan, pandangan, pendengaran hati kepada Allah SWT. Yang berkurban ingat Allah, yang menyembelih ingat Allah, yang diberikan kurban juga ingat Allah,” ujar Rico. Itulah arti kebersamaan di dalam Islam. Apapun itu sang Nabi dan anaknya tidak dapat dipengaruhi oleh setan dan tetap menjaga ingatan, pandangan, pendengaran dan hatinya kepada Allah. Sampai pada saat penyembelihan terjadi Nabi Ismail as pun ditebus dengan seekor qibas (domba).

“Jangan dilihat dari banyaknya jumlah hewan yang dikurbankan, tapi lihatlah keterjagaan hati itu kepada Allah. Itulah ikhlas, itulah iman, itulah Islam. Keterjagaan ingatan, pandangan, pendengaran hati kita kepada Allah,” tandasnya. (*/mag-12)

Artikel Terkait

Bobby Resmikan Pekan Kuliner Kondang

Dua Artis Meriahkan HMAF 2019

Gagal Jadi Pengusaha, Kini Jadi Pengajar

Terpopuler

Artikel Terbaru

/