32 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

BPNB Aceh Putar Film

Medan- Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Banda Aceh menggelar pemutaran film dan diskusi penanaman budi pekerti di Medan, Selasa (27/11). Film yang ditayangkan berjudul “Serdadu Kumbang” hasil karya Ari Sihasale dan Nia Zulkarnaen.

Kepala BPNB Banda Aceh Djuniat SSos mengatakan, film Serdadu Kumbang merupakan salah satu film yang berkualitas dan syarat dengan muatan penanaman budi pekerti. Film adalah media yang sangat efektif dalam penyampaian pesan moral terhadap penontonnya.

“Melalui film, dapat memberikan cermin kehidupan masyarakat sehingga kita dapat belajar berbagai hal tentang budaya, kondisi lingkungan dan alam di suatu daerah. Film juga suatu kreativitas positif sehingga saat dunia begitu sempit karena globalisasi film dapat mewakili sebuah negara, sebuah bangsa dan sebuah tatanan kehidupan masyarakat pada zamannya,” tandasnya.

Tujuan dilaksanakan kegiatan ini, sambungnya, selain memberikan pemahaman terhadap nilai-nilai budi pekerti yang harus tetap dijunjung tinggi, tetapi juga sebagai motivasi siswa dan guru untuk memiliki kreativitas dalam mengembangkan ide audio visual dan multimedia ke arah yang positif. Diantaranya melalui pembuatan film yang baik dan benar serta memiliki manfaat yang baik bagi penonton.

Sementara Produser sekaligus sutradra Film Serdadu Kumbang Ari Sihasale mengatakan, melalui film Serdadu Kumbang, pihaknya ingin menularkan semangat kepada seluruh penonton. Selain itu, melalui tokoh utama Amek yang berusaha keras menggapai cita-citanya meski memiliki keterbatasan fisik menggambarkan bahwa di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin asalkan tetap berusaha.  “Kita sengaja mengangkat tema pendidikan, karena hanya sedikit PH yang mengangkat film,” katanya. (*/des)

Medan- Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Banda Aceh menggelar pemutaran film dan diskusi penanaman budi pekerti di Medan, Selasa (27/11). Film yang ditayangkan berjudul “Serdadu Kumbang” hasil karya Ari Sihasale dan Nia Zulkarnaen.

Kepala BPNB Banda Aceh Djuniat SSos mengatakan, film Serdadu Kumbang merupakan salah satu film yang berkualitas dan syarat dengan muatan penanaman budi pekerti. Film adalah media yang sangat efektif dalam penyampaian pesan moral terhadap penontonnya.

“Melalui film, dapat memberikan cermin kehidupan masyarakat sehingga kita dapat belajar berbagai hal tentang budaya, kondisi lingkungan dan alam di suatu daerah. Film juga suatu kreativitas positif sehingga saat dunia begitu sempit karena globalisasi film dapat mewakili sebuah negara, sebuah bangsa dan sebuah tatanan kehidupan masyarakat pada zamannya,” tandasnya.

Tujuan dilaksanakan kegiatan ini, sambungnya, selain memberikan pemahaman terhadap nilai-nilai budi pekerti yang harus tetap dijunjung tinggi, tetapi juga sebagai motivasi siswa dan guru untuk memiliki kreativitas dalam mengembangkan ide audio visual dan multimedia ke arah yang positif. Diantaranya melalui pembuatan film yang baik dan benar serta memiliki manfaat yang baik bagi penonton.

Sementara Produser sekaligus sutradra Film Serdadu Kumbang Ari Sihasale mengatakan, melalui film Serdadu Kumbang, pihaknya ingin menularkan semangat kepada seluruh penonton. Selain itu, melalui tokoh utama Amek yang berusaha keras menggapai cita-citanya meski memiliki keterbatasan fisik menggambarkan bahwa di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin asalkan tetap berusaha.  “Kita sengaja mengangkat tema pendidikan, karena hanya sedikit PH yang mengangkat film,” katanya. (*/des)

Artikel Terkait

Bobby Resmikan Pekan Kuliner Kondang

Dua Artis Meriahkan HMAF 2019

Gagal Jadi Pengusaha, Kini Jadi Pengajar

Terpopuler

Artikel Terbaru

/