SUMUTPOS.CO – Satu lagi kisah mengharukan tentang rahasia jodoh. Ya, kali ini datang dari pasangan lanjut usia Salsah bin Alina (67), dan Munirin binti Sahardi (57).
Pasangan ini dulu sempat bercerai, namun 40 tahun kemudian mereka kembali bersatu dan menikah lagi. Keduanya seperti mengalami cinta lama bersemi kembali (CLBK).
Pasangan yang sudah berusia kakek nenek tersebut, Rabu (29/8), datang di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Ampenan, Mataram. Para tetangga mereka di Lingkungan Tempit Ampenan, Kel. Dayen Peken, Kota Mataram, tidak ketinggalan menyaksikan pernikahan kakek dan nenek tersebut.
Dipandu kepala KUA Ampenan, Salsah mengucapkan ijab kabul. Dia mantap menjadi suami Munirin dengan maskawin uang tunai Rp100 ribu. Sebelum ijab kabul, terlebih dahulu Munirin menyampaikan kesiapannya dipersunting Salsah. “Saya bersedia menikah dan menjadi istri dari suami saya dengan maskawin 100 ribu,” katanya mantap.
Semua saksi yang hadir menjawab dengan teriakan “sah” dengan iringan doa untuk kedua mempelai. Raut kebahagiaan terpancar dari keduanya. Ada bagian harunya, sang nenek, Munirin, terlihat meneteskan air mata ketika Salsah menyerahkan maskawin.
Munirin menuturkan, dari Salsah dia mendapat satu anak dan beberapa cucu. Dalam perjalannya, ada kerikil yang mengganggu rumah tangga yang membuat keduanya harus berpisah. Setelah bercerai, Salsah maupun Munirin menikah lagi dengan orang lain.
Munirin pernah menikah dua kali dengan orang lain. Begitu juga Salsah pernah menikah dengan perempuan lain hingga memiliki anak.
Dalam perjalannya, suami Munirin meninggal dunia. Istri Salsah juga meninggal. Salsah akhirnya memilih menduda hingga 10 tahun. Setelah itu, dia baru bangkit dan berusaha meraih cinta Munirin kembali.
Sebelum menikah kembali, keduanya tentu saling “menjajaki” ulang sekitar tiga bulan. Selama bercerai mereka memang jarang bertemu. “Saya tidak pernah ketemu, berbicara hanya lewat HP,” ungkapnya.
Kalaupun mereka akhirnya menikah lagi, alasannya adalah ingin kumpul kembali bersama anak dan cucu-cucu mereka. Tidak ada niat menikah untuk main-main, atau untuk suka-sukaan saja. Niat mereka menikah agar pada masa tua ada keluarga atau orang terdekat yang bisa menemani mereka ibadah.
“Saya ingin berkumpul kembali dan ada yang memperhatikan di masa tua serta ada teman untuk ibadah juga,” kata Salsah. (jpg/nin/ras)