Visi dan Misi Letjen (Purn) Cornel Simbolon, M.Sc (1)
April lalu, Provinsi Sumatera Utara genap 64 tahun. Meski sudah berusia cukup tua, namun sampai saat ini Sumatera Utara belum semaju yang diharapkan. Melihat kondisi itu, Cornel Simbolon memiliki visi dan misi menjadikan Sumut bangkit dari ketertinggalan.
PROVINSI Sumut yang terbentuk tanggal 15 April 1948 , awalnya mencakup wilayah tiga keresidenan, yakni Sumatera Timur, Tapanuli, dan Aceh. Tahun 1956, Keresidenan Aceh menjadi provinsi tersendiri.
Ex keresidenan Sumatera Timur mencakup dataran rendah pantai timur antara lain Langkat, Deli Serdang, Tanah Karo, Simalungun, Kabupaten Asahan, Labuhan Batu dengan Ibukota Medan. Sedangkan ex Keresidenan Tapanuli mencakup wilayah dataran tinggi Tapanuli dan seluruh pantai barat, mulai dari Barus sampai dengan Mandailing Natal dan Kepulauan Nias, dengan pusat Kota Sibolga. Dengan demikian Provinsi Sumatera Utara terdiri dari ex Keresidenan Sumatera Timur dan Tapanuli dengan ibukota Medan.
Adapun Provinsi Sumatera Utara berada pada posisi silang serta dalam jalur strategis pelayaran internasional Selat Malaka, dengan luas wilayah 181.860,65 km2. Terdiri dari daratan seluas 71.680,68 km2 (39%) dan lautan 110.000,65 km2 (61%), termasuk Pulau Nias, kepulauan Batu serta beberapa pulau kecil lainnya. Provinsi Sumatera Utara memiliki 213 pulau yang berada di wiayah pantai timur maupun di wilayah pantai barat.
Setelah melalui pemekaran beberapa kabupaten dan kecamatan , Provinsi Sumatera Utara saat ini memiliki 25 Kabupaten dan 8 Kota, serta terdiri dari 418 Kecamatan. Beberapa kabupaten yang dimekarkan mengalami kelambatan dalam pembangunan karena upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah masih sangat terbatas.
Pesisir Timur Berkembang Pesat
Pesisir timur merupakan wilayah yang paling pesat perkembangannya dan paling padat penduduknya serta langsung berhadapan dengan Selat Malaka. Wilayah pesisir timur ditunjang infrastruktur yang lebih lengkap dibandingkan dengan wilayah tengah dan pesisir barat.
Di wilayah tengah, rangkaian pegunungan Bukit Barisan, terdapat beberapa wilayah yang menjadi kantong-kantong konsentrasi penduduk dan tersebar di beberapa kabupaten yang berbatasan langsung dengan Danau Toba, termasuk Pulau Samosir yang berada di tengah-tengahnya. Pesisir barat merupakan wilayah yang berbatasan dengan Samudera Hindia. Wilayah ini memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah dan belum dieksploitasi secara maksimal. Kepulauan Nias terletak di Samudera Hindia dan terdiri dari pulau Nias sebagai pulau utama dengan 108 pulau-pulau kecil lain di sekitarnya.
Sumatera Utara merupakan provinsi multi etnis dengan Batak, Nias dan Melayu sebagai penduduk asli. Sumatera Utara merupakan provinsi kelima terbesar penduduknya di Indonesia, setelah Jawa Barat, Banten, Jawa tengah dan Jawa Timur.
Menurut hasil Sensus Penduduk tahun 1990, jumlah penduduk Sumatera Utara 10,81 juta jiwa, pada tahun 2010 sebanyak 13.248.000 jiwa, dan pada tahun 2012 jumlah penduduk 15.492.954 jiwa. Kepadatan penduduk Sumatera Utara pada tahun 1990 adalah 143 jiwa/ km2 , dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 178 jiwa/km2.
Berdasarkan proyeksi pertumbuhan jumlah penduduk, dengan menggunakan formula regresi bunga berganda, pada tahun 2030 penduduk Sumatera Utara akan mencapai 19.496.726 jiwa. Jumlah penduduk terpadat tahun 2030 terdapat di Kab. Deli Serdang (3.588.231 jiwa) dan kota Medan (3.684.811 jiwa).
Secara geografis, penyebaran penduduk masih terkonsentrasi di wilayah pantai timur, yaitu terdapat sejumlah kabupaten yang berpenghuni terbesar (di atas 5% dari seluruh penduduk Provinsi, dan berkepadatan di atas 200 jiwa/km), seperti Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Asahan dan labuhan Batu.
Pada wilayah Timur ini juga terdapat sejumlah kota besar dengan distribusi dan kepadatan penduduk besar, yaitu Kota Medan, Binjai, Tebing Tinggi dan Tanjung Balai.
Kota Sibolga (Luas 10,77 km2, jumlah penduduk 96.224 jiwa) menjadi kota yang terpadat penduduk sebesar 8.785 Jiwa/km2 dibandingkan dengan Medan (luas 265,10 km2, jumlah penduduk 2.883.361 jiwa) sebesar 7.929 jiwa/km2.
Adapun daerah pesisir timur Sumatera Utara, pada umumnya dihuni oleh orang Melayu. Di Pantai Barat mulai dari Barus hingga Natal, serta wilayah tengah sekitar Danau Toba, banyak dihuni oleh Suku Batak. Suku Nias berada di kepulauan Nias.
Sejak dibukanya perkebunan tembakau di Sumatera Timur, pemerintah kolonial Hindia Belanda banyak mendatangkan masyarakat/tenaga kerja yang dipekerjakan di perkebunan. Tenaga kerja tersebut kebanyakan berasal dari etnis Jawa dan Tionghoa.
Ekonomi
Pertumbuhan perekonomian di Sumatera Utara mengalami fluktuasi terhadap rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional. Pada triwulan terakhir (Januari- Maret 2012), pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan dibanding triwulan IV tahun 2011.
a. Perkembangan Investasi
Sejak tahun 2005 sampai dengan 2009, jumlah proyek PMDN direncanakan sebanyak 67 proyek dengan nilai Rp 24,9 triliun, dan realisasi 64 proyek dengan nilai Rp 5,29 triliun. Sedangkan PMA dengan jumlah 190 proyek dengan nilai US$ 2,84 miliar, sedangkan realisasi 93 proyek dengan nilai investasi US$ 783,10 juta.
Bidang usaha yang diminati oleh PMDN maupun PMA adalah perkebunan, industri makanan, industri kertas, industri logam dan perhotelan
b. Potensi Energi
Sumatera Utara kaya akan sumber daya alam berupa gas alam di daerah Tandam, Binjai dan minyak bumi di Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat yang telah dieksplorasi sejak zaman Hindia Belanda. Sungai-sungai yang berhulu di pegunungan sekitar Danau Toba merupakan sumber daya alam yang cukup berpotensi dan sudah dieksploitasi menjadi sumber daya pembangkit listrik tenaga air. PLTA Asahan yang merupakan PLTA terbesar di Sumatera terdapat di Kabupaten Toba Samosir. Selain itu, di kawasan pegunungan terdapat banyak titik-titik panas geothermal yang sangat berpotensi dikembangkan sebagai sumber energi panas maupun uap yang selanjutnya dapat ditransformasikan menjadi energi listrik.
c. Pertanian dan perkebunan
Provinsi Sumatera Utara tersohor karena perkebunannya yang luas. Hingga kini, perkebunan tetap menjadi primadona roda perekonomian. Perkebunan tersebut dikelola oleh negara maupun perusahaan swasta. BUMN Perkebunan yang arealnya terdapat di Sumatera Utara, antara lain PT Perkebunan Nusantara II (PTPN II), PTPN III dan PTPN IV.
Sumatera Utara menghasilkan karet, coklat, teh, kelapa sawit, kopi, cengkeh, kelapa, kayu manis, dan tembakau. Perkebunan tersebut tersebar di Deli Serdang, Langkat, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, dan Tapanuli Selatan. Komoditas tersebut telah diekspor ke berbagai negara dan memberikan sumbangan devisa yang sangat besar bagi Indonesia.
d. Lahan Pertanian Padi
Pada tahun 2005 luas areal tanaman padi tinggal 807.302 Ha, atau turun sekitar 16.906 Ha dibanding luas tahun 2004 yang mencapai 824.208 Ha. Produktivitas tanaman padi tahun 2005 sudah bisa ditingkatkan menjadi berkisar 43,49 kwintal/Ha dari tahun 2004 yang masih 43,13 kwintal/ha, dan tanaman padi ladang menjadi 26,26 kwintal dari 24,73 kwintal/Ha.
Tahun 2005, surplus beras di Sumatera Utara mencapai 429 ton dari sekitar 2.127 juta ton total produksi beras di daerah ini.
e. Irigasi
Lahan daerah irigasi teknis seluruhnya di Sumatera Utara seluas 132.254 Ha meliputi 17 Daerah Irigasi. Sebanyak 96.823 Ha pada 7 Daerah Irigasi mengalami kerusakan sangat kritis.
f. Lahan Perkebunan Karet
Tahun 2002 luas areal tanaman karet di Sumut 489.491Ha dengan produksi 443.743 ton. Sementara tahun 2005, luas areal karet menurun atau tinggal 477.000 Ha dengan produksi anjlok menjadi hanya 392.000 ton. Luas lahan tersebut adalah lahan yang dikelola oleh Perusahaan BUMN dan Swasta Nasional.
Masih terdapat sejumlah lahan yang ditanam oleh rakyat, yang luasnya lebih besar dari yang diusahakan oleh BUMN dan swasta nasional.
g. Pertanian Tanaman Holtikultura
Selain komoditas perkebunan dalam skala besar, Sumatra Utara juga dikenal sebagai penghasil komoditas holtikultura (sayur-mayur dan buah-buahan); misalnya jeruk, sayur-sayuran, tomat, kentang, dan wortel yang dihasilkan oleh Kabupaten Karo, Simalungun, Dairi, Humbang Hasundutan, dan Tapanuli Utara.
Produk holtikultura tersebut pernah diekspor ke Malaysia, Singapura, Hongkong, Taiwan dan negara lainnya.
Di samping itu masih terdapat sejumlah perkebunan rakyat dengan hasil kopi, serta pertanian jagung dengan hasil yang variatif.
h. Perikanan dan Kelautan
Potensi sumber daya ikan di Sumatera Utara terdapat di kawasan pantai Barat dan pantai timur. Di kawasan pantai barat hasilnya mencapai 1.076.960 ton/tahun dengan potensi jenis ikan di laut pesisir seperti tuna, tongkol, cakalang, kerapu, kakap, kembung, tenggiri teri, dan ikan hias.
Di kawasan pantai timur, hasilnya mencapai 276.060 ton/tahun dengan jenis ikan tuna, tongkol, cakalang, kerapu, kakap, kembung, tenggiri, teri baronang, dan pari.
Di kawasan tengah juga terdapat sejumlah ikan air tawar seperti nila, emas mujahir, lele dan udang.
i. Wisata
Terdapat beberapa jenis wisata seperti wisata alam dan wisata budaya yang dapat dikembangkan di Sumatera Utara mengingat kondisi geografis dan budaya yang melekat dalam kehidupan masyarakat setempat. (bersambung)
[table caption=”Riwayat Hidup Data Pribadi” delimiter=”:”]
Nama   :   Cornel Simbolon M.Sc
Tempat/Tgl Lahir   :    Pangururan, 14 Juli 1951
Pekerjaan   :    Purnawirawan TNI
Pangkat   :    Letnan Jenderal (Purn)
Istri   :    Elisabeth Ratnasari br. Sagala
Anak   :    1. Lettu Inf. Ronald Sindar Simbolon
:Â Â Â Â Â 2. Fransisco Raya Bungaran Simbolon
Orang tua   :    1. Dj. B. Simbolon / Op. Sindar (Alm)
: Â Â 2. B. Maria br. Sinaga (Alm)
Mertua   :   1. Drs. Baginda Sagala / Op. Cory (Alm)
: Â Â Â 2. Nurtiani br. Simanjuntak (Alm)
Pendidikan Pendidikan Umum[attr colspan=”2″]
: SD / SR (Pangururan)
:Â SMP (Pematang Siantar)
:Â SMA (Pematang Siantar)
:Â Pasca Sarjana S-2 Universitas Gadjah Mada (UGM)
Pendidikan Militer[attr colspan=”2″]
:Â AKABRI Tahun 1973
:SUSSARCAB IF / 1974
:Â SUSLAPA IF / 1983
:Â SESKOAD / 1988
:Â Command & Staf College RTA/1991
:Â LEMHANAS / 1999
:Â Kursus Bahasa Inggris
:Â Kursus Staf Operasi
:Â Kursus DANKI
:Â Kursus Dasar PARA
:Â Kursus BINLATSAT
[/table]
Pusat Penyebaran Suku-suku di Sumatera Utara
[table th=”1″ delimiter=”/”]
No   /SUKU  / WILAYAH PENYEBARAN
1.  / Melayu Deli   /Kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai, Langkat dan Medan
2. / Batak Karo / Kabupaten Karo, Langkat dan Medan
3. / Batak Toba / Kabupaten Samosir, Toba Samosir, Humbang Hasundutan, Dairi, Tapanuli Utara dan Medan.
4. / Batak Simalungun / Kabupaten Simalungun, Sergai dan Batubara.
5. / Batak Pakpak / Kabupaten Dairi dan Pakpak Bharat
6. / Batak Angkola   / Kabupaten Tapanuli Selatan dan Padang Lawas
7. / Batak Mandailing/   Mandailing Natal.
8. / Nias / Kepulauan Nias.
9.  / Minangkabau  / Kota Medan dan Pesisir Barat
10. /  Jawa / Beberapa Kabupaten di Pesisir Timur dan Barat.
11.  / Aceh /  Kota Medan.
12. / Tionghoa   /Perkotaan dan Pesisir Timur dan Barat.
[/table]