26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

SBY Harus ke Palestina Dukung Kemerdekaan

JAKARTA- Anggota Komisi I DPR Effendi Choirie mengatakan, pemerintah Indonesia tidak dapat diharapkan mendamaikan Gaza, Palestina.

Menurut politisi yang akrab dipanggil Gus Choi itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum mengambil langkah kongkret membantu Palestina atas agresi militer Israel.
“Langkah kongkret itu bukan hanya menyesalkan. Konstitusi kita jelas. Presiden mewakili pemerintah harus mengambil langkah kongkret,” kata Gus Choi di Dewan Pers, Jakarta.

Gus Choi menambahkan, langkah yang harus ditempuh Presiden adalah mengunjungi Palestina. Kunjungan itu guna memberikan langsung dukungan rakyat Indonesia. Sebab, rakyat Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina.
“Kunjungan Presiden dalam perspektif diplomasi itu langkah konkret. Itu sudah back up luar biasa bagi perjuangan Palestina. Itu bisa membuat Israel panas dingin,” tegasnya.

Ia kemudian membandingkan Presiden SBY dengan Perdana Menteri Turki Abdullah Gul. Selain Gul, ia juga membandingkan SBY dengan Menlu Amerika Serikat Hillary Clinton. Mereka, langsung datang ke Palestina. Itu bertujuan meredakan situasi di Gaza. Sementara, menurutnya SBY hanya mengecam. Presiden tidak secara langsung mengunjungi Palestina.

“Kunjungan itu untuk menghargai konstitusi kita. Indonesia adalah negara yang tidak menghendaki penjajahan di muka bumi. Arah politik kita juga bebas aktif. Presiden harus paham akan konstitusi itu,” pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden SBY mengatakan, Palestina harus menjadi negara merdeka dan berdaulat penuh. Indonesia sangat mendukung upaya ke arah itu. Indonesia mendukung kebijakan dua tahap, yakni stop kekerasan dan mulai negosiasi.
“Setelah merdeka, saya yakin tidak akan terjadi lingkar kekerasan di sana,”ujar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam jumpa pers menjelang keberangkatan kembali ke Tanah Air, dari Islamabad, Kamis (22/11) malam kemarin.
Sebelum jumpa pers, Presiden bertemu secara bilateral dengan Wapres Mesir Mahmud Mekki di Hotel Marriott di Islamabad. Pada kesempatan itu, Presiden SBY menyatakan terima kasih atas peran Mesir dalam mencari solusi di Timur Tengah, antara lain gencatan senjata di Gaza.

Indonesia juga merupakan negara yang proaktif mengusahakan penghentian kekerasan di Timur Tengah, termasuk di Gaza dan di Suriah.

Bahkan, pada pertemuan tingkat tinggi ASEAN dengan Amerika Serikat di Phnom Penh awal pekan ini, Presiden SBY secara formal dan eksplisit mendesak Presiden Barack Obama mengambil langkah-langkah yang perlu untuk menghentikan kekerasan di Gaza.

Usul ini didukung Malaysia, yang menambah penjelasan bahwa lingkar kekerasan terhadap warga Palestina menyulitkan posisi pemerintah negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim ini dalam mengelola sikap moderat warganya.
Di tempat terpisah Wakil Ketua Komisi I Agus Gumiwang mengatakan 27 November yang akan datang delegasi Komisi I DPR bidang pertahanan dan luar negeri juga akan menyambangi Israel dan Palestina. Dalam kunjungan untuk melakukan diplomasi di tengah konflik antara kedua negara yang sedang berseteru itu.  Delegasi ini akan berdialog dengan sejumlah petinggi di Israel dan meminta segera menghentikan serangannya yang menjatuhkan korban sipil.

“Kami berencana untuk bertemu dengan pejabat Israel. Selama ini, kami fokus kepada orang-orang yang dizalimi dengan memberikan bantuan. Namun, sekarang kami berpikir ada baiknya untuk mendatangi juga orang yang menzaliminya,” kata Agus.

Agus belum bisa mengatakan pejabat Israel mana saja yang akan ditemui rombongan Komisi I. Agus menuturkan, delegasi akan menyampaikan pandangan rakyat Indonesia atas serangan yang dilakukan Israel. “Kami sampaikan posisi dan pandangan DPR RI dan rakyat Indonesia, kami sampaikan apa adanya. Namun, kami duduk dengan pejabat Israel tidak kemudian berarti kami terkooptasi dan dikatakan menyerah,” kata Agus.

Politisi Partai Golkar itu menjelaskan, pihaknya juga sudah melakukan komunikasi secara informal dengan pejabat Israel untuk mempersiapkan pertemuan itu. Selain menyampaikan pandangan Indonesia, delegasi Komisi I juga akan memberikan solusi damai kedua negara. “Solusi two state solution dan kami mendesak Israel untuk komit atas itu,” kata Agus.

Rombongan akan dipimpin oleh Ketua Komisi I Mahfuz Sidik dan diikuti oleh sembilan anggota Komisi I di antaranya Agus Gumiwang, M Najib, Tri Tamtomo, dan Effendi Choiri.
Awalnya tim akan berkunjung ke Kairo, Mesir. Di sana, tim akan bertemu dengan Perdana Menteri Mesir dan Komisi Luar Negeri Parlemen Mesir. Kunjungan ke Mesir dilakukan karena negara itu dinilai memiliki peran yang semakin penting dalam mencari solusi konflik Palestina-Israel.

Dari Kairo, rombongan ini akan menuju Gaza dan direncanakan bertemu langsung dengan Perdana Menteri Palestina Ismail Haniyya. Di Gaza, Komisi I akan mengunjungi rumah sakit bantuan rakyat Indonesia dan akan menyerahkan bantuan dana.

Selanjutnya, rombongan Komisi I juga akan bertolak ke Amman, Yordania, untuk bertemu dengan Duta Besar RI di Amman yang juga membawahi Palestina untuk mengonfirmasi rencana pemerintah membuka kantor perwakilan RI di Palestina. Keberadaan kantor perwakilan sangat penting artinya bagi penguatan dukungan politik Indonesia dan bagi eksistensi negara Palestina merdeka.
Di Amman, delegasi juga akan bertemu dengan ketua parlemen Palestina dan pejabat Pemerintah Jordania. Delegasi akan masuk ke Ramallah untuk bertemu dengan Presiden Mahmud Abbas dan parlemen Palestina.(bbs/jpnn)

JAKARTA- Anggota Komisi I DPR Effendi Choirie mengatakan, pemerintah Indonesia tidak dapat diharapkan mendamaikan Gaza, Palestina.

Menurut politisi yang akrab dipanggil Gus Choi itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum mengambil langkah kongkret membantu Palestina atas agresi militer Israel.
“Langkah kongkret itu bukan hanya menyesalkan. Konstitusi kita jelas. Presiden mewakili pemerintah harus mengambil langkah kongkret,” kata Gus Choi di Dewan Pers, Jakarta.

Gus Choi menambahkan, langkah yang harus ditempuh Presiden adalah mengunjungi Palestina. Kunjungan itu guna memberikan langsung dukungan rakyat Indonesia. Sebab, rakyat Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina.
“Kunjungan Presiden dalam perspektif diplomasi itu langkah konkret. Itu sudah back up luar biasa bagi perjuangan Palestina. Itu bisa membuat Israel panas dingin,” tegasnya.

Ia kemudian membandingkan Presiden SBY dengan Perdana Menteri Turki Abdullah Gul. Selain Gul, ia juga membandingkan SBY dengan Menlu Amerika Serikat Hillary Clinton. Mereka, langsung datang ke Palestina. Itu bertujuan meredakan situasi di Gaza. Sementara, menurutnya SBY hanya mengecam. Presiden tidak secara langsung mengunjungi Palestina.

“Kunjungan itu untuk menghargai konstitusi kita. Indonesia adalah negara yang tidak menghendaki penjajahan di muka bumi. Arah politik kita juga bebas aktif. Presiden harus paham akan konstitusi itu,” pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden SBY mengatakan, Palestina harus menjadi negara merdeka dan berdaulat penuh. Indonesia sangat mendukung upaya ke arah itu. Indonesia mendukung kebijakan dua tahap, yakni stop kekerasan dan mulai negosiasi.
“Setelah merdeka, saya yakin tidak akan terjadi lingkar kekerasan di sana,”ujar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam jumpa pers menjelang keberangkatan kembali ke Tanah Air, dari Islamabad, Kamis (22/11) malam kemarin.
Sebelum jumpa pers, Presiden bertemu secara bilateral dengan Wapres Mesir Mahmud Mekki di Hotel Marriott di Islamabad. Pada kesempatan itu, Presiden SBY menyatakan terima kasih atas peran Mesir dalam mencari solusi di Timur Tengah, antara lain gencatan senjata di Gaza.

Indonesia juga merupakan negara yang proaktif mengusahakan penghentian kekerasan di Timur Tengah, termasuk di Gaza dan di Suriah.

Bahkan, pada pertemuan tingkat tinggi ASEAN dengan Amerika Serikat di Phnom Penh awal pekan ini, Presiden SBY secara formal dan eksplisit mendesak Presiden Barack Obama mengambil langkah-langkah yang perlu untuk menghentikan kekerasan di Gaza.

Usul ini didukung Malaysia, yang menambah penjelasan bahwa lingkar kekerasan terhadap warga Palestina menyulitkan posisi pemerintah negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim ini dalam mengelola sikap moderat warganya.
Di tempat terpisah Wakil Ketua Komisi I Agus Gumiwang mengatakan 27 November yang akan datang delegasi Komisi I DPR bidang pertahanan dan luar negeri juga akan menyambangi Israel dan Palestina. Dalam kunjungan untuk melakukan diplomasi di tengah konflik antara kedua negara yang sedang berseteru itu.  Delegasi ini akan berdialog dengan sejumlah petinggi di Israel dan meminta segera menghentikan serangannya yang menjatuhkan korban sipil.

“Kami berencana untuk bertemu dengan pejabat Israel. Selama ini, kami fokus kepada orang-orang yang dizalimi dengan memberikan bantuan. Namun, sekarang kami berpikir ada baiknya untuk mendatangi juga orang yang menzaliminya,” kata Agus.

Agus belum bisa mengatakan pejabat Israel mana saja yang akan ditemui rombongan Komisi I. Agus menuturkan, delegasi akan menyampaikan pandangan rakyat Indonesia atas serangan yang dilakukan Israel. “Kami sampaikan posisi dan pandangan DPR RI dan rakyat Indonesia, kami sampaikan apa adanya. Namun, kami duduk dengan pejabat Israel tidak kemudian berarti kami terkooptasi dan dikatakan menyerah,” kata Agus.

Politisi Partai Golkar itu menjelaskan, pihaknya juga sudah melakukan komunikasi secara informal dengan pejabat Israel untuk mempersiapkan pertemuan itu. Selain menyampaikan pandangan Indonesia, delegasi Komisi I juga akan memberikan solusi damai kedua negara. “Solusi two state solution dan kami mendesak Israel untuk komit atas itu,” kata Agus.

Rombongan akan dipimpin oleh Ketua Komisi I Mahfuz Sidik dan diikuti oleh sembilan anggota Komisi I di antaranya Agus Gumiwang, M Najib, Tri Tamtomo, dan Effendi Choiri.
Awalnya tim akan berkunjung ke Kairo, Mesir. Di sana, tim akan bertemu dengan Perdana Menteri Mesir dan Komisi Luar Negeri Parlemen Mesir. Kunjungan ke Mesir dilakukan karena negara itu dinilai memiliki peran yang semakin penting dalam mencari solusi konflik Palestina-Israel.

Dari Kairo, rombongan ini akan menuju Gaza dan direncanakan bertemu langsung dengan Perdana Menteri Palestina Ismail Haniyya. Di Gaza, Komisi I akan mengunjungi rumah sakit bantuan rakyat Indonesia dan akan menyerahkan bantuan dana.

Selanjutnya, rombongan Komisi I juga akan bertolak ke Amman, Yordania, untuk bertemu dengan Duta Besar RI di Amman yang juga membawahi Palestina untuk mengonfirmasi rencana pemerintah membuka kantor perwakilan RI di Palestina. Keberadaan kantor perwakilan sangat penting artinya bagi penguatan dukungan politik Indonesia dan bagi eksistensi negara Palestina merdeka.
Di Amman, delegasi juga akan bertemu dengan ketua parlemen Palestina dan pejabat Pemerintah Jordania. Delegasi akan masuk ke Ramallah untuk bertemu dengan Presiden Mahmud Abbas dan parlemen Palestina.(bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Rekening Gendut Akil dari Sumut?

Pedagang Emas Kian Ketar-ketir

Selalu Menghargai Sesama

Dahlan Iskan & Langkanya Daging Sapi

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/