25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Korbankan Waktu demi Umat

Sibuk dengan berbagai aktivitas sebagai Direktur PDAM Tirta Bulian Kota Tebingtinggi, tak membuat Ir Oki Doni Siregar larut dalam kesibukan duniawinya. Di tengah aktivitas yang padat, dia menyempatkan diri membagi waktu mengurus umat menuju Rahmatan Lil Alamin di  Nahdlatul Ulama (NU) Kota Tebingtinggi.

Bagaimana sosok ayah tiga anak ini membagi waktu untuk pekerjaan dan mengurus organisasinya, berikut petikan wawancara Oki Doni Siregar bersama wartawan Sumut Pos Sopian, diruangan kerjanya, Jumat (28/6).

Sejak kapan Bapak
mulai berorganisasi?
Mulai aktif sejak menginjak bangku kuliahan, sekitar tahun 1987. Karena dalam berorganisasi akan menambah wawasan, pergaulan dan silaturahim serta bertambahnya kawan dan sahabat. Tapi sejak beranjak dewasa saya sudah mulai berorganisasi.

Apa yang didapat ketika
masuk organaisasi?
Ketika kita dipercaya untuk memegang jabatan di sebuah organisasi, rasa tanggung jawab yang besar langsung muncul dalam diri untuk memimpin, dari situlah muncul ide-ide atau pemikiran, aktivitas, dan kreavitas untuk membangun dan memajuan organisasi, itulah yang saya rasakan menjadi Ketua PCNU Kota Tebingtinggi.

Untuk membangun
organisasi termasuk  NU,
tentu butuh dana. Bagai
mana Anda menyiasatinya?
Wah, kalau menanggapi masalah biaya membangun dan membesarkan NU Kota Tebingtinggi, kita berupaya semaksimal mungkin melakukan lobi-lobi dengan pihak perusahaan dan pemerintah setempat. Tapi yang jelasnya iuran anggota NU se Kota Tebingtinggi juga kita kumpulkan melalui koperasi yang kita bentuk. Untuk perlindungan sosial kepada anggota NU, kita mengupayakan jaminan kartu keselamatan bekerjasama dengan pihak asuransi.

Bagaimana membagi
waktu mengurus organisasi dengan pekerjaan?
Yah, semua urusan dapat dilaksanakan baik pekerjaan maupun mengurus organisasi, terpenting apabila dalam memimpin ditempat kita bekerja sudah tersistem dengan baik, itulah sebabnya saya menerapkan sistem menejem mutu ISO 9001:2008, sehingga pekerjaan itu bergulir dan berjalan dengan sendirinya. Untuk orgainsasi, kita harus siap mengorbankan waktu dan pikiran serta materi semampu yang kita bisa.
Adakah tujuan atau target dalam memimpin NU ini?
Pasti ada, sesuai tujuan mulia dari pendiri Nahladtul Ulama sendiri yaitu menjaga faham Ahlussunnah wal jamaah sebagai dasar umat Islam dalam melaksanakan ibadah ditengah banyaknya paham yang bermuculan saat ini, baik dari dalam maupun dari luar. Targetnya, memperbaiki akhlak dan moral manusia sesuai Hadis Rasulullah, Sesungguhnya Aku Diutus Memperbaiki Akhlak Manusia. Demikian juga dengan Nahladtul Ulama sebagai ormas Islam terbesar di Indonesia, tentu sesuai ajaran Alquran dan Hadis ingin menjadikan umat Islam menjadi garda terdepan sebagai rahmat bagi seluruh alam.

Kontribusi apa yang sudah diberikan NU bagi pembangunan Kota Tebingtinggi?
Pertama, bersama-sama dengan pemerintah Kota Tebingtinggi menjaga kondusivitas, kemudian memberikan sumbangsih dan pemikiran-pemikiran terhadap pembangunan kota serta pembangunan umat. Kita juga membangun semangat kebersamaan bersama organisasi masyarakat lainnya, terpenting NU bisa memberikan masukan agar Kota Tebingtinggi bisa lebih baik, baik pembangunan maupun moral manusianya.

Apa kesibukan sebagai
Direktur dan mengurus
organisasi tidak mengganggu hubungan dalam keluarga?
Tentu tidak, karena mengurus organisasi bukan satu hari dan untuk perusahaan juga kita harus mampu membagi waktu bagi keluarga yaitu kepada anak-anak dan istri. Komunikasi dengan keluarga harus berajalan terus dan rasa saling percaya yang mengikat hubungan keluarga.
Terkadang, kesibukan berorganisasi dan mengurus perusahaan datang bersamaan, tapi kita harus mampu memberikan penjelasan yang benar.
Apa kiat Bapak membangun perusahaan dan organisasi menjadi lebih baik?
Untuk perusahaan yang saya pimpin, saya dan bawahan menyamakan persepsi, bahwa di perusahaan ini kita semua mencari nafkah, sehingga bekerjalah dengan baik sebab semangkin baik perusahaan yang kita kelola maka semangkin baik pula kesejahteraan yang kita dapat. Sementara di organisasi, bersama-sama dengan anggota memagah teguh Alquran dan Hadis bahwa umat Islam harus bersatu dan jangan tercerai berai, Allah pasti akan membantu orang-orang yang menolong agama Allah SWT.
Selanjutnya, langkah apa yang diambil untuk
membesarkan NU?
Kita pastinya telah membentuk pengurus Nahladtul Ulama Kota Tebingtinggi mulai dari Pimpinan Cabang (PC), Majelis Pimpinan Cabang (MPC) dan ranting pada tingkat kelurahan. Bahkan, setiap sebulan sekali kita melaksanakan kegiatan Lailatul Ijtima (melakukan pertemuan rutin para ulama) di rumah-rumah pengurus NU Kota Tebingtinggi. Gunanya, untuk selalu berdiskusi denga para ulama membahas isu strategis yang timbul dan kebangkitan NU ditengah-tengah masyarakat agar lebih dikenal dan dicintai.

Sebagai Direktur PDAM
Tirta Bulian, apa yang
diutamakan untuk pelayanan kepada masyarakat?
PDAM berusaha memberikan 3 K, yaitu kualitas, kuantitas dan kontinuitas air kepada masyarakat sehingga perusahaan air minum ini mampu memberikan lebih dari apa yang diharapakan masyarakat. Intinya kita mengutamakan palayan prima.(*)

Sibuk dengan berbagai aktivitas sebagai Direktur PDAM Tirta Bulian Kota Tebingtinggi, tak membuat Ir Oki Doni Siregar larut dalam kesibukan duniawinya. Di tengah aktivitas yang padat, dia menyempatkan diri membagi waktu mengurus umat menuju Rahmatan Lil Alamin di  Nahdlatul Ulama (NU) Kota Tebingtinggi.

Bagaimana sosok ayah tiga anak ini membagi waktu untuk pekerjaan dan mengurus organisasinya, berikut petikan wawancara Oki Doni Siregar bersama wartawan Sumut Pos Sopian, diruangan kerjanya, Jumat (28/6).

Sejak kapan Bapak
mulai berorganisasi?
Mulai aktif sejak menginjak bangku kuliahan, sekitar tahun 1987. Karena dalam berorganisasi akan menambah wawasan, pergaulan dan silaturahim serta bertambahnya kawan dan sahabat. Tapi sejak beranjak dewasa saya sudah mulai berorganisasi.

Apa yang didapat ketika
masuk organaisasi?
Ketika kita dipercaya untuk memegang jabatan di sebuah organisasi, rasa tanggung jawab yang besar langsung muncul dalam diri untuk memimpin, dari situlah muncul ide-ide atau pemikiran, aktivitas, dan kreavitas untuk membangun dan memajuan organisasi, itulah yang saya rasakan menjadi Ketua PCNU Kota Tebingtinggi.

Untuk membangun
organisasi termasuk  NU,
tentu butuh dana. Bagai
mana Anda menyiasatinya?
Wah, kalau menanggapi masalah biaya membangun dan membesarkan NU Kota Tebingtinggi, kita berupaya semaksimal mungkin melakukan lobi-lobi dengan pihak perusahaan dan pemerintah setempat. Tapi yang jelasnya iuran anggota NU se Kota Tebingtinggi juga kita kumpulkan melalui koperasi yang kita bentuk. Untuk perlindungan sosial kepada anggota NU, kita mengupayakan jaminan kartu keselamatan bekerjasama dengan pihak asuransi.

Bagaimana membagi
waktu mengurus organisasi dengan pekerjaan?
Yah, semua urusan dapat dilaksanakan baik pekerjaan maupun mengurus organisasi, terpenting apabila dalam memimpin ditempat kita bekerja sudah tersistem dengan baik, itulah sebabnya saya menerapkan sistem menejem mutu ISO 9001:2008, sehingga pekerjaan itu bergulir dan berjalan dengan sendirinya. Untuk orgainsasi, kita harus siap mengorbankan waktu dan pikiran serta materi semampu yang kita bisa.
Adakah tujuan atau target dalam memimpin NU ini?
Pasti ada, sesuai tujuan mulia dari pendiri Nahladtul Ulama sendiri yaitu menjaga faham Ahlussunnah wal jamaah sebagai dasar umat Islam dalam melaksanakan ibadah ditengah banyaknya paham yang bermuculan saat ini, baik dari dalam maupun dari luar. Targetnya, memperbaiki akhlak dan moral manusia sesuai Hadis Rasulullah, Sesungguhnya Aku Diutus Memperbaiki Akhlak Manusia. Demikian juga dengan Nahladtul Ulama sebagai ormas Islam terbesar di Indonesia, tentu sesuai ajaran Alquran dan Hadis ingin menjadikan umat Islam menjadi garda terdepan sebagai rahmat bagi seluruh alam.

Kontribusi apa yang sudah diberikan NU bagi pembangunan Kota Tebingtinggi?
Pertama, bersama-sama dengan pemerintah Kota Tebingtinggi menjaga kondusivitas, kemudian memberikan sumbangsih dan pemikiran-pemikiran terhadap pembangunan kota serta pembangunan umat. Kita juga membangun semangat kebersamaan bersama organisasi masyarakat lainnya, terpenting NU bisa memberikan masukan agar Kota Tebingtinggi bisa lebih baik, baik pembangunan maupun moral manusianya.

Apa kesibukan sebagai
Direktur dan mengurus
organisasi tidak mengganggu hubungan dalam keluarga?
Tentu tidak, karena mengurus organisasi bukan satu hari dan untuk perusahaan juga kita harus mampu membagi waktu bagi keluarga yaitu kepada anak-anak dan istri. Komunikasi dengan keluarga harus berajalan terus dan rasa saling percaya yang mengikat hubungan keluarga.
Terkadang, kesibukan berorganisasi dan mengurus perusahaan datang bersamaan, tapi kita harus mampu memberikan penjelasan yang benar.
Apa kiat Bapak membangun perusahaan dan organisasi menjadi lebih baik?
Untuk perusahaan yang saya pimpin, saya dan bawahan menyamakan persepsi, bahwa di perusahaan ini kita semua mencari nafkah, sehingga bekerjalah dengan baik sebab semangkin baik perusahaan yang kita kelola maka semangkin baik pula kesejahteraan yang kita dapat. Sementara di organisasi, bersama-sama dengan anggota memagah teguh Alquran dan Hadis bahwa umat Islam harus bersatu dan jangan tercerai berai, Allah pasti akan membantu orang-orang yang menolong agama Allah SWT.
Selanjutnya, langkah apa yang diambil untuk
membesarkan NU?
Kita pastinya telah membentuk pengurus Nahladtul Ulama Kota Tebingtinggi mulai dari Pimpinan Cabang (PC), Majelis Pimpinan Cabang (MPC) dan ranting pada tingkat kelurahan. Bahkan, setiap sebulan sekali kita melaksanakan kegiatan Lailatul Ijtima (melakukan pertemuan rutin para ulama) di rumah-rumah pengurus NU Kota Tebingtinggi. Gunanya, untuk selalu berdiskusi denga para ulama membahas isu strategis yang timbul dan kebangkitan NU ditengah-tengah masyarakat agar lebih dikenal dan dicintai.

Sebagai Direktur PDAM
Tirta Bulian, apa yang
diutamakan untuk pelayanan kepada masyarakat?
PDAM berusaha memberikan 3 K, yaitu kualitas, kuantitas dan kontinuitas air kepada masyarakat sehingga perusahaan air minum ini mampu memberikan lebih dari apa yang diharapakan masyarakat. Intinya kita mengutamakan palayan prima.(*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/