Ketua serikat buruh ini juga diketahui memiliki rumah mewah di New York dan di Los Angeles, Amerika Serikat. Rumah itu dilengkapi jetti untuk kapal pesiar miliknya. Uang korupsi sebanyak Rp2,5 triliun dari dana buruh itu, menurut penuntun, juga untuk membeli pesawat pribadi. Di samping untuk beberapa kali operasi plastik.
Mungkin Gordillo akan jadi tumbal perbaikan. Pasca tumbangnya Gordillo dunia pendidikan akan direformasi. Tapi itu baru wacana. Belum tentu berhasil. Gordillo masih terlalu banyak uangnya. Yang berhasil disembunyikan dengan pengamanan administrasi berlapis.
Kemuakan terhadap politik itu mencapai puncaknya di propinsi Nuevo Leon. Yakni propinsi yang berbatasan dengan negara bagian Texas, Amerika Serikat.
Di propinsi Nuevo Leon ini ada Ahoknya. Namanya: Jaime Rodriguez Calderon. Panggilannya: Bronco! Kuda jantan yang garang.
Dulunya Brongco juga anggota partai politik. Pengurus daerah. Saat jadi walikota Garcia pun yang mengusung juga partai itu.
Tapi dia membuat sejarah: keluar dari partai itu. Lalu mencalonkan diri menjadi gubernur lewat jalur independen. Dia kumpulkan tanda tangan sebanyak 3 persen dari pemilik hak pilih. Dapat 350.000 tanda tangan. Melebihi dari yang disyaratkan.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah Mexico, Bronco terpilih sebagai gubernur independen. Dapat suara 50 persen. Calon dari dua parpol utama hanya dapat 20 % dan 5 %. Sisanya terbagi untuk lima calon lainnya.
“Saya siap mati untuk perjuangan ini,” ujar Bronco dalam kampanye. Yakni berjuang melawan korupsi yang begitu hebat di Mexico.
Bronco memang sudah dua kali jadi sasaran penembakan. Yang kedua membuat staf yang ada di sebelahnya tewas.
Begitu dilantik bukan lalu, Bronco bikin kejutan: menjual rumah peristirahatan gubernur yang mewah. Gubernur, katanya, tidak memerlukan itu.
Terpilihnya Bronco disambut gegap-gempita di seluruh negeri. Bahkan ada yang menamakannya “revolusi kedua” Mexico setelah “revolusi kemerdekaan”. Tidak jelas apakah maksudnya merdeka dari partai politik atau merdeka dari korupsi.
Propinsi ini, dengan ibukota Monterey, memang propinsi ketiga terbesar di Mexico, tapi nomor dua dalam ekonomi. Di sinilah banyak kantor pusat perusahaan multinasional. Termasuk pusatnya Cemex, perusahaan semen terbesar di dunia yang pernah membeli saham Semen Gresik itu.
Pebisnis yang juga sudah muak dengan korupsi sepenuhnya di belakang Brongco.
Seandainya tidak terjebak badai Patricia, saya ke daerah itu. Patricia yang hari itu melanda pantai barat Jalisco membuat saya harus dua malam di Guadalajara.
Di mana-mana banyak problem. Tapi di mana-mana juga banyak harapan.