Di AS soal bendera memang tidak dianggap sakral.
Di acara resmi peringatan Hari Kemerdekaan Amerika ke 240 tanggal 4 Juli lalu, saya hadir. Di kota yang paling bersejarah: Philladelphia. Tempat proklamasi kemerdekaan diumumkan di tahun 1776.
Untuk menghormati tuan rumah saya mengenakan topi dan kacamata dengan corak bendera Amerika. Ternyata saya lihat justru ada yang menggelar bendera Amerika di atas rumput. Di lapangan tempat acara berlangsung. Lalu anak-anak duduk dan makan-makan di atas bendera itu.
Saya perhatikan tidak satu orang pun menunjukkan reaksi kaget. Biasa saja.
Saya juga melihat banyak gadis musim panas (pakai celana pendek yang minim) di acara itu. Yang celana minimnya bermotif bendera Amerika.
Sang walikota juga tidak peduli apa yang dikibarkan Trump. Kini gugat menggugat itu masih berproses di pengadilan.
Sang menantu rupanya dianggap bisa mengendalikan “keliaran” Trump. Jared jadi tumpuan kegelisahan pendukung Trump. Yang menganggap gaya Trump itu harus diubah. Gaya itu hanya cocok untuk mengalahkan calon internal partai. Tidak cocok lagi untuk mengalahkan Hillary Clinton dari partai Demokrat.
Mereka menyampaikan itu pada Jared. Agar sampai pada Trump. Dan Trump mau berubah. Ini karena Jared sangat dipercaya Trump. Dan Trump sangat mendengar Jared.
Ivanka yang memeluk agama Yahudi demi perkawinannya dengan Jared kini memiliki tiga anak. Jared tidak merasa gelisah Jadi keluarga Trump. Meski pada dasarnya banyak kontradiksi dengan latar belakangnya.
Orang kulit putih garis keras pendukung utama Trump pada dasarnya tidak menyukai Yahudi. Padahal Jared Yahudi. Bapaknya tokoh Yahudi. Penyumbang besar lembaga-lembaga Yahudi. Bahkan kakeknya adalah orang Yahudi yang lolos dari holocaus. Lari dari Rusia ke Polandia lalu ke Amerika.
Teman-teman Jared pada umumnya pendukung Demokrat. Bahkan ayah kandungnya adalah pendana besar Partai Demokrat. Sang ayah, pendiri kerajaan properti ini, sampai masuk penjara. Gara-gara money politik itu. Dan perpajakan.
Waktu bapaknya harus masuk penjara, Jared belum lulus kuliah di Harvard University. Tempat ayahnya menyumbang kampus itu 2,5 juta dolar. Jared harus mengurus tiga hal sekaligus: kuliah, menjalankan perusahaan keluarga dan menengok ayahnya di penjara.
Kini Jared harus mendekat ke pendukung mertua yang anti Yahudi. Padahal ayahnya tokoh Yahudi. Dia juga harus bergaul dengan orang-orang Republik. Dan yang utama dia harus manis pada Gubernur New Jersey yang Republik. Pendukung utama Trump. Yang ketika masih jadi jaksa di New Jersey dialah yang menjembloskan ayahnya ke penjara.
Itulah politik.(*)