25 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Jejak Digital Medsos Berpengaruh Bagi Pencari Kerja

LABUHANBATU, SUMUTPOS.CO —Sangat penting bagi masyarakat atau pengguna digital dalam menjaga privasi dan keamanan selama mengakses platform digital. Sebab kejahatan siber sudah diakui sebagai tindakan luar biasa yang mesti diantisipasi oleh setiap orang.

LITERASI: Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital yang diinisiasi Kementerian Kominfo RI diselenggarakan di Kabupaten Labuhanbatu, Sumut, membahas tentang privasi dan keamanan di dunia digital pada 30 Agustus 2021. (IST)

Informasi ini mengemuka dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara pada 30 Agustus lalu.

Terdapat empat aspek materi yang disampaikan, yakni tentang budaya digital, etika digital, kecakapan digital, dan kemanan digital oleh para pemateri yang mempunyai kompetensi di bidang masing masing serta seorang key opinion leader yang memberikan sharing session.

Masing-masing aspek itu disampaikan Khairul Fahmi Lubis (akademisi); Sugianto (Ketua Dewan Kesehatan Rakyat Sumatera Utara); Herman Widi Karyanto (Peneliti Bidang Seni, Budaya, dan Pariwisata); Chairul Slamet, (dosen dan seniman). Hadir pula Gabby Mahalani sebagai Founder @snpw2021, dan Ekahani selaku Influencer Instagram.

Adapun tema besar webinar kali ini; Privasi dan Keamanan di Dunia Digital. Dijelaskan bahwa, pentingnya menjaga privasi dan keamanan di dunia digital, karena untuk mencegah penyalahgunaan data pribadi oleh pihak lain, melindungi diri dari cyber bullying atau perundungan dan intimidasi online, menghindari terjadinya tindah kriminal pencurian uang secara online, serta menjaga dari potensi pencemaran nama baik.

Disebutkan tips dan trik melindungi data pribadi, meliputi selalu cermat dan waspada, aktifkan cyber security, virus screening dan perbarui operasi sistem, etika berdigital, dalami kecakapan literasi digital, tidak mengumbar data pribadi, serta langkah baiknya periksa status rekening bank secara rutin.

Sedangkan bijak bermedia sosial, untuk menjaga nama baik, menjaga dari kecemasan dan depresi, serta menjaga persatuan. Tips sebelum menyebarkan informasi di media sosial, antara lain pastikan konten yang akan diunggah berupa fakta, informasi yang dibagikan harus bermanfaat, informasi yang diunggah dapat dipertanggungjawabkan, informasi yang diunggah dapat membantu orang lain, serta pastikan konten atau informasi yang diunggah bernada baik dan sopan. Jangan asal unggah konten yang berbau pornografi, hinaan, membagikan berita hoax, menghina salah satu agama, serta plagiarism tanpa izin.

Bermedia sosial memiliki dampak negatif dan positif. Untuk menghindari hal negatif di media sosial ialah dengan tidak memulai atau mengikuti konten negatif yang ada di medsos. Salah satu hal pada saat ini yang dilihat oleh perusahaan ialah melihat jejak digital para pelamar kerjanya, jika jejak digital di media sosialnya jelek atau negatif, kemungkinan besar perusahaan akan mempertimbangkan pelamar tersebut.

Sebagai keynote speaker, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi sebelumnya memberikan sambutan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing-masing oleh putra putri daerah melalui digital platform.

Diketahui, kegiatan ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo tentang pentingnya SDM yang memiliki talenta digital. Berkenaan dengan itu, Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera pada 77 kabupaten/kota dari Aceh hingga Lampung.

Ditjen Aptika memiliki target hingga 2024 untuk menjangkau 50 juta masyarakat agar mendapatkan literasi di bidang digital, yakni secara spesifik dimulai pada 2021. Target yang telah dicanangkan adalah 12,5 juta masyarakat dari berbagai kalangan untuk mendapatkan literasi di bidang digital.

Hal ini menjadi sangat penting untuk dilakukan mengingat penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta internet yang semakin masif oleh masyarakat, sehingga implementasi program literasi digital di daerah perlu terus digalakkan. (rel/dek)

LABUHANBATU, SUMUTPOS.CO —Sangat penting bagi masyarakat atau pengguna digital dalam menjaga privasi dan keamanan selama mengakses platform digital. Sebab kejahatan siber sudah diakui sebagai tindakan luar biasa yang mesti diantisipasi oleh setiap orang.

LITERASI: Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital yang diinisiasi Kementerian Kominfo RI diselenggarakan di Kabupaten Labuhanbatu, Sumut, membahas tentang privasi dan keamanan di dunia digital pada 30 Agustus 2021. (IST)

Informasi ini mengemuka dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara pada 30 Agustus lalu.

Terdapat empat aspek materi yang disampaikan, yakni tentang budaya digital, etika digital, kecakapan digital, dan kemanan digital oleh para pemateri yang mempunyai kompetensi di bidang masing masing serta seorang key opinion leader yang memberikan sharing session.

Masing-masing aspek itu disampaikan Khairul Fahmi Lubis (akademisi); Sugianto (Ketua Dewan Kesehatan Rakyat Sumatera Utara); Herman Widi Karyanto (Peneliti Bidang Seni, Budaya, dan Pariwisata); Chairul Slamet, (dosen dan seniman). Hadir pula Gabby Mahalani sebagai Founder @snpw2021, dan Ekahani selaku Influencer Instagram.

Adapun tema besar webinar kali ini; Privasi dan Keamanan di Dunia Digital. Dijelaskan bahwa, pentingnya menjaga privasi dan keamanan di dunia digital, karena untuk mencegah penyalahgunaan data pribadi oleh pihak lain, melindungi diri dari cyber bullying atau perundungan dan intimidasi online, menghindari terjadinya tindah kriminal pencurian uang secara online, serta menjaga dari potensi pencemaran nama baik.

Disebutkan tips dan trik melindungi data pribadi, meliputi selalu cermat dan waspada, aktifkan cyber security, virus screening dan perbarui operasi sistem, etika berdigital, dalami kecakapan literasi digital, tidak mengumbar data pribadi, serta langkah baiknya periksa status rekening bank secara rutin.

Sedangkan bijak bermedia sosial, untuk menjaga nama baik, menjaga dari kecemasan dan depresi, serta menjaga persatuan. Tips sebelum menyebarkan informasi di media sosial, antara lain pastikan konten yang akan diunggah berupa fakta, informasi yang dibagikan harus bermanfaat, informasi yang diunggah dapat dipertanggungjawabkan, informasi yang diunggah dapat membantu orang lain, serta pastikan konten atau informasi yang diunggah bernada baik dan sopan. Jangan asal unggah konten yang berbau pornografi, hinaan, membagikan berita hoax, menghina salah satu agama, serta plagiarism tanpa izin.

Bermedia sosial memiliki dampak negatif dan positif. Untuk menghindari hal negatif di media sosial ialah dengan tidak memulai atau mengikuti konten negatif yang ada di medsos. Salah satu hal pada saat ini yang dilihat oleh perusahaan ialah melihat jejak digital para pelamar kerjanya, jika jejak digital di media sosialnya jelek atau negatif, kemungkinan besar perusahaan akan mempertimbangkan pelamar tersebut.

Sebagai keynote speaker, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi sebelumnya memberikan sambutan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing-masing oleh putra putri daerah melalui digital platform.

Diketahui, kegiatan ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo tentang pentingnya SDM yang memiliki talenta digital. Berkenaan dengan itu, Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera pada 77 kabupaten/kota dari Aceh hingga Lampung.

Ditjen Aptika memiliki target hingga 2024 untuk menjangkau 50 juta masyarakat agar mendapatkan literasi di bidang digital, yakni secara spesifik dimulai pada 2021. Target yang telah dicanangkan adalah 12,5 juta masyarakat dari berbagai kalangan untuk mendapatkan literasi di bidang digital.

Hal ini menjadi sangat penting untuk dilakukan mengingat penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta internet yang semakin masif oleh masyarakat, sehingga implementasi program literasi digital di daerah perlu terus digalakkan. (rel/dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/