32.8 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Waspada Sebelum Akses dan Daftar Situs atau Aplikasi

LABUHANBATU, SUMUTPOS.CO – Dunia internet adalah dunia publik yang berada di luar kendali masyarakat. IP address gawai terkait dengan aktivitas di internet. Polisi selalu bisa melacak masyarakat dengan IP address tersebut. Karena itu, waspadalah sebelum akses situs, daftar situs atau aplikasi, serta saring sebelum berbagi.

WEBINAR: Gubsu Edy Ramhayadi sebagai keynote speaker pada ebinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di Labuhanbatu, Sumatera Utara, Senin 9 Agustus 2021. (IST)

Hal itu dikatakan Frans Padak Demon (Konsultan Media international) dalam sesi Keamanan Digital pada Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di Labuhanbatu, Sumatera Utara, Senin 9 Agustus 2021.

Dengan mengangkat tema Rekam Jejak di Ranah Pendidikan, Frans menjelaskan tentang jejak digital merupakan kegiatan online melalui website yang dikunjungi, data yang diunggah, serta lokasi yang dikunjungi. Contoh jejak digital, meliputi data bacaan dan berita, data sosial, data kesehatan, data belanja, serta data perbankan.

“Cara kelola jejak digital agar positif, meliputi etika di media sosial, saring terlebih dahulu sebelum membagikan informasi atau konten, serta teliti sebelum membuka situs,” ungkapnya.

Wien Aulia MPd (Pengajar dan Social Activation) pada sesi Kecakapan Digital mengambil tema Digital World in The Classroom: Kemampuan Literasi Digital yang Wajib Dimiliki Guru Generasi Aplha. Wien mengatakan, kemampuan digital yang wajib dimiliki guru untuk guru sendiri, meliputi mampu menangani kebutuhan administrasi guru yang serba online seperti input data di Dapodik, pembuatan jurnal mengajar setiap hari, serta pembuatan SKP setiap akhir bulan.

“Kemampuan digital yang wajib dimiliki guru untuk siswa, mencakup guru mampu memanagement informasi, mengkolaborasikan, menciptakan komunikasi yang baik, berbagai pengetahuan dan etika serta melakukan evaluasi dan membantu menyelesaikan masalah yang muncul,” sebutnya.

Pada sesi Budaya Digital, Tengku Muhammad Husyairi SSTP (Plt Kasi Ketenagaan SMA) memberikan materi dengan tema Literasi Digital bagi Tenaga Pendidik dan Anak Difik di Era Digital. Tengku menjabarkan manfaat literasi digital, meliputi menghemat waktu, menghemat biaya, memperluas jaringan, membuat keputusan yang lebih baik, belajar lebih cepat dan efisien, ramah lingkungan, memperkaya keterampilan, serta memperoleh informasi lebih cepat.

Sedangkan Rahmad Aditiya ST MKom pada sesi Etika Digital mengambil tema Bahaya Pornografi bagi Perkembangan Otak Anak. Rahmad menjelaskan faktor-faktor penyebab anak terkena pornografi. Menurutnya karena pola asuh yang keliru, tidak sengaja ketika mengakses internet, penasaran dan coba-coba, mengunakan waktu luang untuk kegiatan yang kurang baik, serta terpengaruh teman sebaya.

Tips bagi orang tua agar anak terhindar dari pornografi, dengan cara mendampingi anak Ketika mengakses internet, memberikan pemahaman anak tentang internet sehat, memberikan Pendidikan seks sesuai usia memasang aplikasi pengaman pada gawai, mengenali teman dan lingkungan sekitar anak, melatih anak agar mampu berkata tidak terhadapa ajakan pornografi, memberikan perhatian dan kasih sayang juga perhatian kepada anak, serta apabila anak ketahuan mengakses situs pornografi, orang tua sebaiknya ajak berdialog dan menjelaskan dampak pornografi.

Webinar ini menghadirkan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi keynote speaker dan Theresia Jenifer Sheresn (Musisi dan Influencer dengan Followers 14,5 Ribu)sebagai key opinion leader.

Webinar ini digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika menindaklanjuti arahan Presiden Republik Indonesia tentang pentingnya Sumber Daya Manusia yang memiliki talenta digital. Selain meningkatkan infrastruktur digital, juga melakukan program pengembangan sumber daya manusia talenta digital.

Kemkominfo melalui Direktorat Pemberdayaan Informatika, Ditjen Aptika memiliki target hingga tahun 2024 untuk menjangkau 50 juta masyarakat agar mendapatkan literasi di bidang digital dengan secara spesifik untuk tahun 2021. Target yang telah dicanangkan adalah 12,5 juta masyarakat dari berbagai kalangan untuk mendapatkan literasi dibidang digital.

Hal ini menjadi sangat penting untuk dilakukan mengingat penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Internet saat ini sudah semakin masif dan pentingnya peningkatan kemampuan dan pemahaman masyarakat dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan internet yang benar melalui implementasi program literasi digital di daerah. Webinar Indonesia Makin Cakap Digital ini digelar di Wilayah Sumatera mencakup 77 kabupaten/kota, mulai dari Aceh hingga Lampung. (rel/dek)

LABUHANBATU, SUMUTPOS.CO – Dunia internet adalah dunia publik yang berada di luar kendali masyarakat. IP address gawai terkait dengan aktivitas di internet. Polisi selalu bisa melacak masyarakat dengan IP address tersebut. Karena itu, waspadalah sebelum akses situs, daftar situs atau aplikasi, serta saring sebelum berbagi.

WEBINAR: Gubsu Edy Ramhayadi sebagai keynote speaker pada ebinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di Labuhanbatu, Sumatera Utara, Senin 9 Agustus 2021. (IST)

Hal itu dikatakan Frans Padak Demon (Konsultan Media international) dalam sesi Keamanan Digital pada Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di Labuhanbatu, Sumatera Utara, Senin 9 Agustus 2021.

Dengan mengangkat tema Rekam Jejak di Ranah Pendidikan, Frans menjelaskan tentang jejak digital merupakan kegiatan online melalui website yang dikunjungi, data yang diunggah, serta lokasi yang dikunjungi. Contoh jejak digital, meliputi data bacaan dan berita, data sosial, data kesehatan, data belanja, serta data perbankan.

“Cara kelola jejak digital agar positif, meliputi etika di media sosial, saring terlebih dahulu sebelum membagikan informasi atau konten, serta teliti sebelum membuka situs,” ungkapnya.

Wien Aulia MPd (Pengajar dan Social Activation) pada sesi Kecakapan Digital mengambil tema Digital World in The Classroom: Kemampuan Literasi Digital yang Wajib Dimiliki Guru Generasi Aplha. Wien mengatakan, kemampuan digital yang wajib dimiliki guru untuk guru sendiri, meliputi mampu menangani kebutuhan administrasi guru yang serba online seperti input data di Dapodik, pembuatan jurnal mengajar setiap hari, serta pembuatan SKP setiap akhir bulan.

“Kemampuan digital yang wajib dimiliki guru untuk siswa, mencakup guru mampu memanagement informasi, mengkolaborasikan, menciptakan komunikasi yang baik, berbagai pengetahuan dan etika serta melakukan evaluasi dan membantu menyelesaikan masalah yang muncul,” sebutnya.

Pada sesi Budaya Digital, Tengku Muhammad Husyairi SSTP (Plt Kasi Ketenagaan SMA) memberikan materi dengan tema Literasi Digital bagi Tenaga Pendidik dan Anak Difik di Era Digital. Tengku menjabarkan manfaat literasi digital, meliputi menghemat waktu, menghemat biaya, memperluas jaringan, membuat keputusan yang lebih baik, belajar lebih cepat dan efisien, ramah lingkungan, memperkaya keterampilan, serta memperoleh informasi lebih cepat.

Sedangkan Rahmad Aditiya ST MKom pada sesi Etika Digital mengambil tema Bahaya Pornografi bagi Perkembangan Otak Anak. Rahmad menjelaskan faktor-faktor penyebab anak terkena pornografi. Menurutnya karena pola asuh yang keliru, tidak sengaja ketika mengakses internet, penasaran dan coba-coba, mengunakan waktu luang untuk kegiatan yang kurang baik, serta terpengaruh teman sebaya.

Tips bagi orang tua agar anak terhindar dari pornografi, dengan cara mendampingi anak Ketika mengakses internet, memberikan pemahaman anak tentang internet sehat, memberikan Pendidikan seks sesuai usia memasang aplikasi pengaman pada gawai, mengenali teman dan lingkungan sekitar anak, melatih anak agar mampu berkata tidak terhadapa ajakan pornografi, memberikan perhatian dan kasih sayang juga perhatian kepada anak, serta apabila anak ketahuan mengakses situs pornografi, orang tua sebaiknya ajak berdialog dan menjelaskan dampak pornografi.

Webinar ini menghadirkan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi keynote speaker dan Theresia Jenifer Sheresn (Musisi dan Influencer dengan Followers 14,5 Ribu)sebagai key opinion leader.

Webinar ini digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika menindaklanjuti arahan Presiden Republik Indonesia tentang pentingnya Sumber Daya Manusia yang memiliki talenta digital. Selain meningkatkan infrastruktur digital, juga melakukan program pengembangan sumber daya manusia talenta digital.

Kemkominfo melalui Direktorat Pemberdayaan Informatika, Ditjen Aptika memiliki target hingga tahun 2024 untuk menjangkau 50 juta masyarakat agar mendapatkan literasi di bidang digital dengan secara spesifik untuk tahun 2021. Target yang telah dicanangkan adalah 12,5 juta masyarakat dari berbagai kalangan untuk mendapatkan literasi dibidang digital.

Hal ini menjadi sangat penting untuk dilakukan mengingat penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Internet saat ini sudah semakin masif dan pentingnya peningkatan kemampuan dan pemahaman masyarakat dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan internet yang benar melalui implementasi program literasi digital di daerah. Webinar Indonesia Makin Cakap Digital ini digelar di Wilayah Sumatera mencakup 77 kabupaten/kota, mulai dari Aceh hingga Lampung. (rel/dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/