CALIFORNIA, SUMUTPOS.CO – Stratolaunch Carrier Aircraft, pesawat yang merupakan ide dari co-founder Microsoft Paul Allen serta founder Scaled Composites Burt Rutan, bakal menjadi yang terbesar di dunia. Proses pembuatannya dilakukan sejak 2011 di Ojave Air and Spaceport di California. Pada 2016 nanti, tes penerbangan kali pertama dilakukan.
Lebar sayap milik Stratolaunch adalah 117 meter. Itu jauh lebih lebar daripada milik pesawat penumpang terbesar di dunia saat ini, yaitu Airbus A380, yang hanya 79,8 meter. Berat Stratolaunch mencapai 544,311 kg dengan kecepatan maksimal 850 kilometer per jam.
Dua badan pesawat masing-masing memiliki panjang 72 meter. Ketika selesai nanti, pesawat itu bakal dilengkapi dengan 12 roda gigi utama untuk pendaratan dan dua roda di bagian depan. Ada enam mesin sekelas milik pesawat Boeing 747 yang akan mendukung Stratolaunch.
Presiden Scaled Composites Kevin Mickey dalam konperensi pers Senin (3/8) mengungkapkan, Stratolaunch sepertinya tidak mungkin menjadi pesawat komersial. Sebab, untuk tinggal landas, Stratolaunch membutuhkan landasan setidaknya 3.657,6 meter. Padahal, landasan biasa maksimal hanya sepanjang 2.438,4 meter.
Namun, menjadi pesawat komersial memang bukan tujuan utama pembuatan Stratolaunch. Pesawat tersebut diharapkan bisa digunakan untuk meluncurkan satelit maupun membawa roket. Metode konvensional peluncuran roket biasanya dilakukan dari bumi.
Itu membutuhkan biaya yang cukup mahal. Nah, dengan adanya Stratolaunch nanti, peluncuran satelit bisa dilakukan dari udara dengan biaya yang jauh lebih murah.
Stratolaunch mampu terbang hingga ketinggian 30 ribu kaki dan meluncurkan satelit di luar atmosfer bumi. Dengan begitu, biaya bahan bakar untuk peluncuran dengan metode konvensional bisa dipangkas. Sistem di Stratolaunch ditujukan untuk mengirimkan satelit dengan berat hingga 6.124 kilogram ke orbit antara 112–1.243 mil di atas bumi.