26.8 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Penemuan ‘Spektakuler’ Alam Semesta Dipuji

Ekspansi ruang angkasa. Ilmuwan menggunakan teleskop di Kutub Selatan untuk mengamati langit.
Ekspansi ruang angkasa. Ilmuwan menggunakan teleskop di Kutub Selatan untuk mengamati langit.

SUMUTPOS.CO – Para ilmuwan mengatakan mengantongi bukti baru luar biasa untuk mendukung Teori Dentuman Besar tentang asal muasal alam semesta.

Tim peneliti mengatakan mereka menemukan sinyal yang tertinggal di langit yang ditimbulkan oleh perluasan ruang angkasa secara sangat cepat. Kecepakatan ekspansi diperkirakan hanya terjadi dalam hitungan bagian dari detik saja setelah semuanya tercipta.

Wartawan BBC bidang sains Jonathan Amos melaporkan hasil penelitian tentang akan dikaji secara matang, tetapi telah disebut-sebut sebagai calon penerima hadiah Nobel.

“Ini sangat luar biasa,” kata Profesor Marc Kamionkowski dari Universitas Johns Hopkins, Amerika Serikat.

“Saya sudah melihat penelitiannya; argumennya persuasif, dan para ilmuwan yang terlibat tercatat sebagai sebagian dari ilmuwan yang paling berhati-hati dan konservatif yang saya tahu,” tambahnya.

Terobosan ini diumumkan oleh tim ilmuwan Amerika Serikat yang bekerja dalam proyek yang dikenal dengan nama BICEP2.

Mereka menggunakan teropong besar di Kutub Utara guna melakukan pengamatan rinci terhadap bagian kecil langit. (NET)

Ekspansi ruang angkasa. Ilmuwan menggunakan teleskop di Kutub Selatan untuk mengamati langit.
Ekspansi ruang angkasa. Ilmuwan menggunakan teleskop di Kutub Selatan untuk mengamati langit.

SUMUTPOS.CO – Para ilmuwan mengatakan mengantongi bukti baru luar biasa untuk mendukung Teori Dentuman Besar tentang asal muasal alam semesta.

Tim peneliti mengatakan mereka menemukan sinyal yang tertinggal di langit yang ditimbulkan oleh perluasan ruang angkasa secara sangat cepat. Kecepakatan ekspansi diperkirakan hanya terjadi dalam hitungan bagian dari detik saja setelah semuanya tercipta.

Wartawan BBC bidang sains Jonathan Amos melaporkan hasil penelitian tentang akan dikaji secara matang, tetapi telah disebut-sebut sebagai calon penerima hadiah Nobel.

“Ini sangat luar biasa,” kata Profesor Marc Kamionkowski dari Universitas Johns Hopkins, Amerika Serikat.

“Saya sudah melihat penelitiannya; argumennya persuasif, dan para ilmuwan yang terlibat tercatat sebagai sebagian dari ilmuwan yang paling berhati-hati dan konservatif yang saya tahu,” tambahnya.

Terobosan ini diumumkan oleh tim ilmuwan Amerika Serikat yang bekerja dalam proyek yang dikenal dengan nama BICEP2.

Mereka menggunakan teropong besar di Kutub Utara guna melakukan pengamatan rinci terhadap bagian kecil langit. (NET)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/