JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kekhawatiran atas aplikasi Pokemon Go juga melanda jajaran TNI AL. Bahkan Kepala Staf TNI AL (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi secara tegas melarang anak buahnya mengunduh dan menggunakan aplikasi Pokemon Go.
Menurut Ade, aplikasi Pokemon Go di smartphone bisa bersinggungan dengan alat utama sistem persenjataan TNI AL. Sebab, Pokemon Go memanfaatkan teknologi global positioning system (GPS) dan video streaming.
“Masalahnya dengan GPS, video streaming dan sebagainya, hingga untuk TNI AL dilarang menggunakan itu,” ujarnya usai memimpin serah terima jabatan Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) dari Laksamana Muda TNI A Taufiq R kepada Laksamana Muda TNI Siwi Sukma Adji Markas Komando Armabar, Jakarta Pusat, Selasa (19/7).
Ia menjelaskan, GPS di smartphone bisa mengirimkan lokasi penggunanya. Sehingga, hal itu bisa berbahaya bila digunakan oleh anggota TNI AL.
“Karena GPS itu posisioning. Semua smartphone sekarang ini sudah bisa mengirimkan lokasi posisi. Itu tidak bisa kalau bicara pengamanan dan keamanan,” katanya.
Sementara di Cirebon, seorang bule Prancis, Romain Pierre (27), bikin heboh di Markas Kodim 0614, Senin (19/7) malam. Betapa tidak, sekitar pukul 23.00 dia mengendap-ngendap lalu melompati portal markas TNI itu. Sontak para prajurit yang berjaga langsung berteriak dan berupaya menyergapnya. Selidik punya selidik, ternyata dia sedang berburu Pokemon.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar Cirebon (JPNN Group), sejatinya Pierre yang hanya mengenakan celana pendek itu sempat kabur setelah kepergok petugas. Dia lari ke arah Bypass.
Petugas pun terus mengejar si bule. Dalam kejar-kejaran itu, Pierre lantas bersembunyi di garasi kantor BBWS yang ada di Jalan Pemuda Kota Cirebon.
Hingga akhirnya bule yang di Cirebon menginap di Hotel Aston itu diamankan oleh petugas dari Kodim Kota Cirebon.
Di Jalan Pemuda memang terdapat Pokestop, atau tempat Pokemon berkeliaran, seperti di kampus Unswagati 1, Makodim, dan sekitarnya. (rmol/jpnn)