31.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Makin Digandrungi

Bersepeda

Kemunculan kendaraan roda empat maupun sepeda motor membuat masyarakat kita sejak beberapa tahun lalu meninggalkan sepeda. Ini juga tak terlepas dari kemajuan teknologi kendaraan.

Apalagi kendaraan bermesin tentu lebih gesit dan tak perlu membuang enegi tenaga saat menggunakannya. Lain dengan sepeda, kita butuh tenaga untuk mengkayuhnya hingga sampai ke tujuan.

Tapi belakangan ini, naik sepeda tengah booming di masyarakat Kota Medan. Trend bersepeda muncul sejak digalakkan Car Free Day  di Kota Medan. Tidak hanya pagi, siang,sore dan malam hari, tidak jarang kita lihat beberapa orang  mengendarai sepeda di tengah kota, di antara kendaraan mesin yang ada.

Bahkan beberapa orang berkumpul dan membentuk komunitas sendiri dengan sepeda sebagai tonggaknya. Salah satu lokasi tempat berkumpul bersepeda ini di seputaran Merdeka Walk.

“Sepeda menjadi hobi dan dengan sepeda dapat mempererat pertemanan,” ujar Jerry, salah satu anggota komunitas sepeda Fixie di Medan.

Berkendara dengan sepeda selalu dilakukan oleh beberapa orang. Alasan inilah yang menjadikan sepeda sebagai menambah persahabatan. Selain itu, sepeda juga memberikan kecerian tersendiri. “Kalau bersepeda banyak yang kita lihat karena pandangan luas dan jalannya juga santai, jadi seru,” ujar Cholap pecinta sepeda. Saking cintanya dengan sepeda, Cholap selalu naik sepeda kemanapun dia pergi, padahal tempat tinggal Cholap didaerah Tanjung Morawa.

Memang, para pecinta sepeda akhir-akhir ini justu banyak datang dari kalangan ekonomi menengah ke atas dan eksekutif muda atau high class. Faktanya, harga sepeda merekapun bukan  harga murahan, harganya mencapai lebih dari lima juta.

Dino, salah satu eksekutif muda di bank swasta di Medan ini mengaku, ia bersepeda hanya di malam hari. “Kalau malam jalanan sudah mulai sepi, jadi lebih enak saat naik sepeda. Tubuhpun jadi sehat,” ujar Dino yang suka mengendarai sepeda gunung.

Berbagai alasan memang diutarakan mereka yang belakangan ini mencintai sepeda. Tetapi alasan paling pokok yang mereka ungkapkan yakni dengan bersepeda membuat tubuh bugar sekaligus olahraga tubuh. Bersepeda juga murah dan mudah, tidak ribet karena harus memiliki keahlian tertentu atau dengan kata lain simple. Simple, satu kata inilah yang mewakili zaman ini, karena simple inilah banyak yang suka dengan kegiatan ini. Jadi tidak heran bila sepeda dengan berbagai type menjadi trend di kalangan masyarakat Kota Medan untuk saat ini.

Mahmud, pelatih fitness di Thamrin Fitness Center mengatakan, bagi wanita bersepeda akan mempermudah untuk membentuk tubuh bagian bawah, seperti bokong dan paha. Selain itu sepeda juga akan melatih otot tangan, sehingga tidak terlihat bergelemir. “Tapi secara umum, tentu saja kalau bersepeda membuat tubuh sehat karena menggerakkan kedua kaki untuk mengkayuhnya. Minimal 30 menit untuk membentuk kaki,” pungkasnya. (mag-9)

Bersepeda

Kemunculan kendaraan roda empat maupun sepeda motor membuat masyarakat kita sejak beberapa tahun lalu meninggalkan sepeda. Ini juga tak terlepas dari kemajuan teknologi kendaraan.

Apalagi kendaraan bermesin tentu lebih gesit dan tak perlu membuang enegi tenaga saat menggunakannya. Lain dengan sepeda, kita butuh tenaga untuk mengkayuhnya hingga sampai ke tujuan.

Tapi belakangan ini, naik sepeda tengah booming di masyarakat Kota Medan. Trend bersepeda muncul sejak digalakkan Car Free Day  di Kota Medan. Tidak hanya pagi, siang,sore dan malam hari, tidak jarang kita lihat beberapa orang  mengendarai sepeda di tengah kota, di antara kendaraan mesin yang ada.

Bahkan beberapa orang berkumpul dan membentuk komunitas sendiri dengan sepeda sebagai tonggaknya. Salah satu lokasi tempat berkumpul bersepeda ini di seputaran Merdeka Walk.

“Sepeda menjadi hobi dan dengan sepeda dapat mempererat pertemanan,” ujar Jerry, salah satu anggota komunitas sepeda Fixie di Medan.

Berkendara dengan sepeda selalu dilakukan oleh beberapa orang. Alasan inilah yang menjadikan sepeda sebagai menambah persahabatan. Selain itu, sepeda juga memberikan kecerian tersendiri. “Kalau bersepeda banyak yang kita lihat karena pandangan luas dan jalannya juga santai, jadi seru,” ujar Cholap pecinta sepeda. Saking cintanya dengan sepeda, Cholap selalu naik sepeda kemanapun dia pergi, padahal tempat tinggal Cholap didaerah Tanjung Morawa.

Memang, para pecinta sepeda akhir-akhir ini justu banyak datang dari kalangan ekonomi menengah ke atas dan eksekutif muda atau high class. Faktanya, harga sepeda merekapun bukan  harga murahan, harganya mencapai lebih dari lima juta.

Dino, salah satu eksekutif muda di bank swasta di Medan ini mengaku, ia bersepeda hanya di malam hari. “Kalau malam jalanan sudah mulai sepi, jadi lebih enak saat naik sepeda. Tubuhpun jadi sehat,” ujar Dino yang suka mengendarai sepeda gunung.

Berbagai alasan memang diutarakan mereka yang belakangan ini mencintai sepeda. Tetapi alasan paling pokok yang mereka ungkapkan yakni dengan bersepeda membuat tubuh bugar sekaligus olahraga tubuh. Bersepeda juga murah dan mudah, tidak ribet karena harus memiliki keahlian tertentu atau dengan kata lain simple. Simple, satu kata inilah yang mewakili zaman ini, karena simple inilah banyak yang suka dengan kegiatan ini. Jadi tidak heran bila sepeda dengan berbagai type menjadi trend di kalangan masyarakat Kota Medan untuk saat ini.

Mahmud, pelatih fitness di Thamrin Fitness Center mengatakan, bagi wanita bersepeda akan mempermudah untuk membentuk tubuh bagian bawah, seperti bokong dan paha. Selain itu sepeda juga akan melatih otot tangan, sehingga tidak terlihat bergelemir. “Tapi secara umum, tentu saja kalau bersepeda membuat tubuh sehat karena menggerakkan kedua kaki untuk mengkayuhnya. Minimal 30 menit untuk membentuk kaki,” pungkasnya. (mag-9)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/