TOKYO, SUMUTPOS.CO – Banyak jalan menuju Roma. Banyak jalan juga untuk menghindari tanggung jawab. Sayangnya, tidak semua jalan tersebut sukses. Misalnya jalan yang diambil salah seorang agen travel yang berusaha cuci tangan atas kealpaan yang dibikinnya. Ceritanya, sales travel agent di Tokyo, Jepang, tersebut harus mem-booking 11 bus untuk digunakan salah satu SMA berwisata.
Celakanya, dia lupa sama sekali melakukan tugas tersebut. Padahal, rencana wisata itu berlangsung esoknya. Melakukan pembatalan pun menjadi sesuatu yang tidak mungkin. Menyewa bus dalam waktu singkat juga sulit. Akhirnya, si sales punya ide “cemerlang”. Dia berpura-pura menjadi salah seorang siswa SMA tersebut dan menulis surat ancaman bunuh diri. Dalam surat tersebut, sales pelupa itu menyatakan akan bunuh diri bila rencana berwisata jadi dilakukan. Menggunakan kalimat ala anak ABG, surat tersebut dibikin penuh haru dan ancaman akan usaha bunuh diri yang dilakukannya.
Kemudian, sales berusia 30 tahun yang tidak disebutkan identitasnya itu datang ke kepala sekolah dan menyerahkan surat tersebut. “Dia (sales itu, Red) mengatakan menemukannya di salah satu sudut sekolah,” ujar seorang guru yang tidak disebutkan namanya. Ancaman bunuh diri itu pun membuat kepala sekolah keder.
Kepala sekolah langsung menghelat pertemuan dan menanyai 300 siswa sekolahnya untuk mencari tahu siapa yang menulis surat tersebut. Tetapi, karena tidak ada seorang pun yang merasa menulis, kepala sekolah pun memutuskan tetap melaksanakan wisata. Saat itulah kedok cari selamat si sales terbongkar.
Karena kecerobohan tersebut, tim pengawas Japan Tourism Agency pun menyatroni travel agent yang berada di pinggiran Tokyo itu. Mereka memberikan sangsi kepada perusahaan tersebut dan menyatakan akan melakukan penyelidikan lebih lanjut. (AFP/c17/tia)
TOKYO, SUMUTPOS.CO – Banyak jalan menuju Roma. Banyak jalan juga untuk menghindari tanggung jawab. Sayangnya, tidak semua jalan tersebut sukses. Misalnya jalan yang diambil salah seorang agen travel yang berusaha cuci tangan atas kealpaan yang dibikinnya. Ceritanya, sales travel agent di Tokyo, Jepang, tersebut harus mem-booking 11 bus untuk digunakan salah satu SMA berwisata.
Celakanya, dia lupa sama sekali melakukan tugas tersebut. Padahal, rencana wisata itu berlangsung esoknya. Melakukan pembatalan pun menjadi sesuatu yang tidak mungkin. Menyewa bus dalam waktu singkat juga sulit. Akhirnya, si sales punya ide “cemerlang”. Dia berpura-pura menjadi salah seorang siswa SMA tersebut dan menulis surat ancaman bunuh diri. Dalam surat tersebut, sales pelupa itu menyatakan akan bunuh diri bila rencana berwisata jadi dilakukan. Menggunakan kalimat ala anak ABG, surat tersebut dibikin penuh haru dan ancaman akan usaha bunuh diri yang dilakukannya.
Kemudian, sales berusia 30 tahun yang tidak disebutkan identitasnya itu datang ke kepala sekolah dan menyerahkan surat tersebut. “Dia (sales itu, Red) mengatakan menemukannya di salah satu sudut sekolah,” ujar seorang guru yang tidak disebutkan namanya. Ancaman bunuh diri itu pun membuat kepala sekolah keder.
Kepala sekolah langsung menghelat pertemuan dan menanyai 300 siswa sekolahnya untuk mencari tahu siapa yang menulis surat tersebut. Tetapi, karena tidak ada seorang pun yang merasa menulis, kepala sekolah pun memutuskan tetap melaksanakan wisata. Saat itulah kedok cari selamat si sales terbongkar.
Karena kecerobohan tersebut, tim pengawas Japan Tourism Agency pun menyatroni travel agent yang berada di pinggiran Tokyo itu. Mereka memberikan sangsi kepada perusahaan tersebut dan menyatakan akan melakukan penyelidikan lebih lanjut. (AFP/c17/tia)