SUMUTPOS.CO – Hallowen boleh saja dirayakan di seluruh dunia untuk bersenang-senang dengan tema seram dan kematian. Namun di Amerika Latin sebuah kematian dirayakan dengan sebuah festival yang serius. Penyelenggaraannya pada 1-2 November usai Hallowen.
The Day of the Dead atau hari kematian merupakan tradisi di Amerika Latin yang bertepatan dengan All Saints Say dan All Souls Day pada 1 dan 2 November. Hari kematian dirayakan meriah di Meksiko dengan penambahan dekorasi cantik memakai lilin di kuburan oleh para keluarga mendiang. Mereka juga melukis wajah dengan pola tengkorak atau penutup kepala besar dari bulu unggas.
Keluarga yang merayakan hari kematian juga menggelar makan-makan di atas kuburan untuk ‘menemani’ anggota keluarga yang telah meninggal. Tak hanya Meksiko, San Salvador juga memiliki adat unik tersebut dengan menggelar festival La Calabiuza di pinggiran kota. Selama festival mereka akan berdandan menjadi tokoh legenda El Salvador untuk penghormatan yang telah berpulang.
Sedangkan umat Kristiani di Bangladesh, India dan Filipina akan ziarah makam pada saat All Souls Day.
Orang Amerika Latin memang percaya bahwa batasan antara manusia hidup dan mati tidaklah terlalu berbeda. Perayaan hari kematian sendiri sudah berusia 4 ribu tahun yang aslinya berasal dari budaya Aztec. Mereka percaya arwah yang meninggal akan menemui keluarganya di bumi dalam satu hari setiap tahunnya. (bbs/tom)
SUMUTPOS.CO – Hallowen boleh saja dirayakan di seluruh dunia untuk bersenang-senang dengan tema seram dan kematian. Namun di Amerika Latin sebuah kematian dirayakan dengan sebuah festival yang serius. Penyelenggaraannya pada 1-2 November usai Hallowen.
The Day of the Dead atau hari kematian merupakan tradisi di Amerika Latin yang bertepatan dengan All Saints Say dan All Souls Day pada 1 dan 2 November. Hari kematian dirayakan meriah di Meksiko dengan penambahan dekorasi cantik memakai lilin di kuburan oleh para keluarga mendiang. Mereka juga melukis wajah dengan pola tengkorak atau penutup kepala besar dari bulu unggas.
Keluarga yang merayakan hari kematian juga menggelar makan-makan di atas kuburan untuk ‘menemani’ anggota keluarga yang telah meninggal. Tak hanya Meksiko, San Salvador juga memiliki adat unik tersebut dengan menggelar festival La Calabiuza di pinggiran kota. Selama festival mereka akan berdandan menjadi tokoh legenda El Salvador untuk penghormatan yang telah berpulang.
Sedangkan umat Kristiani di Bangladesh, India dan Filipina akan ziarah makam pada saat All Souls Day.
Orang Amerika Latin memang percaya bahwa batasan antara manusia hidup dan mati tidaklah terlalu berbeda. Perayaan hari kematian sendiri sudah berusia 4 ribu tahun yang aslinya berasal dari budaya Aztec. Mereka percaya arwah yang meninggal akan menemui keluarganya di bumi dalam satu hari setiap tahunnya. (bbs/tom)